208Þ. Pada urutan ketiga terdapat pemain A dengan nilai produktivitas 110Þ. Posisi keempat terdapat pemain C dengan nilai 78Þ. Nilai total kelestarian lahan
pada permainan keempat ini berjumlah +12. Nilai tersebut berasal dari penjumlahan nilai kelestarian lahan setiap pemain. Hal ini disebabkan karena
hanya terdapat satu kegiatan pembalakan hutan dan 13 kegiatan penanaman. Pemerintah dalam permainan ini menetapkan beberapa kebijakan yang
harus dipatuhi oleh para pemain. Aturan tersebut antara lain dilarangnya kegiatan pembalakan hutan dan konversi lahan hutan, dan konversi lahan kosong menjadi
lahan bervegetasi harus diperbanyak. Jenis investasi, aset, serta keuntungan para pemain dapat dilihat pada Tabel 6 di atas.
4.1.4 Golongan stakeholder kehutanan di Bogor KPH Bogor, Dinas
Kehutanan Bogor, LMDH, Akademisi
Sebuah kegiatan pengelolaan hutan akan selalu melibatkan banyak pihak. Simulasi permainan keenam ini dimainkan oleh lima aktor yang memiliki latar
belakang yang berbeda, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Perum Perhutani, LMDH, dan akademisi.
Pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan, antara lain menerapkan pajak bagi semua jenis investasi dan memberikan insentif kepada pemain yang
mendukung kegiatan pelestarian hutan. Jenis dan jumlah pajak yang harus dibayarkan pemain kepada pemerintah antara lain pajak pembalakan hutan sebesar
20, pajak karbon sebesar 10, dan pajak ekowisata sebesar 10. Permainan ini dimenangkan oleh pemain D yang memiliki total keuntungan
sebesar 270Ϸ. Jumlah tersebut terdiri atas 106Ϸ aset, 164Ϸ uang tunai. Pemain A adalah pemain yang berada pada posisi kedua dengan total keuntungan sebesar
223Ϸ. Jumlah tersebut terdiri atas 93Ϸ berupa aset, 130Ϸ uang tunai. Pemain B yang berada pada urutan ketiga mendapatkan total keuntungan sebesar 157Ϸ.
Jumlah tersebut terdiri atas 126Ϸ aset dan 31Ϸ berupa uang tunai. Pemain C
berada pada urutan keempat mendapatkan total pemasukan seb esar 114Ϸ yang
terdiri atas 92Ϸ aset dan 22Ϸ uang tunai. Permainan keenam ini memiliki nilai total produktivitas lahan sebesar 364Þ
yang berasal dari penjumlahan nilai produktivitas empat pemain. Pemain D memiliki nilai produktivitas terbesar, yakni dengan 170Þ, disusul oleh pemain A
dengan 123Þ. Pada urutan ketiga terdapat pemain B dengan nilai produktivitas 57Þ. Posisi keempat terdapat pemain C dengan nilai 14Þ. Nilai total kelestarian
lahan pada permainan keempat ini berjumlah +11. Nilai tersebut berasal dari penjumlahan nilai kelestarian lahan setiap pemain. Hal ini disebabkan karena
terdapat 13 kegiatan penanaman dan hanya dua kegiatan pembalakan hutan. Selain dari kedua aktivitas tersebut adalah kegiatan berinvestasi ekowisata dan
karbon yang memiliki nilai kelestarian nol. Jenis investasi, aset, serta keuntungan para pemain dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Hasil permainan bersama stakeholder kehutanan di Bogor KPH Bogor, Dinas Kehutanan Bogor, LMDH, akademisi
Investasi Pemain aktor A
Pemain aktor B Pemain aktor C
Pemain aktor D Jenis
Investasi Nilai
Jenis Investasi
Nilai Jenis
Investasi Nilai
Jenis Investasi
Nilai Investasi E 4
36 J
50 S 2
50 A 5
85 S
25 Pr
30 E 2
22 E 3
21 A
17 S
25 K 3
15 K 2
10 PH 2
14 B
5 B
5 E
7 Aset
93 126
92 106
Uang 130
31 22
164 Hutang
Denda -
Total 223Þ
157Þ 114Þ
270Þ Produk-
tivitas 123Þ
57Þ 14Þ
170Þ Keles-
tarian +3
+3 +5
Ket: J:Jati, S:Sengon, KS:Kelapa sawit, E:Ekowisata, PH:Pembalakan hutan, B:Biofuel, A:Akasia, K:Karbon, Pr:Pertambangan, : Jumlah Investasi, Þ: Poin
4.2 Pembahasan