18
Manajemen Manajemen didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian pekerjaan anggota organisasi, serta pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Aktivitas ini dapat dinilai
dengan cara melihat sejauh mana program dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik. Manajemen dapat dinilai berdasarkan aspek yang lain,
yaitu: manajemen keuangan, manajemen personalia, manajemen operasi, dan manajemen pemasaran. Keempat aspek tersebut masuk kedalam aspek Man, Money,
Machine Market.
Environment Lingkungan
Penilaian terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan melihat prosentase limbah yang dihasilkan oleh industri asam lemak, dan melakukan penilaian terhadap
pelaksanaan pengolahan limbah. Indikator penilaian terhadap lingkungan berupa level untuk limbah cair, limbah gas dan kebisingan.
C. Asam Stearat Stearic Acid
Asam stearat merupakan komponen kecil dari Minyak dan lemak. Sebelum membahas asam stearat secara detail, maka perlu kiranya untuk mengetahui perihal
minyak dan lemak. Lemak lipid adalah semua yang larut dalam pelarut non polar. Secara umum lipid diklasifikasikan menjadi 3, antara lain:
a. Trigliserida. Disebut sebagai lemak, minyak, yang merupakan gabungan dari
Gliserol dan Asam Lemak
b. Fosfatida. Gliserol masuk kedalam fosfatida, yaitu asam lemak, asam fosfat dan
senyawa N
c. Lilin Malam. Lilin merupakan gabungan dari alkohol dan asam lemak.
Senyawaaan ini terdapat dalam jumlah kecil di dalam asam lemak kasar crude oil
. Minyak dan lemak yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya, mengandung
sejumlah kecil komponen selain trigliserida, antara lain: lipid kompleks lesithin,
19
cephalin, Sterol, Asam lemak bebas, pigmen dan hidrokarbon. Komponen tersebut mempengaruhi warna dan flavour produk, serta berperan dalam proses ketengikan.
Lipid dalam bahan pangan dapat dipisahkan dari persenyawaan lain dengan proses ekstraksi yang menggunakan pelarut. Fraksi yang larut disebut lemak kasar, yang jika
dilarutkan dengan natrium hidroksida akan membentuk sabun. Tidak semua lemak kasar dapat larut dengan NaOH, seperti Sterol, hidrokarbon dan pigmen.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa asam lemak merupakan komponen pembentuk lemak. Asam lemak dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Asam Lemak Jenuh Asam lemak ini tak memiliki ikatan rangkap, dan biasa disebut sebagai lemak
fat. Asam lemak ini akan padat pada suhu kamar, dan sebagian besar berasal dari hewani. Asam Stearat dan Asam Palmitat merupakan contoh dari asam
lemak jenuh b. Asam Lemak tak Jenuh
Asam lemak ini memiliki ikatan rangkap, yang biasa disebut sebagai oil. Bentuknya cair pada suhu kamar. Asam lemak ini sebagian besar terdapat dalam
minyak nabati. Contohnya : Asam Linoleat dan Asam linolenat. Asam stearat merupakan salah satu contoh dari asam lemak, yang memiliki
rantai hidrokarbon yang panjang, dan mengandung gugus karboksil pada satu ujungnya, dan gugus metil pada sisi yang lain. Asam stearat CH
3
CH
2 16
COOH, merupakan asam lemak jenuh, yang akan padat pada suhu kamar, dan tidak memiliki
double bounds diantara atom karbon yang bersebelahan dengannya. Hal ini berarti
rantai hidrokarbonnya fleksibel. Asam Stearat dapat terpisah pada suhu rendah pendinginan. Gambaran molekul asam stearat dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Asam Stearat Sumber: www.cheric.org
