Pelayanan Sosial Analisa Jaringan Sosial antara Yayasan Compassion Indonesia dan Gereje Penyebaran Injil melalui Child Sponsorship Program di Pusat Pengembangan Anak IO-552

Menurut Yayasan Compassion Indonesia 2007:6 Gereja bukan semata-mata lembaga agama melainkan bagian dari lembaga sosial lokal. Gereja adalah lembaga unik secara lokal dan juga global. Karena gereja adalah bagian dari masyarakat dimana ia berada, gereja memiliki pengetahuan dan rasa hormat mendalam terhadap kebudayaan dan konteks setempat dan juga dapat mencerminkan inisiatif local sesungguhnya. Pernyataan ini juga didukung melalui buku The Social Web an Introduction to Sociology 1988: 316, bahwa, A church is a religious organization that is thoroughly institutionalized and well integrated into the social and economic order of society

2.6 Pelayanan Sosial

Alfred J. Khan memberikan pengertian pelayanan sosial sebagai berikut: “ Pelayanan sosial terdiri dari program-program yang diadakan tanpa mempertimbangkan kriteria pasar untuk menjamin suatu tingkatan dasar dalam penyediaan fasilitas pemenuhan kebutuhan akan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat serta kemampuan perorangan untuk pelaksanaan fungsi-fungsinya, untuk memperlancar kemampuan menjangkau dan menggunakan pelayanan-pelayanan serta lembaga-lembaga yang telah ada dan membantu warga masyarakat yang mengalami kesulitan dan keterlantaran” Soetarso,1982:34. Pelayanan sosial pada hakekatnya dibuat untuk memberikan bantuan kepada individu dan masyarakat untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang semakin rumit. Y.B.Suparlan mengatakan bahwa, “ Pelayanan adalah usaha untuk memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang lain baik materi maupun non materi agar orang lain dapat mengatasi masalahnya sendiri”Suparlan, 1983:91. Pada umumnya pelayanan sosial yang dikembangkan dan diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Kesejahteraan keluarga 2. Pelayanan pendidikan orang tua 3. Pelayanan penitipan bayi atau anak 4. Pelayanan kesejahteraan anak 5. Pelayanan-pelayanan kepada lanjut usia 6. Pelayanan rehabilitasi bagi penderita cacat dan pelanggar hukum 7. Pelayanan bagi para migrant dan pengungsi 8. Kegiatan kelompok bagi para remaja 9. Pekerjaan sosial medis 10. Pusat-pusat pelayanan kesejahteraan sosial masyarakat 11. Pelayanan sosial yang berhubungan dengan proyek-proyek perumahan. Fungsi pelayanan sosial dapat dibagi menjadi berbagai cara, bergantung kepada tujuan pembagian itu. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB mengemukakan fungsi-fungsi pelayanan sosial sebagai berikut: 1. Perbaikan secara progresif dari pada kondisi-kondisi kehidupan orang 2. Pengembangan terhadap perubahan sosial dan penyesuaian diri 3. Penggerakan dan penciptaan sumber-sumber komunitas untuk tujuan- tujuan pembangunan 4. Penyediaan struktur–struktur institusional untuk pelayanan-pelayanan yang terorganisir lainnyaSoetarso, 1981:41. Bentuk-bentuk pelayanan sosial sesuai dengan fungsi-fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan Akses: mencakup pelayanan informasi, rujukan pemerintah, nasehat dan partisipasi. Tujuannya membantu orang agar dapat mencapai atau menggunakan pelayanan yang tersedia. 2. Pelayanan Terapi: mencakup pertolongan dan terapi ataurehabilitasi, termasuk didalamnya perlindungan dan perawatan. Misalnya pelayanan yang diberikan oleh badan-badan yang menyediakan konseling, pelayanan kesejahteraan anak, pelayanan kesejahteraan sosial mendidik dan sekolah, perawatan bagi orang-orang jompo dan lanjut usia. 3. Pelayanan sosialisasi dan pengembangan, misalnya taman penitipan bayi dan anak, keluarga bencana, pendidikan keluarga, pelayanan reaksi bagi pemudah dan masyarakat yang dipusatkan atau community centre Nurdin, 1989:50.

2.7 Kerangka Pemikiran