secara individu, termasuk memonitor dan mengevaluasi tercapainya hasil pengembangan akhir anak.
• Tutor Bertanggung jawab mengajar atau melatih sesuai dengan bidang atau materi
yang dibutuhkan.
4.4. Struktur Organisasi PPA
4.4.1. Struktur Organisasi
Gbr.4.1. Struktur Organisasi
4.4.2. Keadaan Pegawai Tabel 4.1. Daftar Nama Pegawai PPA IO -552
Gembala Sidang
Pdt. John Pieter Aritonang, S.Th. M.min
Kepala Departemen Edukasi
Rahman Sembiring SE.Ak
Komisi PPA
Rahman Sembiring Sempakata Milala
Janwar Bukit
Koordinator PPA IO-552
Rosmalem Ginting
Sekretaris:
Rebeka Gea
Mentor dan Tutor
Mentor Anak Usia
3-5 tahun Mentor
Anak Usia 6-9 tahun
Mentor Anak Usia
10-12 tahun
Mentor Anak Usia
13- 17tahun
Tutor
Bendahara
Nurita Aritonang
Jabatan Nama
Pendidikan Terakhir
Koordinator Rosmalem Ginting
D- 3 Sekretaris
Rebeka Gea S- 1
Bendahara Nurita Aritonang
SMU Mentor Anak usia 3- 5 thn
Indah Manalu SMU
Mentor Anak usia 6- 9 thn Ria Nainggolan
SMU Mentor Anak usia 10 -12 thn
Chandra Situngkir S- 1
Rosalia Ginting D-3
Niar Sinaga SMU
Parmi Perangin-angin S-1
Mentor Anak Usia 13- 17 thn Gokmauli Pasaribu
D-3 Silfi Fusanti
S-1 Idawati Bangun
S-1 Tutor Olahraga
Titus Sembiring S-1
Tutor Band Roland
SMP Tutor Drum
Anugrah SD
Tutor Vokal Minar Pasaribu
S-1 Tutor Masak
Mariza SMP
4.5. Keadaan Pusat Pengembangan Anak dan Anak
4.5.1. Keadaan Lokasi 1. Luas Tanah
: 900 m
2
2. Luas Bangunan : 600 m2
a. Ruang kantor : 1 unit
b. Kelas : 6 unit
c. Kamar mandi : 3 unit
d. Lapangan : 300 m2
4.5.2. Keadaan Anak 1. Jumlah 213 Jiwa
- Laki-laki : 96 jiwa
- Perempuan : 117 jiwa 2. Jumlah berdasarkan klasifikasi Umur
- Umur 3- 5 tahun : 38 anak - Umur 6-9 tahun : 53 anak
- Umur 10-12 tahun: 71 anak - Umur 13- 17 tahun : 51 anak
4.6. Kegiatan Pelayanan
Anak-anak yang terdaftar sebagai anak binaan PPA dipilih berdasarkan kriteria yang menentukan bahwa mereka adalah yang paling membutuhkan manfaat
dari program Pusat PengembanganAnakPPA. Adapun standar nya adalah sebagai berikut.
a. Memilih anak yang paling membutuhkan dan paling lemah, seperti anak-anak dalam kondisi sebagai berikut:
• Sakit kronis danatau kurang gizi • Tidak bisa bersekolah atau tidak bisa maju di sekolah
• Cacat jasmani atau mental jika ada program yang sesuai untuk mereka • Yatim, piatu, yatim piatu, terlantar atau dieksploitasi
b. Anak-anak yang dapat dilayani di PPA baik yang berasal dari keluarga Kristen maupun non Kristen dan berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan dengan
ketentuan sebagai berikut : • Berusia antara 3-8 tahun. Anak tidak dapat didaftarkan di PPA bila umurnya
sudah mencapai 9 tahun • Tempat tinggal anak berada di lokasi yang letaknya tidak lebih dari 30 menit
bila anak berjalan kaki ke lokasi PPA. • Adanya jaminan bahwa anak tersebut tidak akan berpindah-pindah, tetapi
menetap dalam komunitas tersebut. c. Dalam proses seleksi anak, anak yang layak dibantu dapat dibantu dengan
identifikasi sebagai berikut: • Penghasilan Keluarga : Penghasilan orang tua wali setiap bulan tidak lebih
dari 200 dari UMR daerah berdasarkan tabel yang dikeluarkan oleh depnaker
• Jumlah tanggungan keluarga : Tanggungan keluarga minimal 3 orang. • Kondisi Rumah : Fasilitas sanitasi minim, tidak memenuhi standar rumah
sehat ventilasi, penerangan, kamar anak tidak terpisah dari orangtua wali Kemudian adapun kegiatan yang berlangsung di PPA IO- 552 didasarkan
oleh kerangka kegiatan yang telah dirancang Yayasan Compassion Indonesia. Yayasan Compassion Indonesia telah merancang Model Pengembangan Anak
Holistik Kristiani jangka panjang. Model tersebut dibangun diatas kegiatan formal, nonformal dan informal, hubungan dan proses-proses, baik untuk anak secara
kelompok atau secara individual. Oleh karena itu PPA IO 552 menyediakan program yang tepat yang mendukung anak untuk mencapai hasil akhir pengembangan dan
menjamin anak ikut serta dalam kegiatan. Tiga kategori umum dari kegiatan-kegiatan di PPA IO 552:
a. Waktu pertemuan wajib core contact time : jadwal formal yang mendukung kurikulum, dilaksanakan dalam acara kelompok.
