Teknik Pengukuran Kinerja TINJAUAN PUSTAKA

22 Tabel 5. Spesifikasi Produk Asam Stearat Tipe Bilangan asam AV Bilangan penyabunan SV Bilangan Iod IV Warna red yellow maks Kandungan C 18 1800 208-213 209-214 0.5 max 1.50.3 30-38 1801 208-213 209-214 1.0 max 2.00.5 30-38 1806 208-214 209-215 3.0 max 1.55.0 30-40 1810 207-214 208-215 6.0 max 102.0 - 1840 207-212 208-213 0.5 max 2.00.5 40-45 1850 204-209 206-210 1.0 max 2.00.5 47-52 CAND 01 212-217 213-218 1.0 max 2.00.5 - 1860 201-209 202-210 1.0 max 3.00.5 57-62 1865 200-208 201-209 1.0 max 3.00.5 62-68 1890 195-205 195-206 1.5 max 5.01.0 90 min Sumber. PT. X 2004

D. Teknik Pengukuran Kinerja

Ada beberapa teknik yang dilakukan dalam melakukan pengukuran kinerja. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja industri secara cepat adalah teknik “studi kapabilitas jangka pendek short term capability study ”. Studi ini berguna untuk mempelajari kondisi suatu proses seiring berjalannya waktu apakah tetap akurat dan tetap berada dalam spesifikasi standar yang telah ditentukan Alsup Watson. 1993. Salah satu parameter sederhana yang sering digunakan dalam studi kapabilitas jangka pendek adalah akurasi Alsup dan Watson, 1993. Akurasi adalah kedekatan nilai pengukuran terhadap nilai standar PBM-SIG. 1995. Aurasi juga didefinisikan sebagai perbedaan antara rata-rata data aktual average dengan nilai standar Alsup Watson, 1993. Akurasi dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut: 23 TrueValue Average Accuracy − = Selanjutnya nilai akurasi yang diperoleh dibandingkan dengan rentang nilai standar kualitas yang dapat diterima acceptability. Dalam praktek rentang nilai akseptabiltas bervariasi antara ± 0.01 sampai dengan ± 10 Besterfield 1990. Jika akurasi masih berada dalam rentang standar maka nilai variasi diterima, dan sebaliknya jika akurasi melebihi nilai standar maka nilai variasi tidak diterima Teknik lain yang digunakan untuk memperoleh bobot sebagai acuan untuk penilaian akhir adalah teknik perbandingan berpasangan pairwise comparison. Teknik ini dilakukan dengan cara manipulasi matriks. Matriks yang diperoleh digunakan untuk menentukan bobot dari kriteria, yaitu dengan jalan menentukan nilai eigen pada prosedur sebagai berikut Marimin 2004 : 1. Kuadratkan matriks tersebut 2. Hitung jumlah nilai dari setiap baris, kemudian lakukan normalisasi 3. Hentikan proses ini, jika perbedaan antara jumlah dari dua perhitungan berturut- turut lebih kecil dari suatu nilai base tertentu. Berdasarkan nilai eigen yang diperoleh, maka akan diketahui bobot dari masing- masing kriteria yang sesuai dengan besar pengaruhnya. Metode lain yang dapat dipergunakan adalah pembobotan biasa. Setiap kriteria diberikan bobot yang besarnya tergantung kepada hasil penilaian pakar mengenai pengaruh setiap kriteria terhadap penilaian proses. Pada skala penilaian si penilai memberi angka pada suatu kontinum dimana individu atau objek akan ditempatkan, dan sebaiknya penilai hendaklah orang-orang yang mengetahui bidang yang dinilai Nazir 1988. Skor yang diperoleh untuk setiap kriteria akan dikalikan dengan bobot, dimana hasilnya akan diinterpretasikan kedalam interval penilaian yang telah ditentukan sebelumnya. Ukuran interval adalah suatu pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval yang memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yag diukur Nazir 1988. 24

E. Pendekatan Sistem