DAGING AYAM NUGGET TINJAUAN PUSTAKA
5 menjadi gliserol dan asam-asam lemak bebas. Rhizopus oligosporus umumnya menggunakan asam
lemak sebagai sumber energi Nout dan Rambout 1990. Kadar pati selama fermentasi menurun drastis hingga 74 dan terbentuk senyawa-senyawa karbohidrat yang tidak teridentifikasi.
Peningkatan kadar serat sebesar 5.85 terjadi akibat miselium cendawan yang mengandung serat Steinkraus et al. 1960.
Selama fermentasi, terdapat beberapa perubahan kandungan gizi tempe antara lain pH tempe mengalami peningkatan dari 5.0 menjadi 7.6. Peningkatan pH ini terjadi akibat pertumbuhan kapang
yang cepat. Tempe yang berkualitas baik memiliki pH pada kisaran 6.3 hingga 6.5 Steinkraus et al. 1960. Peningkatan pH akan meningkatkan kelarutan protein tempe. Fermentasi kedelai dalam
pembuatan tempe juga mengakibatkan terjadinya degradasi faktor antinutrisi Hyeronymus 1993. Selain itu, selama fermentasi kapang tempe juga dapat menghasilkan enzim fitase yang akan
menguraikan asam fitat menjadi fosfor dan inositol. Asam fitat adalah senyawa antinutrisi yang dapat mengikat beberapa mineral dalam tubuh. Kandungan asam fitat pada tempe lebih rendah sekitar 30
daripada kedelai sebelum fermentasi. Hal ini disebabkan oleh aktivitas enzim fitase yang dihasilkan oleh kapang tempe. Asam fitat dapat menyebabkan defisiensi fosfat, kalsium, dan gangguan
penyerapan zat besi Karyadi et al 2001. Jumlah mineral zat besi, tembaga, dan seng berturut-turut pada tempe adalah 9.39, 2.87, dan 8.05 mg setiap 100 gram tempe Syarief et al. 1999.
Penelitian terkini menunjukkan tempe memiliki keunggulan fungsional diantaranya seperti kemampuan menurunkan kolesterol Brata-Arbai 2001 dan aktifitas antioksidan yang berpotensi
mencegah penyakit degeneratif Astuti 2001. Keunggulan lain yang dimiliki tempe adalah vitamin B, terutama vitamin B
12
. Tempe juga memiliki kandungan zat yang berkhasiat sebagai antibiotik yaitu senyawa peptida berantai pendek yang diproduksi oleh kapang Rhizopus sp. Senyawa ini dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif secara efektif Syarief et al. 1999. Selain itu, penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa yang berperan sebagai
antioksidan dalam tubuh manusia, yaitu isoflavon, daidzein dan genestein Haron et al. 2009. Isoflavon dalam tubuh manusia bermanfaat sebagai antioksidan, antikanker, antiosteoporosis,
menopause symptoms , dan hipokolesterolemik.