b. Pertemuan tambahan complementary contact : kegiatan pelayanan dan kegiatan ekstrakulikuler diluar waktu yang sudah dijadwalkan, berupa pertemuan kelompok
atau pribadi dan sifatnya sangat fleksibel. c. Pertemuan individual Individual Case Work : difokuskan untuk individu dan
untuk memonitor anak atau remaja. Mencakup tiga kegiatan khusus: 1 kunjungan ke rumah, 2 pemeriksaan kesehatan, 3 Case study anak
Program kesejahteraan anak yang diberikan oleh PPA-IO 552 meliputi pelaksaaan kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan anak secara menyeluruh,
baik pengetahuan, ketrampilan, moral dan kerohaniannya. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pengembangan kerohanian, seperti: • Pengajaran dan praktek-praktek nilai kristiani
• Pemahaman alkitab dan retreat • Pelatihan pelayanan gereja
b. Kegiatan Pengembangan Jasmani • Pelatihan kebersihan dan kesehatan
• Pemeriksaan kesehatan dan bantuan penanganan penyakit maks 80 biaya dibantu
• Penambahan gizi dan vitamin.
c. Kegiatan Pengembangan kognitif • Bimbingan belajar, seperti: les pelajaran
• Pelatihan ketrampilan kerja, seperti: bahasa inggris dan computer • Bantuan biaya dan peralatan sekolah
d. Kegiatan pengembangan Sosio-Emosional • Pengajaran dan praktek karakter
• Pengembangan bakat minat • Pelatihan pelayanan ke masyarakat
e. Kegiatan Pengembangan Orang tua • Pertemuan rutin minimal sebulan sekali
• Penyuluhan kesehatan • Penyuluhan keluarga
Selain kegiatan utama yang terjadwal di PPA-IO 552, ada beberapa program tambahan Complementary Interventions CIV. CIV dikelompokkan dalam dua
kategori berbeda. Kategori pertama adalah kegiatan yang dirancang untuk langsung memberi pengaruh kepada hasil akhir pengembangan anak. Kategori kedua adalah
kegiatan yang dirancang untuk memberi pengaruh kepada lingkungan tempat anak berkembang.
1. Supplemental Development Activities Kegiatan Pelengkap Program Pengembangan
Dirancang untuk memberikan pengaruh langsung kepada hasil akhir pengembangan anak melalui pelaku utama didalam kehidupan anak yang
terdaftar. Meliputi program, sebagai berikut:
a. Education- Pemberian bantuan pendidikan formal
b. Non formal Education- Menyediakan kesempatan pendidikan
non-formal juga perlengkapan yang dapat meningkatkan potensi anak.
c. Health- Menyediakan jalur bagi anak untuk menemukan
sumber dan mengani isu-isu yang secara negatif mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan jasmani mereka.
d. Reimbursable Medical Fund- Pendanaan yang digunakan untuk
membiayai perawatan penyakit atau luka yang dapat diobati ; kebutuhan penglihatan, termasuk kebuthan kacamata;
kehilangan pendengaran, termasuk alat bantu pendengaran; konseling trauma dalam kasus pelecehan.
e. Major Medical- Bantuan biaya pengobatan besar bagi anak,
termasuk biaya operasi f.
Parental Education- Penyediaan berbagai pelatihan dan kegiatan untuk orang tua wali anak agar memungkinkan
mereka memberikan perawatan dan pemeliharaan yang lebih baik kepada anak mereka.
2. Program Enhancement Activities- PEA Kegiatan Peningkatan Program
Dirancang untuk memberi pengaruh tidak langsung kepada hasil akhir pengembangan anak. Fokusnya adalah untuk meningkatkan lingkungannya,
membuatnya kondusif bagi pengembangan yang sehat untuk anak yang dibantu oleh Compassion. Meliputi program, sbb:
a. Water Projects- Menyediakan sumber air bersih dan aman di
lokasi gereja, dan bila memungkinkan dilingkungan masyarakat setempat.
b. Microenterprise Income Generation- Menyediakan keiatan
untuk meningkatkan penghasilan atau usaha kecil, program ini ditargetkan bai orangtua wali anak PPA
c. Disaster Relief Fund Activities- Menyediakan sumber daya
untuk memberikan pertolongan dan rehabilitasi bagi anak, keluarga mereka bila terjadi bencana.
Bab V Analisa Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis domain Domain Analysis. Teknik analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran gambaran objek
penelitian secara umum ditingkat permukaan namun relatif utuh tentang objek penelitian tersebut. Teknik analisis domain ini dipakai untuk tujuan deskritif. Artinya
analisis hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti. Bungin, 2013:284.
