Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain : 1. Berdasarkan hasil penilaian, maka kinerja perusahaan dinilai “ SEDANG”, hal ini diperoleh karena ada beberapa kriteria yang dinilai masih kurang, antara lain stasiun kerja hidrogenasi, distilasi, dan pengemasan, sementara itu aspek lain adalah kebisingan lingkungan, dan Corporate Social Responsibility. 2. Model penilaian kinerja industri asam stearat terdiri dari enam belas sub-model penilaian kinerja SMPK 2. Sistem penilaian kinerja industri asam stearat dapat membantu perusahaan, dalam melakukan self assessment dengan lebih cepat dengan memanfaatkan sumber daya yang seminimal mungkin 3. Model yang ada hanya dapat dilakukan untuk menilai kinerja industri asam stearat, dan dapat dikembangkan lagi untuk melakukan penilaian terhadap produk sampingan dari industri asam stearat 7. Model penilaian kinerja industri asam stearat diimplementasikan dalam sebuah perangkat lunak komputer berbasis Windows dan diberi nama SPIAS 1.0 Sistem Penilaain Kinerja Industri Asam Stearat Versi 1.0 8. SPIAS 1.0 dapat melakukan penilaian kinerja yang bersifat parsial, seperti penilaian kinerja dari setiap kriteria, dan mampu melakukan penilaian secara global, yang berupa kesimpulan akhir dari banyak aspek yang dinilai.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dikemukakan beberapa saran, antara lain : 1. Program dapat dikembangkan menjadi sistem pakar. 2. Perangkat lunak yang sudah ada perlu dikembangkan, sehingga mampu menghasilkan suatu analisa perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun dan akan lebih baik jika perkembangan tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik 139 3. Kriteria penilaian kinerja, baik eksternal, maupun internal, akan berubah setiap kurun waktu tertentu. Program yang dibuat dapat dikembangkan, sehingga dapat dirubah setting penilaiannya sesuai dengan perkembangan kriteria penilaian tersebut. DAFTAR PUSTAKA Alsup, F. dan R.M. Watson. 1993. Practical Statistical Quality Control: A Tool for Quality Manufacturing . Van Nostrand Reinhold. New York. Apple, J.M. 1997. Plant Layout and Material Handling. Third Edition. John Wiley and Sons Inc. New Jersey. Anthony, A. Atkinson. Rajiv, D. Banker, Kaplan, R.S. Young, S.M. 1997. Management Accounting . Edisi 2. Prentice Hall Inc. New Jersey. Austin, G.T. 1984. Shreve’s Chemical Process Industries. Fifth Edition. Mc. Graw- Hill Book Company. Singapore. Bali Post. 2004. Kerja Sama ASEAN Cina Perlu Direvisi. http:www.balipost.co.id . [September 2004] Bender. dan Edward, A. 1978. An Introduction to Mathematical Modelling. John Wiley Sons. New York. Berterfield, D.H. 1980. Quality Control. Prentice Hall.Inc, New Jersey Biegel, J.E. 1992. Production Control A Quantitative Approach. Syracuse University. Bridger, R.S. 1995. Introduction to Ergonomics. McGraw-Hill Inc. New York. Cahyadi, N. 2005. Model Penilaian Cepat Kinerja Industri Gula. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor. Cham. dan Purwoko. 2004. Awal Kebangkrutan Industri Oleokimia. http: www.bisnis.com. [13 Agustus 2004]. Cheric. 2004. Stearic Acid. http:www.cheric.or.id. [September 2004]. Chemical Engineering Research Information Center. Pure Component Properties. http:www.cheric.org. html [20 November 2004]. Creech, B. 1994. The Five Pillars of TQM. Truman Talley Books, New York. Darmosarkoro, W. 2006. Usaha Sawit Banyak Tantangan.http: www. kompas.com. [25 Februari 2006]. 141 Eriyatno. 1999. Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. IPB Press. Bogor. Hardjosoedarmo, S. 1996. Dasar-dasar Total Quality Management. Edisi Pertama. Andi Offset. Yogyakarta. Jardine, A.K.S. 1973. Maintenance Replacement and Reliability. Pitman Publishing. New Jersey . Kaplan, R.S. 1993. Putting the Balanced Scorecard to Work. Edisi 3. Harvard Business Review. Prentice Hall. Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Edisi 1. UI Press. Kotler, P. 1997. Marketing Management. Prentice-Hall Inc. New Jersey. Kompas. 2006. Pertumbuhan 2006 Tetap 7.7. http: www. kompas.com [2 Januari 2006]. Kueng, P. dan Krahn, A.J.W. 2004. Building a Process Performance Measurement System: some early experiences . University of Fribourg, Switzerland. Kurniadi, A. 1999. