4.3. Perkembangan Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia
Indonesia pada awal tahun 1980 mulai mencanangkan paket deregulasi di bidang ekonomi dalam rangka menghilangkan ketergantungan penerimaan negara
yang bertumpu pada sektor minyak dan gas. Paket kebijakan ini pada intinya bertujuan untuk mendorong investasi pada sektor nonmigas yang berorientasi
pada penciptaan nilai tambah produk olahan. Salah satu komponen kebijakan yang dicanangkan oleh pemerintah adalah Kebijakan Percepatan Pembangunan
Perkebunan Badrun, 2010. Meskipun Indonesia bukanlah tempat dimana tanaman kelapa sawit berasal. Namun, implementasi penerapan kebijakan ini telah
mendorong pembangunan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Sumber: Ditjenbun Kementan RI, 2011 ket: = Angka Sementara dan = Estimasi.
Berdasarkan status kepemilikan lahan, perkebunan kelapa sawit Indonesia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: perkebunan rakyat, perkebunan negara
dan perkebunan swasta. Perkembangan perkebunan kelapa sawit swasta dan rakyat memiliki trend yang positif. Namun, hal ini tidak terjadi pada perkebunan
kelapa sawit yang diusahakan oleh negara, yang cenderung statis Gambar 4.2. Perkembangan statis ini disebabkan perkebunan pemerintah terikat dengan upaya
1,000,000 2,000,000
3,000,000 4,000,000
5,000,000 6,000,000
7,000,000 8,000,000
9,000,000
H ek
ta r
H a
Gambar 4.2 Perkembangan Luas Areal Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia, 1989-2010
Perkebunan Rakyat Perkebunan Negara
Perkebunan Swasta Total Luas lahan
Keterangan:
pemenuhan kebutuhan dalam negeri serta alasan efisiensi dan efektifitas setelah adanya liberalisasi perdagangan.
Berdasarkan pada Gambar 4.2 dapat pula terlihat bahwa, total luas areal perkebunan kelapa sawit Indonesia tahun 1989 hingga 2010 terus mengalami
peningkatan. Besar peningkatan tersebut adalah sebanyak delapan kali lipat, dimana total luas lahan awal perkebunan kelapa sawit Indonesia pada tahun 1989
sekitar 973.528 hektar kemudian naik menjadi 7.824.623 hektar pada tahun 2010. Adapun pada tahun 2010, kepemilikan lahan perkebunan kelapa sawit masih
didominasi oleh perkebunan swasta dengan proporsi sebesar 50 dari total luas areal perkebunan Indonesia. Sedangkan proporsi luas areal lahan perkebunan
swasta dan negara terhadap total luas areal perkebunan Indonesia berturut-turut adalah sebesar 42 dan 8 Gambar 4.3.
4.4. Perkembangan Produksi CPO Indonesia