Peneliti memperoleh data dari Penelitian Kepustakaan dan Penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan yakni dari buku ilmiah, Buku Panduan Kemitraan
Compassion dan Buku Kerja PPA IO-552 Tahun 2013-2014. Penelitian lapangan yakni melalui observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan :
a. Informan Kunci : Komisi PPA Nama
: Rahman Sembiring Jenis Kelamin
: Pria Agama
: Kristen Umur
: 53 tahun Pendidikan Terakhir
: S-1 Lama Menjabat Komisi PPA : 5 tahun
b. Informan Utama : Koordinator PPA Nama
: Rosmalem Ginting Jenis Kelamin
: Perempuan Agama
: Kristen Umur
: 40 tahun Pendidikan Terakhir
: D-3 Pengalaman Kerja di PPA
: Staf Pengajar 6 tahun ; Koordinator PPA Data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan
digunakan peneliti untuk menggambarkan unsur-unsur jaringan sosial yang terdapat pada kemitraan Yayasan Compassion Indonesia dengan Gereja Penyebaran Injil.
Unsur jaringan sosial yang dianalisa dalam penelitian ini adalah Partisipasi,
Pertukaran Timbal Balik, Solidaritas Kerjasama dan Keadilan.
5.1 Partisipasi
Oaklay mendefenisikan partisipasi dalam tiga bentuk yaitu kontibusi, organisasi dan pemberdayaan. Dalam penelitian ini, partisipasi dalam bentuk
organisasi adalah defenisi yang tepat guna mendeskripsikan hubungan antara Yayasan Compassion Indonesia dan Gereja Penyebaran Injil. Mengingat dalam hubungan
kemitraan antara Yayasan Compassion Indonesia dan Gereja Penyebaran Injil terbentuk sebuah organisasi baru yang disebut Pusat Pengembangan Anak.
Partisipasi dalam bentuk organisasi memiliki tiga dimensi penting yaitu : 1.
Sumbangan pikiran idea tau gagasan 2.
Sumbangan materi dana, barang, alat 3.
Sumbangan tenaga bekerja atau memberi kerja Adapun partisipasi antara Yayasan Compassion Indonesia dan Gereja
Penyebaran Injil, dideskripsikan sebagai berikut:
5.1.1 Partisipasi oleh Yayasan Compassion Indonesia 5.1.1.1. Partisipasi dalam bentuk idepikirangagasan
Partisipasi dalam bentuk ide pikirangagasan pada kegiatan CSP di PPA IO- 552 oleh Yayasan Compassion Indonesia meliputi
1. Penetapan Standard anak-anak yang layak dilayani oleh PPA
Anak-anak yang terdaftar sebagai anak binaan PPA dipilih berdasarkan kriteria yang menentukan bahwa mereka adalah yang paling membutuhkan manfaat dari
program Pusat PengembanganAnakPPA. Adapun standar nya adalah sebagai berikut a. Memilih anak yang paling membutuhkan dan paling lemah, seperti anak-anak
dalam kondisi sebagai berikut: • Sakit kronis danatau kurang gizi
• Tidak bisa bersekolah atau tidak bisa maju di sekolah • Cacat jasmani atau mental jika ada program yang sesuai untuk
mereka • Yatim, piatu, yatim piatu, terlantar atau dieksploitasi
b. Anak-anak yang dapat dilayani di PPA baik yang berasal dari keluarga Kristen maupun non Kristen dan berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan dengan
ketentuan sebagai berikut : • Berusia antara 3-8 tahun. Anak tidak dapat didaftarkan di PPA bila
umurnya sudah mencapai 9 tahun • Tempat tinggal anak berada di lokasi yang letaknya tidak lebih dari 30
menit bila anak berjalan kaki ke lokasi PPA. • Adanya jaminan bahwa anak tersebut tidak akan berpindah-pindah,
tetapi menetap dalam komunitas tersebut. c. Dalam proses seleksi anak, anak yang layak dibantu dapat dibantu dengan
identifikasi sebagai berikut: i.
Penghasilan Keluarga
Penghasilan orang tua wali setiap bulan tidak lebih dari 200 upah minimum regional daerah yang bersangkutan berdasarkan tabel yang
dikeluarkan oleh DEPNAKER ii.
Jumlah Tanggungan Keluarga Tanggungan keluarga minimal 3 orang. Bila jumlah tanggungan
keluarga di bawah 3 orang, anak dapat dilayani dengan ketentuan penghasilan orang tuawali setiap bulan tidak lebih dari 100 dari
Upah Minimum Regional daerah yang bersangkutan berdasarkan tabel yang dikeluarkan oleh DEPNAKER
iii. Kondisi Rumah
• Fasilitas sanitasi umum • Tidak memenuhi standard rumah sehat ventilasi, penerangan,
kamar anak tidak terpisah dari orang tua wali iv.
Memiliki surat keterangan miskin dari gereja mitra dan RT setempat Masa berlaku surat keterangan tersebut adalah 18 bulan sesuai jadwal
update anak tersebut dan harus diperbaharui setelah habis masa berlakunya, kecuali keluarga anak tidak lagi digolongkan sebagai
keluarga miskin. d. Proses pemilihan anak perlu memenuhi standar-standar berikut:
i. Gunakan informasi tertulis mengenai latar belakang anak dan ukuran
kemiskinan anak dan keluarganya ii.
