anggota keluarga dari seluruh responden tidak terlalu bervariasi dan mendekati rata-rata jumlah anggota keluarga. Hal ini karena dengan nilai simpangan sebesar
1 orang maka sebagian besar responden memiliki jumlah anggota keluarga antara 3 orang hingga 5 orang. Ini menunjukkan peluang responen untuk memperoleh
pinjaman cukup besar karena jumlah anggota keluarga tidak terlalu banyak. Perbedaan antara jumlah anggota keluarga terbanyak dengan terendah cukup
besar. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.4 jumlah anggota keluarga responden terbanyak yaitu 7 orang sedangkan jumlah anggota terendah yaitu 2 orang.
5.2.1 Status Responden dalam Keluarga
Karakteristik responden lainnya yang diidentifikasi dalam penelitian ini yaitu status responden di dalam keluarga. Status responden yang merupakan kaum
perempuan di dalam keluarga pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu status sebagai seorang istri dan status sebagai wanita kepala keluarga.
Gambar 5.2 Status Responden dalam Keluarga
Hasil survei lapangan pada Gambar 5.2 menunjukkan ada dua orang responden penerima pinjaman dana bergulir SPP yang berstatus sebagai wanita
kepala keluarga atau sebesar 7 persen dari total responden 30 orang kaum perempuan ibu-ibu. Status wanita kepala keluarga yang dimaksud yakni status
wanita sebagai kepala keluarga yang dikarenakan tidak memiliki suami berstatus
7
93 Status
sebagai wanita kepala keluarga Status
sebagai istri
janda. Adapun sisanya sebesar 93 persen atau sejumlah 28 orang responden berstatus sebagai istri atau bukan sebagai kepala keluarga. Adanya responden
penerima pinjaman bergulir SPP yang berstatus sebagai kepala keluarga menunjukkan bahwa program SPP yang dilakukan sesuai dengan tujuan awal
yaitu untuk memandirikan kaum perempuan.
5.2.2 Jenis Pekerjaan
Karakteristik responden untuk jenis pekerjaan dibagi menjadi dua yaitu jenis pekerjaan responden sendiri sebagai penerima pinjaman SPP dan jenis
pekerjaan suami apabila responden berstatus sebagai istri di dalam keluarga. Hal ini karena cakupan dalam penelitian ini yaitu rumah tangga sehingga pekerjaan
suami atau kepala keluarga juga diidentifikasi. Hasil survei menunjukkan mayoritas jenis pekerjaan responden yaitu sebagai pedagang 60 dengan
mayoritas sebagai pedagang warung kelontongan.
Gambar 5.3 Jenis Pekerjaan Responden dan Suami
Jenis pekerjaan responden berikutnya yakni bekerja di sektor industri kerajinan rumah tangga dengan jenis usaha sebagai pembuat dompet yang berada
di Desa Girimukti sebesar 16,67 persen atau sejumlah lima orang. Jenis pekerjaan
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Responden Ibuāibu
Suami Petani
Pegawai Swasta
Buruh Lepas
Pegawai Negeri
Industri Kerajinan
Jasa Pedagang
responden di sektor jasa sebesar 13,33 persen dengan jenis usaha sebagian besar yaitu penjahit, pangkas rambut dan tambal ban yang dijalankan oleh suami. Jenis
pekerjaan kepala keluarga suami lebih beragam daripada jenis pekerjaan responden kaum ibu. Suami mayoritas bekerja sebagai buruh lepas sebesar 21,43
persen atau sejumlah 6 orang dari 28 orang suami, diikuti oleh jenis pekerjaan di sektor industri kerajinan rumah tangga yaitu sebagai pembuat dompet dan
pegawai negeri dengan persentase yang sama yaitu 17,86 persen. Gambar 5.3 menunjukkan bahwa mayoritas jenis pekerjaan antara responden kaum ibu dan
suami berbeda.
5.3 Karakteristik Usaha Responden