2.6 Teori Penilaian Sumber daya Alam
1. Teori Naturalis
Teori ini menjelaskan bahwa dalam melakukan pengelolaan sumber daya alam, manusia tidak boleh sampai menimbulkan kerusakan yang
signifikan terhadap lingkungan. Segala sesuatu benda yang berada pada sebuah komunitas biotik memiliki hak untuk dijaga keberadaannya,
keberlanjutannya, dan keindahannya. Selain itu, teori ini menjelaskan tentang bagaimana sumber daya alam tidak bisa dimanfaatkan secara
sembarangan oleh manusia.
2. Teori Libertarian
Teori ini menjelaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam dapat dilakukan dengan baik dan lestari jika dikelola oleh manusia dengan
kepemilikan individu yang jelas. Selain itu, menurut pencetus teori ini, Robert Nozick dalam Nozick 1974, pemberian hak secara individu akan
membentuk kesejahteraan sosial secara keseluruhan karena kekayaan akan terdistribusi dengan baik melalui sistem pajak. Teori ini juga menjelaskan
bahwa setiap individu dapat memanfaatkan sumber daya alam secara bebas untuk kesejahteraan manusia asalkan terdapat legalitas dan terjadi akad jual
beli antara pemain dan pemerintah.
3. Teori Rawlsian
Teori selanjutnya adalah teori Rawlsian yang dicetuskan oleh John Rawls dalam Rawls 1971. Teori ini merupakan kebalikan dari teori yang
dikemukakan oleh Nozick meskipun terdapat kesamaan, yakni obyek utamanya adalah menyejahterakan manusia. Menurut teori ini, kesejahteraan
sosial dalam teori ini hanya akan dapat dicapai jika pemanfaatan sumber daya alam dilakukan berdasarkan prinsip kepemilikan secara umum atau
bersama sehingga keadilan sosial akan diperoleh melalui distribusi kekayaan yang merata.
4. Teori Utilitarian
Teori ini dicetuskan oleh Davis Hume dan disempurnakan oleh Stuart Mill dalam Mill 1906. Teori ini menjelaskan bahwa pengelolaan sumber
daya alam harus mempertimbangkan kesejahteraan secara sosial yang merupakan agregasi dari utilitas individu dengan mempertimbangkan
kelestarian lingkungan. Teori ini termasuk kedalam teori ekonomi modern yang mengatakan bahwa sumber daya alam harus dimanfaatkan sebesar
mungkin untuk kesejahteraan manusia dengan waktu selama mungkin.
BAB III METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian