Teori Penawaran TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Teori Penawaran

Penawaran suatu komoditas adalah jumlah komoditas yang bersedia ditawarkan oleh produsen kepada konsumen dalam suatu pasar, pada tingkat harga dan waktu tertentu Putong, 2002. Dalam kasus perdagangan, jumlah komoditi yang bersedia diproduksi dan ditawarkan oleh perusahaan untuk dijual dipengaruhi oleh beberapa variabel penting sebagai berikut, yakni:  Harga Komoditi Itu Sendiri Teori ekonomi dasar menyatakan bahwa harga suatu komoditas mempunyai hubungan yang positif dengan jumlah yang ditawarkan. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi harga suatu komoditas, maka semakin besar jumlah yang ditawarkan, asumsi ceteris paribus. Hal ini terjadi karena keuntungan yang dihasilkan dari kegiatan produksi pada suatu komoditas hampir dipastikan meningkat apabila harga komoditas tersebut naik, sementara harga input tetap. Sehingga timbul keinginan dari produsen untuk memproduksi lebih banyak komoditas yang harganya sedang mengalami peningkatan di pasar, dibandingkan komoditas lainnya.  Harga Komoditas Alternatif Komoditas alternatif yang dimaksud disini adalah komoditas komplemen ataupun komoditas substitusi. Perubahan harga pada kedua jenis komoditas alternatif ini akan memengaruhi penawaran dari komoditas yang bersangkutan. Peningkatan harga pada komoditas substitusi akan menurunkan jumlah penawaran komoditas utama. Sedangkan peningkatan harga pada komoditas komplemen akan meningkatkan jumlah penawaran komoditas utamanya.  Harga Faktor Produksi Harga faktor produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Semakin tinggi biaya yang dikeluarkan, maka semakin kecil keuntungan yang didapat. Hal ini mendorong perusahaan untuk mengurangi kapasitas produksinya untuk menekan biaya produksi. Harga faktor produksi memiliki hubungan negatif dengan jumlah yang ditawarkan.  Pajak dan Subsidi Pajak merupakan salah satu hambatan perdagangan berupa tarif yang dikenakan kepada produsen ataupun konsumen yang berasal dari pemerintah, dengan tujuan untuk menertibkan kondisi persaingan usaha. Pajak memiliki hubungan negatif dengan penawaran suatu komoditas. Apabila terjadi peningkatan pajak, maka penawaran akan turun. Hal ini berbanding terbalik dengan subsidi, karena merupakan insentif dari pemerintah guna melindungi para konsumen dan produsen.  Tingkat Teknologi Semakin tinggi dan efisien teknologi yang digunakan oleh perusahaan, maka biaya produksi pun akan semakin menurun, asumsi ceteris paribus. Hal ini mendorong diperolehnya keuntungan yang lebih besar, dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengusai teknologi.  Nilai Tukar kurs Dalam perdagangan internasional, perkonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh keadaan negara lain yang menjadi partner dagangnya. Salah satu indikator untuk melihat hubungan perdagangan antar negara adalah melalui nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lain. Nilai tukar memiliki hubungan negatif dengan penawaran ekspor suatu komoditas. Apabila nilai tukar melemah depresiasi, maka akan menyebabkan harga suatu komoditas di dalam negeri jauh lebih murah dibandingkan dengan harga komoditas tersebut di luar negeri. Sehingga hal ini akan mendorong ekspor guna meningkatkan keuntungan yang lebih besar.

2.2. Teori Perdagangan Internasional