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6. PT. Alex Media Komputindo. Jakarta. Kusnoto, H. 2001. The Worlds Best Management Practices Praktek Manajemen Terbaik di Dunia . PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Lannes, W.J. dan Logan, J.W. 2004. A Technique for Assesing an Organization’s Ability to Change . IEEE Transactions on Engineering Management Journals. Volume-51 No. 4 November. IEEA. USA Loebis, B. 1988. Produk Sawit Sebagai Bahan Olahan Industri. Buletin Perkebunan. 193 : 143 – 151. Marimin. 2002. Teori dan Aplikasi Sistem Pakar Dalam Teknologi Manajerial. IPB Press. Bogor Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo. Jakarta Munawir, S. 1996. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta. Mulyadi. dan Setyawan, J. 1999. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen: Sistem Pelipatgandaan Kinerja Perusahaan . Aditya Media. Yogyakarta. 1999 142 Nafi, M. Indonesia Lakukan Sinergi Industri dengan Cina .http:www.tempo.co.id. [06 September 2004]. Newman, D.G. 1988. Engineering Economic Analysis. Third Edition. Engineering Press, Inc. Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Cetakan Ketiga. Ghalia Indonesia. Jakarta Pantzaris, F. 1997. Processing of Oils Fats.www.palmoil.com.[13 September 2004]. Permana, B. 2002. 36 Jam Belajar Komputer Microsoft Access 2002. PT. Alex Media Komputindo. Jakarta Phapros. 2005. Mendorong Implementasi CSR. http:phaproscomdev.tripod.com. [30 Mei 2005]. PBM-SIG. 1995. How To Measure Performance: A Handbook of Techniques and Tool s. U.S. Department of Energy. USA. Rees, J. dan Koehler, G.J. 2004. Modelling Search in Group Decission Support System . IEEE Transaction on Systems, Man and Cybernetics Journals Vol-34 No 3 August. USA. Riyanto, B. 1991. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Yogyakarta. Ruky, A.S. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Roy, S. 2004. Introductions on Independent Players in a Centrally Planned Market: Decission Support by Long Term Production Costing . IEEE Transaction on Systems, Man and Cybernetics Journals Vol-34 No 3 August. USA. Siagian, N. Mendongkrak Pertumbuhan CPO Nasional .http: www.sinar harapan.co.id. [08 September 2004]. Silalahi, B. 1995. Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Simatupang, T.M. 1994. Pemodelan Sistem. Studio Manajemen Jurusan Teknik Industri ITB. Bandung. Suadi, A. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Cetakan 5. BPFE. Yogyakarta. Supandi. 1983. Manajemen Perawatan Industri. Ganeca Exact Bandung. Bandung. 143 Sutanto, E. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta Soeprihanto, J. 1988. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Edisi pertama. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta Suara Merdeka. 2006. Nilai Ekspor Desember Naik. http: www. suaramerdeka.com [2 Februari 2006]. Susanto, A.B. 2004. Value Marketing Paradigma Baru Pemasaran. Quantum Bisnis Manajemen. Jakarta Sutanto, Y. 1995. Dasar Perhitungan Neraca Bahan Industri Asam Stearat. PT. X. Bekasi Swink, M.L. dan Calantone, R. 2004. Design Manufacturing Integration as a Mediator of Antecedents to New Product Design Quality . IEEE Transactions on Engineering Management Journals. Volume-51 No. 4 November. USA. Tempo. 2004. Runtuhnya Industri Oleokimia. http:www.tempo.co.id. [September 2004]. Tim Penyusun. 2004. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Seri Pustaka IPB Press. Bogor. Utomo, A.A. dan Hernawan, Y. 2002. Pengelolaan Lingkungan, Keselamatan Kesehatan Kerja. Edisi Pertama. Jakarta. Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Cetakan kesembilan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Weston, J.F. Copeland dan Thomas E. 1995. Managerial Finance. 9th Edition. The Dryden Press. England. 238 – 243. Yuwono, S. Sukarno, E. Ichsan, M. 2004. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi . PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 144 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penetapan Kriteria Penilaian Kinerja Bahan Baku, Proses dan Produk Asam Stearat 145 KUESIONER PENETAPAN KRITERIA PENILAIAN KINERJA INDUSTRI ASAM STEARAT Bersama ini, peneliti memohon partisipasi dari BapakIbu yang saya hormati, untuk dapat meluangkan sejenak waktunya guna membantu mengisi Kuesioner penetapan kriteria penilaian kinerja bahan baku, proses, dan produk asam stearat. Informasi yang BapakIbu berikan akan sangat bermanfaat bagi strategi pengembangan industri asam stearat. Kuesioner ini merupakan bagian dari kegiatan akademis, atas pengertian BapakIbu, saya haturkan terima kasih.

