responden di sektor jasa sebesar 13,33 persen dengan jenis usaha sebagian besar yaitu penjahit, pangkas rambut dan tambal ban yang dijalankan oleh suami. Jenis
pekerjaan kepala keluarga suami lebih beragam daripada jenis pekerjaan responden kaum ibu. Suami mayoritas bekerja sebagai buruh lepas sebesar 21,43
persen atau sejumlah 6 orang dari 28 orang suami, diikuti oleh jenis pekerjaan di sektor industri kerajinan rumah tangga yaitu sebagai pembuat dompet dan
pegawai negeri dengan persentase yang sama yaitu 17,86 persen. Gambar 5.3 menunjukkan bahwa mayoritas jenis pekerjaan antara responden kaum ibu dan
suami berbeda.
5.3 Karakteristik Usaha Responden
5.3.1 Jenis Usaha UMKM Responden
Hasil survei yang diperoleh dilapangan, menunjukkan bahwa adanya PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Cimarga khususnya program SPP sangat
bermanfaat bagi pelaku usaha mikro khususnya pelaku usaha wanita dalam mengatasi persoalan modal. Hal ini karena ada beberapa dari responden yang
memiliki jenis usaha lebih dari satu sehingga total usaha yang dijalankan dari keseluruhan responden 30 orang sebanyak 40 usaha. Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 5.4 berikut ini.
Gambar 5.4 Jenis Usaha yang Memperoleh Pinjaman SPP
50 20
15 15
10 20
30 40
50 60
Perdagangan Jasa
Industri Makanan
Industri Kerajinan
Berdasarkan data yang telah diolah dalam Gambar 5.4 jenis usaha rumah tangga yang paling banyak diberikan pinjaman SPP yaitu sektor perdagangan
dengan mayoritas adalah pedagang warung kebutuhan pokok dan penjual jajanan anak sebesar 50 persen. Hal tersebut dikarenakan mayoritas warga di lokasi
penelitian berprofesi sebagai pedagang dan berlokasi dekat dengan sekolah sehingga sebagian besar bergerak pada usaha warungan.
5.3.2 Lama Usaha Responden
Berdasarkan survei menyatakan bahwa lama usaha dari seluruh responden cukup beragam dengan nilai standar deviasi sebesar 6,65 tahun atau dibulatkan
menjadi 7 tahun pada Tabel 5.4. Hal ini juga ditunjukkan dengan perbedaan antara lama usaha terendah responden yaitu 8 bulan 0,7 tahun dengan lama usaha
tertinggi responden yaitu 30 tahun. Akan tetapi pada umumnya rata-rata lama usaha responden yaitu 5 tahun. Tabel 5.4 menunjukkan lama usaha UMKM para
responden. Sebagian besar lama usaha yang dijalankan responden berada pada interval 2 hingga 5 tahun sebesar 50 persen. Pada ketentuan pelaksanaan program
pinjaman bergulir SPP, tidak diperlukan persyaratan minimal lama usaha yang dijalankan. Hal ini karena program pinjaman bergulir SPP bertujuan untuk
membantu rumah tangga miskin yang membutuhkan modal untuk usaha walaupun baru memulai usaha. Lama usaha responden yang berkisar antara 2 hingga 5 tahun
menunjukkan bahwa pelaku usaha untuk memperoleh akses pinjaman pada lembaga formal mengalami kesulitan karena diperlukan persyaratan lama usaha
yang biasanya diatas 5 tahun. Oleh karena itu, program pinjaman bergulir SPP berguna bagi pelaku usaha yang terkendala masalah modal dan tidak memiliki
akses pada lembaga formal.
Tabel 5.5 Lama Usaha UMKM
Lama Usaha Tahun Frekuensi
Persentase 2
2-5 6-10
10 6
20 10
4 15
50 25
10
5.3.3 Besar Modal Awal Usaha