f. Kesetaraan dan Keadilan Gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahap pembangunan dan dalam
menikmati manfaat kegiatan pembangunan secara adil. g. Demokratis. Setiap pengambilan keputusan pembangunan di dalam semua
kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin.
h. Transparansi dan Akuntabilitas. Masyarakat harus memiliki akses atas segala informasi proses pengambilan keputusan pembangunan, sehingga
pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan, baik secara moral, legal, teknis dan administratif.
i. Prioritas. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan untuk pengentasan kemiskinan, kegiatan mendesak, dan yang memberikan
manfaat sebanyak-banyaknya kepada masyarakat dengan mendayagunakan secara optimal berbagai sumber daya yang terbatas.
j. Kolaborasi. Semua pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar
pelaku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan. k. Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan pembangunan harus
mempertimbangkan kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang tidak hanya untuk saat ini tetapi juga di masa depan dengan tetap
menjaga kelestarian lingkungan.
2.4.2 Konsep Pengelolaan PNPM Mandiri Perdesaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan berada dibawah binaan Departemen Dalam Negeri Depdagri, Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Ditjen PMD sebagai instansi pelaksana. PNPM Mandiri Perdesaan dilaksanakan di tingkat kecamatan. Dalam membantu
pengelolaan program secara nasional, dibentuk Tim Koordinasi yang terdiri dari Menko Kesra, Bappenas, Depdagri, Departemen Keuangan, dan Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah di berbagai level pemerintahan. Sedangkan untuk di tingkat Kecamatan, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
PMD bertindak sebagai Pimpinan Proyek Pimpro atau sebagai Penanggung Jawab Operasional Kegiatan PjOK.
Sumber : PNPM Mandiri Perdesaan Gambar 2.6 Struktur Manajemen PNPM Mandiri Perdesaan
Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Nasional
Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Daerah Provinsi Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah KabupatenKota
Penanggung Jawab Operasional Kegiatan PJOK
Departemen APBN
Satuan Kerja Perangkat
Daerah Pelaksana
APBD Badan Kerjasama
Antar Desa BKAD Lembaga Keswadayaan Masyarakat
Masyarakat Penerima Manfaat Konsultan Nasional
Konsultan Provinsi
Konsultan KabupatenKota
Fasilitator
2.4.3 Konsep Cara Kerja PNPM Mandiri Perdesaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan memiliki tujuan, yakni meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan melalui berbagai tahapan kegiatan dalam sebuah siklus kegiatan. Tahap-tahapan tersebut adalah:
a. Informasi dan sosialisasi. Tahapan ini dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya lokakarya di berbagai tingkat pemerintahan, dan forum-forum
musyawarah masyarakat. Setiap desa dilengkapi papan informasi sebagai salah satu media penyebaran informasi dan membuka kerjasama
dengan berbagai pihak media massa, akademisi, dan anggota dewan. b. Proses Perencanaan Partisipatif. Dilaksanakan mulai dari tingkat dusun,
desa dan kecamatan. Masyarakat memilih Fasilitator Desa FD untuk mendampingi proses sosialisasi dan perencanaan. FD mengatur pertemuan
kelompok, termasuk pertemuan khusus perempuan untuk kegiatan Simpan Pinjam Perempuan SPP, untuk membahas kebutuhan dan prioritas
usulan desa. c. Seleksi Proyek di Tingkat Desa dan Kecamatan. Masyarakat melakukan
musyawarah di tingkat desa dan antardesa kecamatan untuk memutuskan usulan prioritas dan layak didanai. Musyawarah terbuka bagi segenap
anggota masyarakat untuk menghadiri dan memutuskan jenis kegiatan. d. Masyarakat Melaksanakan Proyek. Dalam forum musyawarah, masyarakat
memilih anggotanya untuk menjadi Tim Pengelola Kegiatan TPK di desa-desa yang terdanai. Fasilitator teknis program akan mendampingi
TPK dalam mendisain prasarana dan penganggaran kegiatan.
2.4.4 Konsep Perguliran Dana Simpan Pinjam Perempuan SPP