20
Adapun komposisi asam lemak dari minyak sawit kasar CPO dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Komposisi asam lemak minyak sawit kasar
Jenis asam lemak Persen komposisi
Asam laurat C12:0 0–0.4
Asam meristat C14:0 0.6–1.7
Asam Palmitat C16:0 41.1–47.0
Asam stearat C18:0 3.7–5.6
Asam oleat C18:1 38.2–43.6
Asam linoleat C18:2 6.6–11.9
Asam linolenat C18:3 0.0–0.6
Sumber : Pantzaris 1997 Produk utama yang dihasilkan oleh industri oleokimia yang dikaji, dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel. 4. Produk Utama Industri Oleokimia
No Nama Produk
Kapasitas Ton
Bentuk Sifat
Produk Sistem
Penyimpanan
1 Asam Stearat
92 500 Padat
Netral Gudang terbuka
2 Stabilizer
32 000 Padat
Netral Gudang tertutup
3 Fraksinasi
10 000 Padat
Netral Gudang tertutup
4 Gliserin 9000
Padat Netral Gudang tertutup
Sumber. PT. X 2004
Produk asam stearat yang dihasilkan oleh perusahaan, harus memenuhi beberapa spesifikasi, antara lain:
a. Bilangan Asam Bilangan asam adalah jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk
menetralkan asam-asam lemak bebas dari satu gram minyak atau lemak Ketaren
21
1986. Bilangan ini digunakan untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak dan lemak. Dilakukan dengan cara melarutkan lemak
dengan alkohol eter dan diberi indikator phenolphthalein, lalu dititrasi dengan larutan KOH 0,5 N sampai terjadi perubahan warna merah jambu yang tetap,
dimana besarnya bilangan asam tergantung kemurnian dan umur minyak atau lemak tadi.
contoh gram
KOHx KOHxN
ml asam
Bilangan .
1 ,
56 .
. .
= Faktor 56,1 adalah bobot molekul larutan KOH. Apabila dipergunakan NaOH
untuk titrasi, maka factor tersebut menjadi 39,9. b. Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram larutan alkali KOH yang diperlukan untuk menyabunkan satu gram minyak atau lemak Ketaren 1986.
Pada proses ini tiga molekul KOH akan bereaksi dengan satu molekul minyak atau lemak.
contoh gram
HCl HClxN
ml KOH
KOHxN ml
penyabunan Bilangan
. .
. .
. .
1 ,
56 .
= Selain menggunakan KOH dengan berat molekul 56.1, dapat pula digunakan
larutan NaOH dengan berat molekul 39.9. c. Bilangan Iod
Bilangan Iod adalah jumlah gram Iod I
2
yang diikat oleh 100 gram lemak. Ikatan rangkap yang terdapat pada asam lemak yang tidak jenuh akan bereaksi
dengan Iod atau senyawa-senyawa iod Ketaren 1986. Bilangan Iod ditetapkan dengan melarutkan sejumlah contoh minyak atau lemak 0.1-0.5 gr dalam
kloroform atau karbon tetraklorida, lalu ditambahkan halogen secara berlebihan. Bilangan ini digunakan untuk menyatakan derajat ketidakjenuhan dari minyak.
Spesifikasi produk asam stearat yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 5.
22
Tabel 5. Spesifikasi Produk Asam Stearat Tipe
Bilangan asam
AV Bilangan
penyabunan SV
Bilangan Iod IV
Warna red yellow
maks Kandungan
C
18
1800 208-213 209-214
0.5 max 1.50.3 30-38
1801 208-213 209-214
1.0 max 2.00.5 30-38
1806 208-214 209-215
3.0 max 1.55.0 30-40
1810 207-214 208-215
6.0 max 102.0 -
1840 207-212 208-213
0.5 max 2.00.5 40-45
1850 204-209 206-210
1.0 max 2.00.5 47-52
CAND 01 212-217 213-218
1.0 max 2.00.5
- 1860 201-209
202-210 1.0
max 3.00.5 57-62 1865 200-208
201-209 1.0
max 3.00.5 62-68 1890
195-205 195-206
1.5 max 5.01.0
90 min Sumber. PT. X 2004
D. Teknik Pengukuran Kinerja