5. Bimbingan dan bantuan dari pemerintah. Dalam pelaksanaan kegiatan
kesejahteraan sosial didasarkan pada suatu kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah tetap memegang peranan penting dalam memberikan bantuan
dan bimbingannya dalam: a.
Penggunaan prosedur berdasarkan perundang-undangan dan peraturan yang ada
b. Penetapan standar pelayanan
c. Bimbingan dan pengarahan teknis.
d. Bantuan subsidi untuk meningkatkan mutu pelayanan
2.2.2 Usaha Kesejahteraan Sosial
Usaha kesejahteraan sosial memberikan sumbangan untuk mewujudkan kesejahteraan fisik, mental dan sosial setiap warga dari segala lapisan. Leonard
Schneiderman dalam Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial, mengemukakan bahwa kesejahteraan sosial mempunyai tujuan, yakni system maintenance, system control
dan system change. Untuk mewujudkan tujuan dari kesejahteraan sosial sebagaimana telah
dikemukakan, perlu disusun suatu program-program dan kegiatan yang bermuara pada tujuan kesejahteraan sosial. Program-program itulah yang kemudian disebut
sebagai Usaha Kesejahteraan Sosial yang meliputi semua upaya, program dan kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan dan
mengembangkan kesejahteraan sosial, sebagaimana tertuang dalam UU RI No.6 Tahun 1974, Pasal 2 ayat 2 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial.
Wilensky dan Lebeaux dalam Industrial Society and Social Welfare mengemukakan lima kriteria untuk untuk menentukan kegiatan yang dapat disebut
sebagai Usaha Kesejahteraan Sosial. 1.
Formal Organization. Usaha-usaha kesejahteraan sosial merupakan suatu organisasi yang formal. Pemberian bantuan dan amal perorangan, walaupun
mereka mengadakan usaha kesejahteraan, namun demikian tidak terorganisasi secara formal. Juga pelayanan-pelayanan dan bantuan dalam hubungan saling
tolong menolong seperti keluarga, sahabat-sahabat, tetangga dan semacamnya tidak termasuk dalam pengertian struktur kesejahteraan sosial sebagai sistem
untuk memenuhi kebutuhan manusia 2.
Social Sponsorship and Accountability. Usaha Kesejahteraan Sosial diselenggarakan oleh masyarakat atas dukungan masyarakat. Pelaksanaan
usaha kesejahteraan sosial harus pula dipertanggunjawabkan kepada masyarakat. Jika pengerakan sumber-sumber daya untuk mencapai kebutuhan
manusia tidak dapat dipenuhi oleh keluarga maupun ekonomi pasar, beberapa jenis organisasi yang ketiga harus tersedia dan hal ini merupakan suatu usaha
masyarakat secara keseluruhan diwakili oleh pemerintah atau masyarakat kecil yang beroperasi melalui badan-badan sosial swasta.
3. Absence of Provit Motive as Dominant Program Purpose. Tidak ada motif
untung sebagai tujuan yang menonjol dalam suatu program. Pelayanan- pelayanan dan produksi jasa dari ekonomi pasar ataupun melalui jalan
pembelian oleh perorangan dengan penyerahan uang yang bersifat persaingan dalam segi ekonomi bukan merupakan Usaha Kesejahteraan Sosil. Demikian
pula segala usaha yang menekankan keuntungan dan pembayaran yang tinggi untuk jasa pelayanan.
4. Fuctional generalization: An Integrative View of Human Needs. Memiliki
fungsi yang bersifat umum, yaitu ada kenultan pandangan tentang kebutuhan- kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan dan perlu dipenuhi. Bertitik
tolak dari sudut struktur kesejahteraan sosial sebagai suatu keseluruhan, kegiatan-keiatan tdapat menggambarkan fungsi umum sebagaimana mestinya,
jikalau pelayanan-pelayanan kesejahteraan bukan hanya diselenggarakan untuk mengisi kekurangan-kekurangan atau karena lembaga-lembaga lain
seperti lembaga mendidik, keluarga, pendidikan, industry tidak dapat memenuhi kebutuhan.
5. Direct Concern with Human Consumption Needs. Secara langsung
berhubungan dengan konsumsi kebutuhan-kebutuhan manusia. Untuk menjelaskan pengertian ini dapat diberikan gambaran akan perbedaan fungsi
pelayanan-pelayanan pemerintah government services dengan pelayanan- pelayanan kesejahteraan yang diselenggarakan pemerintah government
welfare services yang semuanya mendapatkan dukungan dari pemerintah.Government services pada umumnya bersifat regular misalnya,
soal pertahanan negara, pemeliharaan hukum dan tata tertib, adminstrasi pengadilan dan semacamnya. Sedangkan pelayanan dalam konteks stuktur
kesejahteraan sosial merupakan pelayanan langsung yang menyangkut konsumsi kebutuhan manusia yang mempunyai efek terhadap kesejahteraan
dan kesehatan individu serta keluarga-keluarganya.
2.3. Modal Sosial