Wawancara dengan orang tua atau wali anak untuk mengidentifikasi dan mendukung anak ikut serta dalam pada program pengembangan
anak secara holistik
iii. Kunjungan ke rumah anak
iv. Ada persetujuan dari Yayasan Compassion Indonesia, dalam hal ini
Partnership Facilitator e. Tidak lebih dari 2 dua anak dari satu keluarga dapat didaftarkan di PPA. PPA
dapat mendaftarkan 3 tiga anak dari satu keluarga dengan ketentuan sebagai berikut :
i. Memenuhi seluruh kriteria seleksi anak
ii. Ada surat keterangan khusus dari gereja mitra yang mencantumkan
alasan mengapa harus menolong 3 tiga anak dari satu keluarga ini iii.
Telah dilakukan survey oleh Yayasan Compassion Indonesia Partenership Facilitator kepada keluarga anak
iv. Ada persetujuan dari Yayasan Compassion Indonesia secara tertulis.
f. anak tidak dapat didaftarkan di PPA jika mereka menerima bantuan secara kontinu dari lembaga pensponsoran lain.
2. Penetapan standard kurikulum Kurikulum merupakan kerangka kerja menyeluruh dari tujuan- tujuan
pengembangan holistic dalam hidup anak. Ini mencakup tema, topik dan konsep yang dipelajari, termasuk materi, pengalaman dan proses dimana Staf Pengembangan Anak
berinteraksi dengan anak agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan . Adapun kurikulum harus memenuhi standar-standar berikut ini :
a. Diarsipkan secara sistematis, teratur dan terpadu
b. Secara holistic merujuk kepada hasil akhir pengembangan anak dalam bidang
rohani, jasmani dan kognitig, dan sosio-emosional
c. Menggunakan tujuan, tugas-tugas tahap perkembangan, dan kegiatan yang
merujuk pada hasil-hasi pengembangan anak d.
Dikelompokkan berdasarkan kelompok usia 3-5, 6-8, 9-11, 12-14, 15-18, dan 19 tahun ke atas
e. Memiliki instruksi cara menggunakan kurikulum yang disediakan bagi staf
gereja mitra yang bertanggung jawab untuk menjalankan kurikulum f.
Memiliki rencana pelajaran bagi Staf Pengembangan Anak. Ini perlu sebagai sumber materi bagi gereja mitra, dimana memungkinkan Gereja Mitra untuk
menadaptasi dan mengkontekstualkan rencana pelajaran tersebut. g.
Mencakup materi yang memadai untuk digunakan selama paling sedikit 2 dua tahun untuk setiap kelompok usia di semua bidang pengembangan anak.
3. Penetapan standard bagi staff dan tenaga sukarela Pengembangan anak yang efektif bergantung pada pemberian perhatian terhadap
setiap anak secara individual. Agar dapat memberikan perhatian dan berinteraksi dengan setiap anak, diperlukan jumlah staf dan tenaga sukarela yang cukup untuk
terlibat dengan anak.Adapun standar staf dan tenaga sukarela yang diberikan oleh Yayasan Compassion Indonesia adalah sebagai berikut
a. Setiap gereja memiliki paling sedikit seorang anggota staf atau tenaga sukarela
dewasa yang berkomitmen untuk mengenal menolong dan mengembangkan setiap anak secara individual.
b. Rasio staff tenaga sukarela terhadap anak adalah :
• Minimal ada 1 satu Staf Pengembangan Anak per 30 tiga puluh anak dalam kegiatan kelompok belajar anak-anak usia 6 tahun ke atas.
• Minimal ada 1 satu Staf Pengembangan Anak per 20 dua puluh anak dalam kegiatan kelompok belajar anak-anak usia antara 3 sampai
5 tahun. c.
Gereja mitra tidak dapat menambah jumlah anak apabila tidak dapat menyediakan staf dan tenaga sukarela yang cukup untuk memenuhi standar
ini. d.
Semua anak akan menerima kunjungan ke rumah secara teratur dari anggota staff Pengembangan anak untuk berinteraksi dengan keluarga dan melihat
keadaan anak. Kunjungan ini dicatat pada file anak dan dilakukan dengan frekuensi sebagai
berikut : • Kunjungan ke rumah anak usia 3-11 tahun minimal setiap 6 bulan
sekali. • Kunjungan ke rumah anak usia 12 tahun minimal setiap 1 tahun sekali.
4. Penetapan standard keikutsertaan dalam kegiatan program Yayasan Compassion Indonesia telah merancang Model Pengembangan Anak
Holistik Kristiani jangka panjang. Model tersebut dibangun diatas kegiatan formal, nonformal dan informal, hubungan dan proses-proses, baik untuk anak secara
kelompok atau secara individual. Kegiatan –kegiatan formal dan nonformal termasuk keikutsertaan dalam kurikulum utama, kesempatan pelayanan dan kegiatan
ekstrakulikuler, serta dalam pendekatan individual yang membantu untuk mengetahui dan memonitor kemajuan anak. Kegiatan-kegiatan informal termasuk membangun
hubungan yang dekat dengan keluarga, staf gereja dan sponsor.
Standar kegiatan yang diatur oleh Yayasan Compassion Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Gereja mitra menyediakan tiga kategori umum dari kegiatan-kegiatan PPA :
• Waktu pertemuan wajib core contact time : jadwal formal yang mendukung kurikulum, dilaksanakan dalam acara kelompok.
