Menurut Wilhm 1975, pengelompokan benthos berdasarkan kepekaan terhadap pencemaran yang disebabkan oleh bahan organik, antara lain kelompok
intoleran, fakultatif, dan toleran. Organisme intoleran adalah organisme yang jarang dijumpai pada perairan yang kaya akan bahan organik. Selain itu
organisme ini tidak dapat beradaptasi bila kualitas perairan menurun, contohnya adalah kelompok Ephemeroptera, Trichoptera, dan Plecoptera. Organisme
fakultatif adalah organisme yang dapat bertahan hidup pada lingkungan yang relatif mengandung bahan organik, contohnya kelompok Odonata, Gastropoda
dan Crustacea. Organisme toleran adalah organisme yang sering dijumpai pada kondisi lingkungan yang berkualitas buruk, contohnya jenis Tubificidae.
2.3. Struktur komunitas makrozoobenthos
Komunitas adalah kumpulan spesies organisme yang mendiami suatu tempat. Menurut Odum 1993, komunitas biotik adalah kumpulan dari populasi
yang hidup dalam daerah tertentu atau habitat fisik tertentu dan merupakan satuan yang terorganisir serta mempunyai hubungan timbal balik. Komunitas mempunyai
tingkatan trofik yang sama di seluruh dunia tetapi spesies yang menyusun masing-masing komunitas tersebut berbeda sesuai dengan daerah geografisnya
Nybakken, 1988. Struktur komunitas mempunyai tiga unsur pokok, yaitu jumlah macam spesies, jumlah individu dalam masing-masing dan total individu dalam
komunitas. Pada umumnya komunitas mempunyai struktur spesies yang khas, yang terdiri dari beberapa spesies yang berlimpah jumlahnya dan sejumlah besar
spesies yang masing-masing jumlah individunya sedikit. Nybakken 1988 menyebutkan bahwa setiap spesies dalam komunitas
mempunyai daya toleransi tertentu terhadap faktor lingkungan. Bila di suatu daerah terdapat faktor lingkungan yang melampaui batas toleransi suatu spesies,
maka pada daerah ini spesies tersebut tidak akan ditemui. Setiap spesies juga mempunyai kebutuhan minimum terhadap berbagai unsur. Apabila konsentrasi
unsur-unsur yang dibutuhkan ini jumlahnya di bawah kebutuhan minimum spesies, maka spesies tersebut akan menghilang. Di samping itu, jika salah satu
faktor lingkungan melewati batas toleransi spesies, maka spesies tersebut akan tersingkirkan.
Struktur dan komposisi komunitas akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan musim maupun dengan berjalannya waktu. Adapun lima karakteristik
struktur komunitas menurut Krebs 1978 dalam Odum 1993, yaitu keanekaragaman, dominansi, bentuk dan sruktur pertumbuhan, kelimpahan relatif
serta struktur trofik. Odum 1993 menyatakan bahwa baik buruknya kondisi suatu ekosistem tidak dapat ditentukan hanya dari hubungan kenekaragaman dan
kestabilan komunitasnya. Suatu ekosistem yang dikatakan stabil dapat saja memiliki keanekaragaman yang rendah atau tinggi, tergantung pada perubahan
lingkungan daerah tersebut. Namun pada kenyataannya, ekosistem yang wajar dicirikan oleh keanekaragaman komunitas yang tinggi, tidak ada dominansi
spesies serta jumlah individu tiap spesies terbagi secara merata. Keanekaragaman yang tinggi dari suatu ekosistem yang seimbang akan
memberikan timbal balik atau peranan yang besar untuk menjaga keseimbangan terhadap kejadian yang merusak ekosistem. Oleh karena itu, setiap masukan yang
berlebihan buangan sampah dan limbah yang tidak selalu hanya terdiri dari unsur hara tetapi terdapat pula senyawa beracun di dalamnya tetap akan
berpengaruh buruk terhadap kehidupan organisme makrozoobenthos. Menurut Sinaga dkk 1986, pengaruh buruk tersebut berupa mengecilnya keanekaragaman
organisme makrozoobenthos. Dengan kata lain, perubahan-perubahan kualitas air sangat mempengaruhi kehidupan makrozoobenthos, baik komposisi maupun besar
populasinya Wilhm, 1975.
2.4. Makrozoobenthos sebagai indikator kualitas lingkungan perairan