5.3 Solidaritas
Solidaritas diikat oleh sentimen komunitas community sentiment, yang unsur-unsurnya meliputi:
1. Seperasaan Seperasaan yakni pengidentifikasian terhadap berbagai kesamaan antara kedua
belah pihak. Yayasan Compassion Indonesia sendiri adalah organisasi yang berpusat pada nilai-nilai Kristiani dan memiliki komitmen pada gereja. Pelayanan yang
dilakukan oleh Yayasan Compassion Indonesia didorong oleh misi Yayasan Compassion Indonesia sebagai tanggapan atas Amanat Agung YCI, 2007 : 1.
Compassion menyadari bahwa Gereja dibentuk untuk menyelesaikan misi Tuhan. Kemudian ini menjadi faktor pendorong yang membuat Yayasan Compassion
IndonesiA mendukung Gereja dalam memenuhi misi yang Tuhan berikan kepada Gereja, termasuk pelayanan kepada anak.
Tugas yang diemban Yayasan Compassion Indonesia sendiri adalah untuk melengkapi dan mendukung gereja. Oleh karenya pendekatan yang dilakukun
Yayasan Compassion Indonesia adalah pendekatan fasilitasi. Yayasan Compassion Indonesia memandang gereja sebagai mitra dengan tujuan yang sama, khususnya
didalam pelayanan anak. YCI, 2007: 6 Yayasan Compassion Indonesia memberikan standard bagi Gereja yang dapat
dijadikan mitra kerja dalam Child Sponsorship Program. Standard Gereja Mitrra adalah sebagai berikut :
1. Antara Gereja lokal dan Yayasan Compassion Indonesia terdapat kesesuaian
doktrin.
2. Gereja terdaftar secara resmi untuk beroperasi, baik terdaftar secara lokal atau
terdaftar menurut denominasinya 3.
Gereja memiliki ruang yang memadai untuk diadakan kegiatan anak 4.
Gembala sidang dan para pemimpin gereja mempunyai visi dan komitmen dalam pelayanan anak, yang ditunjukkan dengan diletakkannya fungsi
pelayanan anak dalam struktur organisasi pelayanan gereja setempat 5.
Gereja yang dinilai mampu merekrut komisi, staff dan tenaga sukarela. 6.
Gereja yang memiliki kapasitas dalam penggunaaan baik sumberdaya manusia, keuangan dan jasmani untuk mengembangkan dan melaksanakan
pelayanan anak 7.
Memiliki kemampuan untuk bekerja secara professional dalam mengimplementasikan kegiatan kemitraan.
8. Gereja dan para pemimpinnya memiliki reputasi yang baik ditengah
masyarakat setempat. 9.
Setuju untuk memenuhi komitmen yang tercantum dalam Surat Perjanjian Kerjasama.
Gereja Penyebaran Injil sebagai sebuah lembaga agama yang berdasarkan nilai –nilai kristiani memahami bahwa misi dari Amanat Agung dapat di aplikasikan
melalui bentuk-bentuk pelayanan kemanusiaan. Doktrin karitatif ini yang kemudian mendorong Gereja Penyebaran Injil untuk mengajukan kemitraan dengan Yayasan
Compassion Indonesia. Identitas yang paling nyata antara Yayasan Compassion Indonesia dan Gereja
Penyebaran Injil adalah adanya nilai nilai Kristiani yakni amanat agung dan doktrin karitatif. Seperti yang dikatakan Durkheim bahwa agama memainkan peranan yang
fungsional karena agama merupakan prinsip solidaritas masyarakat Syamsuddin, 1997: 31.
2. Sepenanggungan, Sepenanggungan didefenisikan sebagai kesadaran akan tanggung jawab yang
sama. Bagi Yayasan Compassion Indonesia seorang anak memiliki nilai yang besar,tanpa harus menunggunya menjadi seorang dewasa atau setelah ia memiliki
daftar prestasi. Anak menjadi fokus pelayanan karena anak memiliki potensi yang luar biasa sehingga kesempatan yang tepat perlu diberikan agar mereka dapat mengubah
kehidupan mereka sebelum konsekuensi kemiskinan jangka panjang membelenggu mereka. Compassion hadir sebagai pembela anak, untuk membebaskan mereka dari
kemiskinan rohani, ekonomi, sosial dan jasmani YCI, 2007 Sama halnya dengan Yayasan Compassion Indonesia, Gereja Penyebaran Injil
mengganggap pelayanan anak sebagai hal yang penting. Terbukti dalam struktur fungsional Gereja Penyebaran Injil didapati departemen Gereja Anak yang berfungsi
menyediakan pelayanan bagi anak. Selain itu Gereja Penyebaran Injil menyadari bahwa sebagai sebuah lembaga agama, ia adalah bagian dalam masyarakat yang
berarti memiliki peran ditengah masyarakat. Anak dan kemiskinan menjadi isu penting ditengah masyarakat. Sebagaimana
teladan Pelayanan Yesus yang berada ditengah kaum yang tidak berdaya powerless, Gereja Penyebaran Injil juga mau berperan serta dalam kegiatan pelayanan sosial.
Bukan hanya ingin berdampak bagi orang- orang didalam lingkungan gereja saja,
melainkan dampak pelayanan yang lebih luas yakni di lingkungan lokasi Gereja Penyebaran Injil berada .
3. Saling butuh Saling butuh mengindikasikan adanya ketergantungan kedua belah pihak
dalam mencapai tujuan . Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Yayasan Compassion Indonesia melalui kemitraan antara Yayasan Compassion Indonesia Dan Gereja
Penyebaran Injil adalah 1. Yayasan Compassion Indonesia dapat Menjadi teladan dalam pelayanan yang luas
bagi anak yang berada dalam kemiskinan dengan menolong anak yang paling membutuhkan, memulainya pada usia muda dan mengakhirinya dengan baik.
2. Yayasan Compassion Indonesia menjadi patokan bagi organisasi-organisasi lain yang juga mensponsori anak.
3. Pelayanan Yayasan Compassion Indonesia dapat dikenal oleh kebanyakan pemimpin Gereja di mana Yayasan Compassion Indonesia telah hadir selama 10
tahun. Dengan bermitra dengan Gereja Penyebaran Injil, Yayasan Compassion
Indonesia dapat mencapai tujuannya untuk memperluas jangkauan Pelayanan. Semakin luas jangkauan pelayanan Yayasan Compassion Indonesia maka tujuan
Yayasan Compassion Indonesia dapat terpenuhi, baik dalam bertambahnya jumlah
anak yang dilayani dan semakin kuatnya Integritas Yayasan Compassion Indonesia dimata Compassion Internasioanl dan berbagai Denominasi Gereja di Indonesia.
Tujuan Gereja Penyebaran Injil bermitra dengan Yayasan Compassion Indonesia masih menggambarkan misi Gereja Penyebaran Injil yaitu “diberkati untuk
memberkati”. Gereja Penyebaran Injil bila beridiri sendiri untuk melakukan pelayanan holistik seperti yang di rancang Yayasan Compassion Indonesia, tidak akan mencapai
hasil yang maksimal karena keterbatasan dana. Kehadiran Yayasan Compassion Indonesia sebagai fasilitator, sangat membantu kemaksimalan Gereja Penyebaran Injil
dalam pelayanannya.
5.4 Kerjasama