• Pertemuan tambahan complementary contact : kegiatan pelayanan dan kegiatan ekstrakulikuler diluar waktu yang sudah dijadwalkan,
berupa pertemuan kelompok atau pribadi dan sifatnya sangat fleksibel. • Pertemuan individual Individual Case Work : difokuskan untuk
individu dan untuk memonitor anak atau remaja. Mencakup tiga kegiatan khusus:
b. Kunjungan ke rumah : Kunjungan yang dilakukan oleh Staf
Pengembangan anak atau tenaga sukarela ke rumah anak untuk berinteraksi dengan anak keluarganya. Tujuannya adalah mengenal mereka lebih jauh,
mengerti tentang anak dan kehidupannya, tindak lanjut pelatihan yang telah diberikan pada oran tua wali anak, dan untuk mendukung serta mendorong
anak dan orang tua walinya. • Pemeriksaan Kesehatan : Revisi kesehatan sistematis yang memenuhi
persyaratan-persyaratan untuk mencapai hasil pengembangan anak di bidang jasmani.
• Case Study anak : Memperbaharui informasidata formal anak agar kemajuan yang dialami anak dapat dipahami dan dikomunikasikan
kepada sponsor.
c. Setiap Gereja Mitra akan memberikan kesempatan-kesempatan berikut ini
berdasarkan kelompok usia dalam tiga kategori umum kegiatan: Tabel 5.1.
Kegiatan Berdasarkan Kelompok Usia
Kelompok Usia
Waktu Pertem
uan Wajib
jam per
minggu Pertemuan Tambahan
Pendekatan Individual
Kesempata n
Pelayanan atau
kegiatan per tahun
Kesempatan Ekstrakulikule
r atau kegiatan lainnya per
tahun
Kunjung an ke
rumah per
tahun Pemeriksa
an Kesehatan
per tahun
Case Study
Anak setiap
18 bulan
3-5 Tahun 8
1 Tidak
diperlukan 2
2 1
6-8 Tahun 6
2 Tidak
diperlukan 2
2 1
9-11 Tahun 6
2 6
2 2
1 12-14
Tahun 4
6 12
1 1
1
15-18 Tahun
4 24
12 1
1 1
19
+
4 24
12 `1
1 1
d. Setiap Gereja Mitra akan memberikan kegiatan tambahan berikut ini :
• Setiap tiga bulan sekali ada pertemuan orang tua wali anak yang difokuskan pada pelatihan dan menolong mereka menjadi orang tua
wali yang lebih baik bagi anak-anak. Kunjungan ke rumah akan digunakan sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini.
• Gereja mitra menyediakan staf dan tenaga sukarela yang memadai untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada semua anak.
• Gereja mitra akan memenuhi semua standar up-date, surat anak dan kunjungan sponsor agar anak dapat menjalin hubungan yang berarti
dengan sponsor mereka. e.
Gereja mitra melaksanakan minimal 48 empat puluh delapan minggu kegiatan setiap tahun.
5.1.1.2 Partisipasi dalam bentuk sumbangan materi
Partisipasi juga dilakukan dalam bentuk sumbangan materi oleh Yayasan Compassion Indonesia untuk mendukung pelaksanaan kegiatan CSP di PPA IO-552.
Setiap awal tahun Yayasan Compassion Indonesia akan mengirimkan jadual rencana pengiriman dana bantuan kepada seluruh PPA. Harapannya agar PPA tidak akan
terganggu dalam merencanakan kegiatannya karena pengiriman dana bantuan yang terlambat sampai ke PPA. Yayasan Compassion Indonesia akan mengirimkan dana
bantuan rutin bulanan tersebut antara tanggal 10 sampai dengan tanggal 15 setiap bulannya.
Bentuk dana yang Yayasan Compassion Indonesia kirimkan secara rutin ada beberapa jenis yaitu:
1. Support Fund CHS adalah dana untuk anak-anak yang sudah memiliki
sponsor
2. Unsponsored Children Fund USP adalah dana unuk anak- anak yang belum
memiliki sponsor. Secara bertahap Unsponsored Children Fund tidak akan dikirimkan lagi apabila 80 dari jumlah anak yang terdaftar sudah
mendapatkan sponsor 3.
Gift GFT adalah hadiah dari sponsor untuk anak-anak yang sudah ada sponsornya.
Support Fund and Unsponsored Children Fund merupakan hak milik anak yang terdaftar didalam PPA yang tercantum dalam SG List. Dalam hal ini PPA
tidak diperbolehkan untuk membatasi kebutuhan anak dengan menentukan batasan sejumlah uang tertentu kepada setiap anak. Anak hanya menerima manfaat dari
program kegiatan bukan menerima uang tunai.
5.1.1.3. Partisipasi dalam bentuk Tenaga
Sementara Partisipasi Yayasan Compassion Indonesia dalam bentuk Tenaga dapat dilihat dari peranan Partnership Facilitator Fasilitator Kemitraan. Sasaran dari
Partnership Facilitator secara keseluruhan adalah untuk mengkoordinasikan tanggung jawab Compassion di dalam kemitraan sehingga Gereja Mitra dalam hal ini Gereja
Penyebaran Injil dapat efektif dalam menjalankan program CSP. Adapun tanggung jawab Partnership Facilitator adalah sebagai berikut :
1. Menegoisasikan dan mengkoordinasikan penandatanganan Surat Perjanjian
Kerjasama SPK 2.
