3 Prosedur Penelitian 1 Konversi Bahan Baku menjadi Arang

diletakkan di atas potongan kayu kecil yang telah disimpan terlebih dulu di dasar tungku drum. Pembakaran dilakukan pada suhu yang meningkat secara bertahap sampai mencapai suhu ± 500 o C. Setelah seluruh bahan baku di dalam tungku terbakar dengan sempurna, yang dicirikan oleh asap yang keluar dari dalam tungku telah berkurang dan berwarna kebiruan, maka pembakaran dihentikan dengan menutup rapat semua jalan yang dilalui udara ke dalam tungku . Selanjutnya dilakukan proses pendinginan arang dalam tungku selama ± 24 jam. Arang yang dihasilkan ditimbang bobotnya. 3. 3. 2 Pembuatan Arang Aktif dan Analisis Sifat-sifat Arang Aktif Pembuatan arang aktif dilakukan dengan memasukkan arang hasil karbonisasi diketahui bobotnya ke dalam retort listrik dan diaktivasi dengan uap air pada suhu 600 o C dan 700 o C selama 90 menit. Arang aktif yang telah dihasilkan selanjutnya ditimbang, ditumbuk halus hingga lolos ayakan berukuran 100 mesh dan dianalisis berdasarkan SNI 06-3730-1995 BSN, 1995 yang meliputi: 1. Rendemen arang aktif Rendemen arang aktif ditetapkan dengan menghitung bobot arang hasil aktivasi terhadap bobot arang sebelum diaktivasi. Rendemen arang aktif = Bobot arang aktif Bobot arang x 100 2. Kadar air arang aktif Serbuk arang aktif ditimbang sebanyak ± 1 gram dan dimasukkan ke dalam cawan porselin yang telah diketahui bobotnya, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o C selama ± 24 jam. Setelah didinginkan dalam eksikator kemudian ditimbang sampai bobot tetap. Kadar Air = Bobot sebelum-sesudahpengeringan Bobot Contoh x 100 3. Kadar zat terbang arang aktif Serbuk arang aktif kering oven ditimbang sebanyak ± 1 gram dan dimasukkan ke dalam cawan porselin yang telah diketahui bobotnya, lalu dimasukkan ke dalam tanur listrik pada suhu 950 o C selama ±15 menit. Kemudian didinginkan di dalam eksikator dan ditimbang. Kadar zat terbang = Bobot contoh yang hilang Bobot contoh awal � 100 4. Kadar abu arang aktif Serbuk arang aktif kering oven ditimbang sebanyak ± 1 gram, dan dimasukkan ke dalam cawan porselin yang telah diketahui bobotnya. Selanjutnya dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 700 o C selama ± 5 jam. Kemudian didinginkan di dalam eksikator dan ditimbang. Kadar Abu = Bobot abu Bobot contoh awal x 100 5. Kadar karbon arang aktif Kadar karbon dapat ditetapkan dengan menghitung komponen arang aktif selain abu dan zat terbang. Kadar Karbon Terikat = 100 - Kadar Abu + Kadar Zat Terbang 6. Daya adsorb arang aktif terhadap larutan iodium Serbuk arang aktif ditimbang sebanyak ± 0,2 gram dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer asah, kemudian ditambahkan 25 ml larutan iodium 0,1N dan dikocok selama 15 menit. Larutan disaring, selanjutnya dipipet 10 ml filtrat dan dititar dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,1N hingga larutan berwarna kuning, lalu ditambahkan larutan kanji 1 sebagai indikator. Penitaran dilanjutkan hingga warna larutan berubah dari biru menjadi tidak berwarna. Daya adsorb iodium mg g ⁄ = { 10-vol.contoh x N Na S O } bobot contoh g x 126,93 x fp 7. Daya adsorb arang aktif terhadap larutan metilena biru Ditimbang sebanyak ± 0,5 gram serbuk arang aktif, dimasukkan ke dalam erlenmeyer asah, ditambahkan 25 ml larutan metilena biru 1200 ppm, dan dikocok selama 30 menit. Larutan kemudian disaring. Dipipet 1 ml filtrat, dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml dan ditera dengan aquades. Disiapkan larutan standar metilena biru dengan konsentrasi 0; 2; 4; 6; 8; dan 10 ppm. Larutan standar dan contoh diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 664 nm. Dilakukan pengenceran jika diperlukan.