Nilai Tukar Kurs Tarif Ekspor

sedangkan permintaan di pasar internasional akan terjadi lebih rendah dari P 3 . Dengan adanya perdagangan tersebut, maka negara 1 akan mengekspor komoditi x sebesar BE sedangkan negara 2 akan mengimpor komoditas x tersebut sebesar B’E’. Pada pasar internasional, besarnya BE akan sama dengan B’E’. Dengan kata lain, besarnya ekspor suatu komoditas perdagangan akan sama dengan besarnya impor komoditas tersebut. Gambar 2.1 Kurva Perdagangan Internasional

2.3. Nilai Tukar Kurs

Nilai Tukar merupakan perbandingan nilai tukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Kegiatan perdagangan internasional yang melibatkan beberapa negara yang terkait tidak terlepas dari masalah nilai tukar, karena setiap negara memiliki mata uang yang berbeda. Menurut Mankiw 2003, nilai tukar adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Peningkatan atau penurunan nilai tukar akan memengaruhi kebijakan perdagangan antara masing-masing negara pengekspor dan pengimpor. Lebih lanjut Mankiw membagi konsep pengertian nilai tukar menjadi dua, yaitu: nilai tukar nominal dan nilai tukar riil. Nilai tukar nominal Impor Panel PI Hubungan Perdagangan Internasioanal Komoditi X Panel A Pasar di Negara 1 Untuk Komoditi X S X S E D X S X Q B ’’ Q B Q B ’ Q PI P x P y P x P Q A ” Q A Q A ’ P x P P 3 P 2 P 1 B E A Ekspor B’ E’ A’ Panel B Pasar di Negara 2 Untuk Komoditi X Sumber: Salvatore, 1997. merupakan harga relatif mata uang antar dua negara. Sedangkan nilai tukar riil merupakan harga relatif barang antar dua negara. Nilai tukar riil dihitung berdasarkan pada nilai tukar nominal dan Indeks Harga Konsumen IHK di kedua negara. Hubungan antara nilai tukar riil suatu mata uang dengan nilai tukar nominal, dan indeks harga konsumen IHK dapat dirumuskan sebagai berikut: Nilai Tukar Riil = Nilai Tukar Nominal x .................... 2.1

2.4. Tarif Ekspor

Tarif merupakan salah satu bentuk hambatan dalam perdagangan internasional. Tarif adalah pajak atau cukai yang dikenakan untuk suatu komoditi yang diperdagangkan lintas-batas teritorial. Apabila ditinjau dari aspek asal komoditi, tarif dibedakan menjadi dua macam, yaitu tarif impor, yakni pajak yang dikeluarkan untuk setiap komoditi yang diimpor negara lain dan tarif ekspor merupakan pajak untuk suatu komoditi yang diekspor Salvatore, 1997. Tarif ekspor banyak diterapakan di negara berkembang, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah dan menjamin ketersediaan suatu produk di pasar domestik. Produk yang menjadi subjek untuk tarif ekspor biasanya merupakan produk pertanian seperti gula, kopi, produk kehutanan, kakao, minyak kelapa sawit, produk perikanan, mineral, produk logam, dan produk kulit Piermartini, 2004. Di Indonesia, salah satu peraturan yang mengatur tarif ekspor adalah Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2008 tentang Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor. Peraturan ini berisi tentang pengenaan bea keluar ekspor, sebagai wujud dari kebijakan tarif ekspor yang dilakukan pemerintah. Kebijakan ini bertujuan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dalam negeri, melindungi kelestarian sumberdaya alam, mengantisipasi kenaikan harga yang drastis dari komoditi ekspor tertentu, dan menjaga stabilitas harga komoditi tertentu di dalam negeri.

2.5. Ekonometrika