Memfasilitasi pembuatan Informasi Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran Belanja IRKRAB
3. Memonitor dan mengevaluasi surat perjanjian kerjasama SPK
4. Memastikan adanya tindak lanjut yang memadai terhadap semua isu yang
berhubungan dengan sponsor, penemuan audit, rancangan program CIV, pelaksanaan dan pelaporan dan pelaporan keuangan.
5. Mengerahkan staf lain dari Yayasan Compassion Indonesia untuk
menyediakan pelayanan yang dibutuhkan oleh Gereja Mitra. 6.
Melakukan kunjungan rutin ke gereja mitra
5.1.2 Partisipasi oleh Pihak Gereja Penyebaran Injil 5.1.2.1 Partisipasi dalam bentuk ide pikirangagasan
1. Menentukan Kegiatan Pengembangan Adapun kegiatan pengembangan dibagi berdasarkan kelompok umur anak,
mengingat setiap kebutuhan anak berbeda menurut klasifikasi umurnya. Berikut Kegiatan Pengembangan Anak secara holistik di PPA IO-552 :
1. Kelompok Usia 3-5 tahun a.
Pengembangan Kognitif Program Wajib
• Anak belajar mewarnai gambar-gambar yang berbeda • Anak bermain alat edukatif dalam kelompok
• Belajar menulis dan menghitung • Latihan menulis
• Mengkonseling dan memperhatikan bakat anak • Membuat kotak pensil dari kardus bekas
Program tambahan
Pemberian beasiswa kepada anak b.
Pengembangan Fisik Program wajib
• Belajar bagian tubuh dan fungsi-fungsinya • Menyentuh gambar dan alat peraga bagian-bagian tubuh
• Mewarnai gambar bagian tubuh • Pelajaran mengenai kebersihan tuuh
• Pemberian asupan gizi dan vitamin tiap kegiatan • Mengukur berat dan tinggi adan anak
• Pemeriksaan kesehatan anak oleh dokter • Pemberian obat-obatan bagi anak yang sakit
• Pelajaran mengenai kebersihan alat kelamin • Pelajaran tentang bentuk-beentuk tindakan pelecehan anak
• Pelajaran menolak tindakan pelecehan anak
Program tambahan • Imunisasi
• Berenang
C. Pengembangan sosio emosional Program Wajib
• Anak diajarkan tata karma dan sopan santun • Anak diajarkan tentan memahami diri sendiri
• Anak diajar praktek menolong teman di PPA • Anak belajar dalam kelompok kecil
• Anak dijadwal kebersihan kelas • Belajar menulis surat
Program tambahan • Wisata air di Hairos Water Park
D. Pengembangan Kerohanian Program Wajib :
• Membaca cerita tokoh-tokoh Alkitab • Kunjungan ke rumah anak
• Memamantau setiap anak saat ibadah di PPA • Ibadah bersama sebelum kegiatan
Program tambahan • Belajar membaca alkitab bergambar
• Menonton film tokoh-tokoh alkitab • Kegiatan perayaan paskah dan natal
2. Kelompok usia 6-8 tahun A.
Pengembangan Kognitif Program Wajib
• Bimbingan belajar • Menulis rapi dan membaca cepat
• Konseling tentang bakat anak • Belajar melukis dan menggambar
• Belajar musik dan menyanyi • Belajar jenis-jenis pekerjaan
• Belajar bahasa inggris
Program tambahan • Pemberian beasiswa kepada anak
• Lomba Kids Show Lokal sains • Belajar membuat kreatifitas dari barang bekas
B. Pengembangan Fisik
Program wajib : • Belajar dan demo tentang kebersihan anggota tubuh
• Belajar tentang penyebab dan jenis-jenis penyakit karena kemiskinan • Pelajaran mengenai kebersihan tempat tingga
• Pemberian asupan gizi dan vitamin tiap kegiatan • Mengukur berat dan tinggi adan anak
• Pemeriksaan kesehatan anak oleh dokter • Pemberian obat-obatan bagi anak yang sakit
• Pelajaran mengenai kebersihan alat kelamin • Pelajaran tentang bentuk-beentuk tindakan pelecehan anak
• Pelajaran menolak tindakan pelecehan anak
Program Tambahan : • Imunisasi
• Berenang C.
Pengembangan Sosio Emosional
Program Wajib • Anak diajarkan tata krama dan sopan santun
• Anak diajarkan tentan memahami diri sendiri • Anak diajar praktek menolong teman di PPA
• Anak belajar dalam kelompok kecil • Anak dijadwal kebersihan kelas
• Belajar menulis surat Program tambahan
• Wisata air di Hairos Water Park D.
Pengembangan Kerohanian Program Wajib :
• Ibadah bersama • Belajar tentang gaya hidup tokoh-tokoh Alkitab
• Latihan menghafal ayat Alkitab • Memantau jurnal saat teduh
Program tambahan • Lomba cerdas cermat alkitab
• Pemberian buku jurnal saat teduh • Menonton film tokoh-tokoh alkitab
• Kegiatan perayaan paskah dan natal
3. Kelompok Usia 9- 11 tahun A.
Pengembangan Kognitif • Bimbingan belajar khusus
• Belajar menggambar melukis • Belajar olah vocal, tarian dan alat music
• Kursus computer dan bahasa inggris
Program tambahan • Pemberian beasiswa kepada anak
• Lomba kids show lokal sains B.
