TEMPE NILAI GIZI TEMPE

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. TEMPE

Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan baku kedelai yang difermentasi dalam waktu tertentu menggunakan kapang Rhizopus sp. Spesies kapang Rhizopus yang umumnya digunakan dalam fermentasi tempe antara lain Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolofiner kapang roti atau Rhizopus arrhizus. Fermentasi tempe berlangsung secara aerob karena kapang merupakan mikroorganisme yang bersifat aerob obligatif. Oksigen digunakan dalam aktivitas kapang untuk menghasilkan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga membentuk tekstur yang padat dan kompak serta membuat tempe berwarna putih. Menurut Standar Nasional Indonesia 2009, tempe kedelai adalah produk makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang tertentu, berupa padatan kompak dan berbau khas serta berwarna putih atau sedikit keabu- abuan. Syarat mutu tempe kedelai menurut SNI 3144-2009 dapat dilihat di Tabel 1. Tabel 1 . Syarat mutu tempe kedelai berdasarkan SNI 3144-2009 No Parameter Satuan Persyaratan 1 Keadaan Bau Warna Rasa - - - normal khas tempe normal normal 2 Air , bb maks. 65.00 3 Abu, bb maks. 1.50 4 Protein N × 6.25, bb min. 16.00 5 Lemak, bb min. 10.00 6 Serat kasar, bb maks. 2.50 7 Cemaran logam Kadmium Cd Timbal Pb Timah Sn Merkuri Hg mgkg mgkg mgkg maks 0.20 maks. 0.25 maks. 40.00 maks. 0.03 8 Cemaran arsen As mgkg maks. 0.25 9 Cemaran mikroba Bakteri coliform Sallmonella APMg - maks. 10 negatif25 g

