4 Pengujian Laju Pelepasan Kandungan Hara dalam Pupuk 5 Pengujian pengaruh penambahan pupuk lambat tersedia terhadap
Daya adsorb MB mg g = ⁄
�1200 x 25ml x 1
1000� − C x 25ml x
1 1000
x fp bobot contoh g
C = konsentrasi metilena biru yang tersisa 3. 3. 3
Pembuatan Pupuk Lambat Tersedia
Arang aktif yang telah diperoleh dihaluskan hingga berukuran 100 mesh. Pembuatan pupuk dilakukan dengan merendam arang aktif di dalam “larutan
pupuk” selama ± 24 jam. Konsentrasi larutan yang digunakan yaitu 1N atau 2N dan perbandingan arang aktif dengan larutan yaitu 1 : 3, 1 : 5, atau 1 : 7.
Selanjutnya hasil perendaman dicuci hingga bebas sulfat yang diuji dengan meneteskan BaCl
2
0,5N pada cairan hasil pencucian. Arang kemudian dikeringkan. Setelah diperoleh pupuk bubuk kering, selanjutnya dilakukan analisis
meliputi pengamatan topografi permukaan dengan menggunakan SEM, analisis kualitatif dengan menggunakan EDX, penetapan derajat kristalinitas, lebar, tinggi
dan jumlah lapisan aromatik dengan menggunakan XRD, dan analisis kadar Cu, Fe dan Zn total yang diperoleh dengan metode pengabuan basah aqua regia dan
diukur dengan AAS. Berdasarkan kadar hara total tertinggi kemudian dipilih carrier
terbaik pada arang aktif dengan bahan baku arang yang berbeda untuk setiap jenis pupuk. Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui pelepasan
kandungan hara di dalam pupuk.
3. 3. 4 Pengujian Laju Pelepasan Kandungan Hara dalam Pupuk
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pelepasan Cu
2+
, Fe
2+
dan Zn
2+
yang terdapat di dalam pupuk. Percobaan dilakukan dengan dua cara, cara yang pertama yaitu dengan mengekstrak pupuk dengan pengekstrak aquades dan asam
sitrat 2 perbandingan pupuk : pengekstrak = 1 : 5 dengan beberapa waktu pengekstrakkan, yaitu 0; 15; 30; 45 dan 60 menit. Adapun cara yang kedua yaitu
dengan melakukan pencucian terhadap pupuk. Pencucian dilakukan dengan mengalirkan 25 ml aquades pada 5 gram pupuk di dalam kertas saring yang
diletakkan pada corong sebanyak 25x. Hasil pencucian kemudian dikeringkan dan
dilakukan analisis kualitatif dengan menggunakan EDX.
3. 3. 5 Pengujian pengaruh penambahan pupuk lambat tersedia terhadap
serapan hara tanaman
Pengujian ini merupakan aplikasi penambahan pupuk pada bibit Acacia crassicarpa
. Pada percobaan ini, media yang digunakan adalah tanah gambut. Sebanyak 1 kg media kadar air = 220,45 dimasukkan ke dalam polybag
berukuran 20 x 20 x 25 cm dan ditambahkan pupuk sesuai perlakuan. Perlakuan yang diberikan yaitu media tanpa pupuk kontrol, media dengan penambahan
pupuk C1, F1, dan Z1, dan media dengan penambahan pupuk C2, F2, dan Z2. Dosis yang diberikan pada media dengan penambahan pupuk C1, F1, dan Z1
adalah 0,10 g pupuk C1 polybag, 0,15 g pupuk F1 polybag dan 0,72 g pupuk Z1 polybag, sedangkan dosis yang diberikan pada media dengan penambahan pupuk
C2, F2, dan Z2 adalah 0,12 g pupuk C2 polybag, 0,09 g pupuk F2 polybag dan 0,75 g pupuk Z2 polybag yang setara dengan 6 kg pupuk CuSO
4
5H
2
Oha, 5 kg pupuk FeSO
4
7H
2
Oha, dan 15 kg pupuk ZnSO
4
ha. Media disirami setiap hari, setelah 1 minggu, media siap ditanami dengan biji akasia. Biji tanaman akasia
diperoleh dari Balai Penelitian Teknologi Perbenihan BPTP Bogor. Biji yang digunakan sebagai bibit yaitu biji yang tua dan padat.
Sebelum ditanam, dilakukan beberapa tahapan persiapan biji, yaitu: 1.
Biji disiapkan pada suhu kamar, selanjutnya disiapkan wadah dan H
2
SO
4
98. 2.
Biji ditimbang, kemudian direndam H
2
SO
4
98 di dalam wadah selama kurang lebih 10 menit.
3. Lalu campuran biji dan H
2
SO
4
98 dimasukkan ke dalam air bersih dengan volume 5 kali campuran benih dan H
2
SO
4
98. 4.
Campuran tersebut selanjutnya dicuci dengan air bersih sebanyak 5 - 6 kali, sambil membuang biji yang mengapung jelek.
5. Benih dicuci dengan air mengalir sampai tumpah kurang lebih 30 menit.
6. Biji direndam semalaman 12 - 15 jam.
7. Biji dikeringanginkan sebelum penaburan.
8. Jika masih banyak terdapat biji yang tidak mengelupas, diulangi perlakuan
dengan H
2
SO
4
98 selama 5 menit dan ulangi tahapan 3 sampai 7.
Biji akasia yang telah mengelupas kemudian ditanam pada media dan ditutup dengan media setebal 1,5 – 2 cm. Penanaman dilakukan selama ± 3
minggu dan dilakukan perawatan berupa penyiraman secara teratur. Setelah 3 minggu, tanaman diambil, dibersihkan, dikeringkan, dan diambil akarnya untuk
diamati kandungan hara akar dengan menggunakan EDX.