BAGIAN I : IDENTITAS PAKAR

Nama : .................................................................................................. Instansi Perusahaan : .................................................................................................. Alamat : .................................................................................................. .................................................................................................. No Telp : .................................................................................................. MOHON DILANJUTKAN KE HALAMAN BERIKUTNYA 146

BAGIAN II : GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Judul RANCANG BANGUN SISTEM PENILAIAN KINERJA AGROINDUSTRI INDUSTRI ASAM STEARAT DARI MINYAK SAWIT Tujuan Penelitian Tujuan Sistem Penilaian Kinerja Industri Oleokimia adalah menghasilkan perangkat lunak aplikatif untuk menilai kinerja industri oleokimia. Perangkat lunak ini akan dilengkapi dengan analisa sehingga hasil penilaian kinerja dapat diketahui secara langsung, dan dapat membantu industri oleokimia, khususnya industri asam stearat, dalam melakukan penilaian kinerja, sehingga perusahaan mampu melakukan evaluasi secara cepat dan dapat menentukan rekomendasi dan strategi untuk peningkatan kinerja perusahaan. Manfaat Beberapa manfaat dari keluaran model penilaian kinerja industri asam stearat adalah : 1. Bagi produsen asam stearat, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai kinerja industri saat ini, untuk mengetahui langkah- langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan kinerjanya, 2. Bagi pemerintah, hasil penilaian kinerja industri secara umum dapat dijadikan sebagai masukan dan dasar evaluasi penentuan strategi pengembangan industri asam stearat di Indonesia ke depan. 3. Bagi asosiasi industri, khususnya untuk APOLIN Asosiasi Produsen Oleokimia Indonesia, hasil penilaian kinerja ini dapat dijadikan bahan masukan untuk penyusunan program kerja dan kebijakan industri ke depan. MOHON DILANJUTKAN KE HALAMAN BERIKUTNYA 147

BAGIAN III : KUESIONER TINGKAT KEPENTINGAN

Pada bagian ini, BapakIbu dimohon kesediaannya untuk memberikan tingkat kepentingan terhadap sub kriteria dari setiap Kriteria penilaian kinerja, dengan memberikan tanda centang √ pada nilai yag sesuai dengan preferensi BapakIbu sekalian. Penilaian dilakukan dengan ukuran penilaian skala 1 sampai dengan 5. Nilai Tingkat kepentingan 1 Sangat tidak penting 2 Tidak Penting 3 Netral 4 Penting 5 Sangat Penting Contoh : No Kriteria Panilaian Tingkat Kepentingan 1 2 3 4 5 1 Bilangan Penyabunan √ 2 Warna √ Bilangan penyabunan dinilai “Sangat Penting”, sementara itu warna dinilai Netral.

BAGIAN IV : KUESIONER INTERVAL PENILAIAN

Pada bagian ini, BapakIbu dimohon kesediaannya untuk Menentukan tingkat interval dari masing-masing kriteria penilaian. Penilaian dapat berupa : Baik, Sedang dan Kurang Baik. MOHON DILANJUTKAN KE HALAMAN BERIKUTNYA 148

A. PENILAIAN KINERJA BAHAN BAKU