B. NILAI GIZI TEMPE

Menurut Sudigbia 1996, tempe memiliki beberapa sifat yang menguntungkan dari segi kesehatan sebagai bahan pangan, antara lain: a. Tempe mengandung delapan macam asam amino esensial. b. Memiliki kandungan vitamin B 12 yang tinggi c. Memiliki kandungan asam lemak jenuh dan kolesterol yang rendah. d. Memiliki kandungan zat yang berkhasiat sebagai antibiotik dan stimulasi pertumbuhan. 4 Tempe mengandung protein yang lengkap karena terdiri atas delapan asam amino esensial yakni isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin, dan metionin. Lisin merupakan asam amino yang paling banyak terdapat pada tempe Koswara 1992, sedangkan metionin merupakan asam amino pembatas pada tempe Syarief et al. 1999. Dari total protein tempe, hanya 56 yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Tiap 100 gram tempe mengandung 18.3 gram protein Sarwono 2002. Tempe memiliki keunggulan dari segi gizi dan manfaat untuk kesehatan. Kualitas protein, kandungan vitamin, dan aktivitas antioksidan tempe menjadikannya lebih unggul secara gizi dibandingkan dengan produk pangan lain Liu 1997. Selain kaya akan protein, tempe merupakan sumber gizi yang baik karena banyak mengandung asam amino esensial, asam lemak esensial, vitamin B komplek, dan serat. Selama fermentasi, banyak bahan dalam kedelai menjadi bersifat lebih larut dalam air dan lebih mudah dicerna Koswara 1992. Kadar protein dalam kedelai selama fermentasi relatif tidak banyak berubah, tetapi jumlah nitrogen yang larut meningkat 0.50-2.50. Jumlah asam amino bebas meningkat 1-85 kali dari kedelai yang tidak difermentasikan setelah 48 jam akibat aktivitas proteolitik kapang tempe Karyadi et al 2001. Kapang tempe menghasilkan enzim protease yang dapat menghidrolisis ikatan peptida pada protein dan senyawa-senyawa peptida lainnya menjadi asam-asam amino bebas. Perbandingan komposisi zat gizi kedelai dengan tempe dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 . Perbandingan komposisi zat gizi kedelai dan tempe per 100 g basis kering Kandungan Satuan Kedelai Tempe Komposisi Proksimat Air g Abu g 6.1 3.6 Protein g 46.2 46.5 Lemak g 19.1 19.7 Karbohidrat g 28.2 30.2 Serat g 3.7 7.2 Mineral Kalsium mg 254 347 Fosfor mg 781 724 Besi mg 11 9 Vitamin Tiamin mg 0.48 0.28 Riboflavin mg 0.15 0.65 Niasin mg 0.67 2.52 As. Pantotenat mg 0.43 0.52 Piridoksin mg 0.18 0.10 Vitamin B 12 μg 0.15 3.90 Biotin μg 35 53 Total asam amino mg 44.218 44.221 Sumber: Hermana et al. 2001 Selain protease, kapang tempe juga menghasilkan enzim lipase yang menyebabkan lemak terhidrolisis selama fermentasi. Wagenknecht et al. 1961 menyatakan bahwa selama fermentasi tempe berlangsung, terjadi penurunan kadar asam linolenat dan peningkatan bilangan asam sekitar 50- 70 kali. Hal ini disebabkan oleh aktivitas lipolitik kapang tempe yang menghidrolisis triasilgliserol 5 menjadi gliserol dan asam-asam lemak bebas. Rhizopus oligosporus umumnya menggunakan asam lemak sebagai sumber energi Nout dan Rambout 1990. Kadar pati selama fermentasi menurun drastis hingga 74 dan terbentuk senyawa-senyawa karbohidrat yang tidak teridentifikasi. Peningkatan kadar serat sebesar 5.85 terjadi akibat miselium cendawan yang mengandung serat Steinkraus et al. 1960. Selama fermentasi, terdapat beberapa perubahan kandungan gizi tempe antara lain pH tempe mengalami peningkatan dari 5.0 menjadi 7.6. Peningkatan pH ini terjadi akibat pertumbuhan kapang yang cepat. Tempe yang berkualitas baik memiliki pH pada kisaran 6.3 hingga 6.5 Steinkraus et al. 1960. Peningkatan pH akan meningkatkan kelarutan protein tempe. Fermentasi kedelai dalam pembuatan tempe juga mengakibatkan terjadinya degradasi faktor antinutrisi Hyeronymus 1993. Selain itu, selama fermentasi kapang tempe juga dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat menjadi fosfor dan inositol. Asam fitat adalah senyawa antinutrisi yang dapat mengikat beberapa mineral dalam tubuh. Kandungan asam fitat pada tempe lebih rendah sekitar 30 daripada kedelai sebelum fermentasi. Hal ini disebabkan oleh aktivitas enzim fitase yang dihasilkan oleh kapang tempe. Asam fitat dapat menyebabkan defisiensi fosfat, kalsium, dan gangguan penyerapan zat besi Karyadi et al 2001. Jumlah mineral zat besi, tembaga, dan seng berturut-turut pada tempe adalah 9.39, 2.87, dan 8.05 mg setiap 100 gram tempe Syarief et al. 1999. Penelitian terkini menunjukkan tempe memiliki keunggulan fungsional diantaranya seperti kemampuan menurunkan kolesterol Brata-Arbai 2001 dan aktifitas antioksidan yang berpotensi mencegah penyakit degeneratif Astuti 2001. Keunggulan lain yang dimiliki tempe adalah vitamin B, terutama vitamin B 12 . Tempe juga memiliki kandungan zat yang berkhasiat sebagai antibiotik yaitu senyawa peptida berantai pendek yang diproduksi oleh kapang Rhizopus sp. Senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif secara efektif Syarief et al. 1999. Selain itu, penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa yang berperan sebagai antioksidan dalam tubuh manusia, yaitu isoflavon, daidzein dan genestein Haron et al. 2009. Isoflavon dalam tubuh manusia bermanfaat sebagai antioksidan, antikanker, antiosteoporosis, menopause symptoms , dan hipokolesterolemik.

C. DAGING AYAM