Tabel 4. Pengaruh jenis bahan kimia pengaktif terhadap kualitas arang aktif dari
tempurung kelapa Bahan Kimia
Persen Suhu
o
C Pemberian
Uap menit Rendemen
Daya Adsorb
mgg ZnCl
2
10 900
105 59,2
1.208,8 ZnCl
2
5 900
120 63,6
1.185,9 H
3
PO
4
20 900
135 61,5
1.200,3 H
3
PO
4
10 900
150 63,6
1.171,3 NaOH
0,75 900
120 75,4
1.088,8 Na
2
CO
3
0,75 900
120 59,1
1.087,9 Sumber: Sudrajat 1993 dalam Sudrajat dan Soleh 1994
2. 4 Pupuk Mikro
Unsur mikro merupakan unsur-unsur kimia yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh makhluk hidup. Unsur-unsur tersebut terdapat sebagai unsur vital
pada beberapa enzim dan hormon pertumbuhan. Enzim yang mengandung unsur- unsur mikro berperan dalam metabolisme karbohidrat fotosintesis dan respirasi,
metabolisme N fiksasi N
2
secara biologis dan sintesis protein, metabolisme dinding sel sintesis lignin, penyerapan ion, produksi biji, metabolisme zat-zat
tanaman sekunder, dan ketahanan terhadap penyakit Stevenson dan Cole, 1999. Unsur mikro meliputi B boron, Fe besi, Mn mangan, Cu tembaga,
Zn seng, Mo molibden, dan Cl klor. Konsentrasi unsur-unsur mikro sebagai ion bebas di larutan tanah, atau sebagai kompleks kelat-logam terlarut dipengaruhi
oleh berbagai reaksi kimia, seperti fiksasi pada permukaan liat dan oksida logam, kompleksasi dengan senyawa humat, pembentukan mineral-mineral terlarut, dan
perubahan bilangan oksidasi. Mikroorganisme dapat melarutkan mineral-mineral dan memodifikasi potensial redoks E
h
dan pH tanah, sehingga mempengaruhi ketersediaan unsur mikro bagi tanaman. Daur ulang unsur hara berlangsung ketika
tanaman dikembalikan ke dalam tanah, yang merupakan proses penting pada tanah-tanah yang mengalami defisiensi unsur mikro. Produksi agen pengkelat oleh
mikroorganisme dan sekresi dari akar tanaman akan melarutkan dan melapukkan batuan dan mineral sehingga memfasilitasi pergerakkan unsur mikro ke dalam
akar Stevenson dan Cole, 1999. Unsur hara mikro di dalam tanah berasal dari beberapa sumber, yaitu:
1. Bahan induk dan mineral dimana tanah terbentuk.
2. Pengotor atau kontaminan dari pembenah tanah, seperti pupuk dan kapur,
pestisida, pupuk kandang dan sewage sludge biosolid. 3.
Partikel-partikel yang terbawa melalui udara atau air dari kegiatan pertambangan, peleburan logam, kegiatan industri, pembakaran bahan bakar
fosil, partikel tanah yang tererosi oleh angin, bahan-bahan meteorit dan volkan yang terbawa melalui hujan.
Kekurangan atau keracunan unsur mikro terjadi apabila terdapat ketidakseimbangan antara kebutuhan tanaman terhadap suatu unsur dengan
konsentrasi unsur tersebut pada jaringan tanaman. Ketika tanaman tidak dapat mengumpulkan unsur dalam jumlah memadai untuk tumbuh maksimum, maka
terjadi kekurangan. Ketika tanaman mengakumulasikan unsur pada jumlah melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal, maka gejala keracunan
akan muncul. Tidak ada aturan yang diterapkan secara umum karena setiap spesies tanaman memiliki kebutuhan dan toleransi yang berbeda-beda.
Penanganan defisiensi unsur mikro untuk meningkatkan produksi tanaman cukup sulit karena adanya variasi ketersediaan unsur di dalam tanah yang bersifat
temporer dan spasial. Cara yang paling mudah untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan menambahkan pupuk mikro. Aplikasi pupuk mikro secara ekonomi
cukup terjangkau. Adapun pupuk mikro dapat digolongkan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan bentuk bahan pupuk a.
Bentuk padat: pupuk padat dapat diberikan melalui tanah atau pun daun. Cara melarutkan dan konsentrasi larutan tergantung pada macam
pupuknya umumnya 2. Pupuk mikro dalam bentuk padat misalnya yaitu terusi CuSO
4
dan ZnSO
4
. b.
Bentuk cair: pupuk cair umumnya diberikan dengan cara pemupukan melalui daun.
2. Berdasarkan jumlah unsur yang dikandung
a. Pupuk mikro tunggal: yaitu hanya mengandung satu unsur mikro saja
seperti CuO yang hanya mengandung Cu dan seng fosfat yang hanya mengandung unsur Zn.
b. Pupuk mikro majemuk: yaitu mengandung dua atau lebih unsur mikro,
terkadang juga mengandung unsur makro.