Pengembangan Fisik • Belajar dan demo tentang kebersihan anggota tubuh
• Belajar perbedan pria dan wanita di usia remaja • Pelajaran mengenai kebersihan tempat tinggal
• Pemberian asupan gizi dan vitamin tiap kegiatan • Mengukur berat dan tinggi adan anak
• Pemeriksaan kesehatan anak oleh dokter • Pemberian obat-obatan bagi anak yang sakit
• Pelajaran mengenai kebersihan alat kelamin • Pelajaran tentang bentuk-beentuk tindakan pelecehan anak
• Pelajaran menolak tindakan pelecehan atau kekerasan
Program tambahan • Imunisasi
• Berenang
C. Pengembangan Sosio Emosional
Program Wajib : • Anak diajarkan tata krama dan sopan santun
• Anak diajarkan tentan memahami diri sendiri
• Anak diajar praktek menolong teman di PPA • Anak belajar dalam kelompok kecil
• Anak dijadwal kebersihan kelas • Belajar menulis surat
D. Pengembangan Kerohanian
Program Wajib : • Ibadah bersama
• Belajar tentang gaya hidup tokoh-tokoh Alkitab • Latihan menghafal ayat Alkitab
• Memantau jurnal saat teduh
Program tambahan • Lomba cerdas cermat alkitab
• Seminar Love Seks and dating • Pemberian buku jurnal saat teduh
• Menonton film tokoh-tokoh alkitab • Kegiatan perayaan paskah dan natal
4. Kelompok usia 12- 14 tahun A.
Pengembangan Kognitif • Bimbingan mata pelajaran sekolah
• Kursus vocal, music, tari, dan modeling • Kursus tata rias dan membuat kue.
• Kursus computer dan bahasa inggris B.
Pengembangan Fisik
Program Wajib : • Belajar jenis-jenis penyakit karena kemiskinan
• Taman Gizi anak • Seminar Gizi orang tua dan anak
• Pemberian vitamin • Pemeriksaan kesehatan oleh dokter
• Olahraga • Sex Education
• Belajar mencegah penyakit yang mematikan • Belajar etika bergaul dengan lawan jenis
• Belajar kebersihan diri dan perawatan diri sendiri
Program Tambahan : • Pelatihan P3K
• Berenang, Futsal, Badmintoon, dan Torchball C.
Pengembangan Sosio- Emosional
Program Wajib : • Dasar-dasar Manajemen
• Mengisi Form : My Plan For Tommorow • Bermain dalam kelompok
• Belajar tentang jenis-jenis bencana alam • Mentoring pribadi konseling anak
• Pelajaran membuat jadwal kegiatan pribadi • Mengajarkan nilai-nilai pergaulan dengan lawan jenis
• Mengajarkan nilai-nilai bermasyarakat
Program tambahan : • Kerja bakti sosial
• Training pengembangan diri
D. Pengembangan Kerohanian • Ibadah bersama
• Belajar dasar-dasar kekristenan • Ibadah khusus remaja
• Memantau jurnal saat teduh • Melibatkan anak dalam pelayanan ibadah
2. Menentukan Anggaran Belanja PPA PPA IO-552 berhak mengidentifikasi kegiatan yang mendukung, mengelola
dana dan mengalokasikan dana secara mandiri . Penetapan anggaran biaya di PPA sesuai dengan kegiatan pengembangan yang akan dilakukan di PPA. Rencana
Kegiatan dan Rencana Anggaran Belanja dipersiapkan untuk kegiatan selama 1 tahun sesuai dengan tahun fiskal Compassion YCI,2007:25.
Adapun Anggaran Belanja PPA tahun anggaran 20132014 adalah sebagai berikut PPA,2013 :
Tabel 5.2 Anggaran Belanja PPA IO-552 Tahun 2013-2014
No Nama Budget
Jumlah
1 Budget Kognitif
Rp. 157.325.400 2
Budget Fisik Rp. 164.982.000
3 Budget Spiritual
Rp. 49.172.000 4
Budget Sosio-Emosional Rp. 30.825.000
5 Budget Administrasi
Rp. 134.254.300
Total Budget Rp. 536.558.700
5.1.2.2 Partisipasi dalam bentuk Tenaga
Gereja Penyebaran Injil memiliki otoritas untuk menentukan orang-orang yang terlibat dalam pelayanan CSP di PPA IO-552. Berikut adalah partisipan yang
memiliki posisi dan peran di PPA IO-552 : • Komisi
Komisi PPA IO-552 terdiri dari 3 orang. Mereka yang terdaftar sebagai anggota komisi PPA tidak mendapatkan kompensasi baik dari pihak Yayasan
Compassion Indonesia maupun Gereja Penyebaran Injil. Komisi bertugas untuk meninjau dan memberikan nasehat dalam pemilihan koordinator PPA
dan staff, IRKRAB, dan memberikan pendapat dalam batas-batas tertentu mengenai keuangan dan administrasi. Lama jabatan anggota komisi adalah
tiga tahun, bila masa jabatan telah selesai anggota komisi dapat kembali menjabat atau digantikan.
• Koordinator PPA Koordinator PPA bertanggung jawab secara umum terhadap PPA, Staf, anak,
dan semua program pengembangan anak serta pemeliharaan hubungan dengan
Yayasan Compassion Indonesia YCI 2007:23. Sebagai penanggung jawab pelaksanaan harian PPA, coordinator PPA mendapat kompensasi dari Yayasan
Compassion Indonesia dan Gereja Penyebaran Injil. • Staff, dan Tenaga Sukarela.
Staff PPA terbagi dalam beberapa kategori yaitu A. Staf Administrasi : Sekretaris dan Bendahara
Sekretaris bertanggung jawab secara umum terhadap hal-hal administrasi di PPA. Bendahara bertanggung jawab secara umum
terhadap semua hal-hal keuangan di PPA. B. Staf Pengembangan Anak : Mentor Anak dan Mentor Remaja
Secara khusus adalah orang yang bertangung jawab atas pertumbuhan anak secara individu, termasuk memonitor dan mengevaluasi
tercapainya hasil pengembangan akhir anak. C. Staf Pengajar : Tutor
Bertanggung jawab mengajar atau melatih sesuai dengan bidang atau materi yang dibutuhkan.
Staf Administrasi, Pengembangan anak dan Pengajar mendapatkan kompensasi dari Yayasan Compassion Indonesia dan Gereja Penyebaran Injil
berbeda halnya dengan tenaga sukarela.
5.1.2 3. Partisipasi dalam bentuk materi
Secara materi, Gereja Penyebaran Injil mendukung kegiatan PPA dengan menyediakan:
o Bangunan sebagai tempat kegiatan PPA berlangsung. Bangunan terdiri
dari ruang kantor 1 unit, kelas 6 unit, kamar mandi 3 unit dan lapangan dengan luas 300 m2.
o Memberikan kontribusi dana kepada koordinator,staff, mentor dan
tutor sebagai kompensasi, dana diambil dari kas Gereja.
5.2 Pertukaran Timbal Balik
Konsep pertukaran timbal balik dapat di jelaskan oleh teori pertukaran sosial.. Thibault dan Kelly menjelaskan bahwa terdapat empat konsep pokok dalam teori
pertukaran sosial, yaitu Rahmat, 2002: 121 : 1. Ganjaran
Ganjaran ialah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dalam suatu hubungan. Dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti dengan pihak
Gereja Penyebaran Injil ada beberapa dampak positif yang diterima Gereja Penyebaran Injil dari hubungan kemitraan ini, yakni :
• Gereja Penyebaran Injil dapat membantu anggota gereja yang memerlukan bantuan program Child Sponsorship Program
• Gereja Penyebaran Injil dapat memberdayakan anggota gereja sebagai koordinator PPA, Staff administrasi dan pengajar
• Dengan adanya fasilitas yang mumpuni oleh Yayasan Compassion Indonesia, maka Gereja Penyebaran Injil dapat memaksimalkan pelayanannya ditengah
masyarakat • Inventaris PPA juga dapat digunakan oleh pihak Gereja dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku. Sementara pihak Yayasan Compassion Indonesia secara fisik tidak
mendapatkan apa-apa, hanya saja tujuan Yayasan Compassion Indonesia memperluas jangkauan pelayanannya dapat dipenuhi melalui kemitraan ini. Pertambahan jumlah
mitra Yayasan Compassion Indonesia juga mempengaruhi integritas Yayasan Compassion Indonesia dimata compassion Internasional.
2. Biaya Biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan.
Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau
dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan.. Pihak Gereja Penyebaran Injil tidak memungkiri dalam hubungan kemitraan
antara pihaknya dengan Yayasan Compassion Indonesia terdapat konflik seperti kesalahpahaman akan intervensi yang dilakukan pihak Yayasan Compassion
Indonesia. Namun sejauh ini tindakan yang dilakukan Yayasan Compassion Indonesia masih sesuai dengan perjanjian kerjasama.
Dari wawancara peneliti dengan komisi PPA, Pihak Yayasan Compassion Indonesia juga mengalami hal yang tidak menyenangkan dari kemitraan dengan
Gereja Penyebaran Injil. Ini terbukti dari tindakan Yayasan Compassion Indonesia yang melakukan penahanan dana kepada Gereja Penyebaran Injil. Namun penahanan
dana tidak berlangsung lama, karna Yayasan Compassion Indonesia masih memberikan kepercayaan kepada Gereja Penyebaran Injil untuk mengelola PPA.
3. Hasil. Hasil dan laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila dalam suatu hubungan
seorang individu merasa bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba.
Kemitraan Yayasan Compassion Indonesia dan Gereja Penyebaran Injil bukanlah berorientasi untung, sehingga sulit mengukur keuntunganlaba yang
diterima masing-masing pihak. Hanya saja keberlanjutan hubungan kemitraan antara
Yayasan Compassion Indonesia dan Gereja Penyebaran Injil sangat bergantung pada penilaian operasional PPA. Jika penilaian operasional PPA IO-552 buruk maka
Yayasan Compassion Indonesia akan melakukan pemutusan hubungan kemitraan. 4. Tingkat perbandingan penilaian hubungan.
Pihak Gereja Penyebaran Injil mengakui bahwa grafik penilaian kemitraan Yayasan Compassion Indonesia terhadap Gereja Penyebaran Injil bersifat fluktuatif.
Hasil penilaian operasional PPA IO-552 pada tahun 2013 berada pada kategori cukup.
5.3 Solidaritas