Visi Responden berdasarkan jenis kelamin Responden berdasarkan usia Responden Berdasarkan Lama Bekerja

42

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Organisasi

Direktorat Jenderal Perkeretaapian merupakan salah satu bagian unit kerja eselon dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Memiliki nama awal Direktorat Kereta Api, pada Tahun 2003 merubah nama menjadi Direktorat Jenderal Perkeretaapian RI. Tugas pokok Ditjen Perkeretaapiaan yaitu merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perkeretaapian guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Direktorat Jenderal Perkeretaapian memiliki unit kerja yang terdiri dari Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapiaan, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Direktorat Prasarana Perkeretaapiaan, Direktorat Sarana Perkeretaapiaan, dan Direktorat Keselamatan Perkeretaapiaan. Direktorat Jenderal Perkeretaapiaan Kementerian Perhubungan RI bertempat di Jalan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110.

2. Visi dan Misi Organisasi

a. Visi

Mewujudkan eksistensi sebagai regulator dan penyelenggaraan perkeretaapian multioperator guna terselenggaranya pelayanan angkutan kereta api secara massal yang menjamin keselamatan, aman, nyaman, 43 cepat dan lancar, tertib dan teratur, efisien, terpadu dengan moda transportasi lain, serta menunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong, dan penggerak pembangunan nasional.

b. Misi

1. Meningkatkan peran Pemerintah sebagai regulator penyelenggaraan perkeretaapian. 2. Mewujudkan penyelenggaraan perkeretaapian multioperator dengan peningkatan peran Pemerintah Daerah dan swasta. 3. Meningkatkan peran Kereta Api sebagai angkutan publik. 4. Meningkatkan peran Kereta Api sebagai tulang punggung angkutan barang. 5. Meningkatkan peran Kereta Api sebagai pelopor terciptanya angkutan terpadu.

3. Fungsi Organisasi

a Penyiapan perumusan kebijakan Kementerian Perhubungan di bidang lalu lintas dan angkutan kereta api, teknik prasarana, keselamatan dan teknik sarana kereta api. b Pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan kereta api, teknik prasarana, keselamatan dan teknik sarana kereta api. c Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang lalu lintas dan angkutan kereta api, teknik prasarana, keselamatan dan teknik sarana kereta api. d Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perkeretaapian. 44 e Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

4. Struktur Organisasi

Direktorat Jenderal Keselamatan Perkeretaapian memiliki struktur organisasi seperti berikut: Gambar 4.1 Struktur Organisasi Direktorat Keselamatan Perkeretaapian 45

B. Pembahasan Hasil Kuesioner

1. Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan menggambarkan data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usiaumur, pendidikan terakhir, dan lama bekerja. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai variabel penelitian. Analisis deskriptif ditunjukkan melalui data presentase.

a. Responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Wanita 9 22,5 Pria 31 77,5 Jumlah 40 100 Sumber: Data primer diolah, 2015 Berdasarkan Tabel. 4.1 di atas menunjukkan bahwa responden penelitian yaitu pegawai pada direktorat keselamatan perkeretaapian, mayoritas adalah pria yaitu 77,5 sedangkan sisanya wanita yaitu 22,5 . Hal ini menggambarkan bahwa pihak direktorat cenderung memiliki pegawai berjenis kelamin pria karena Ditjen pekeretaapian kemenhub lebih banyak melakukan pekerjaan yang menuntut untuk banyak berada di luar ruangan seperti melakukan survei rencana pengembangan jaringan jalan kereta api, pemantauan perjalanan kereta api, dll. 46

b. Responden berdasarkan usia

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Persentase 20-30 Tahun 17 42,5 31-40 Tahun 15 37,5 ≥ 40 Tahun 8 20 Jumlah 40 100 Sumber: Data primer diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan usia dapat diketahui bahwa sebanyak 42,5 atau 17 orang berusia antara 20- 30 tahun, 37,5 atau 15 orang berusia antara 31-40 tahun dan sebanyak 20 atau 8 orang berusia lebih dari 40 tahun. Seperti yang tertera pada tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa responden yang bekerja pada instansi sebagian besar berusia diantara 20-30 tahun.

c. Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja LAMA KERJA JUMLAH PERSENTASE 1 - 5 Tahun 20 50 6 - 10 Tahun 8 20 10 Tahun 12 30 Jumlah 40 100 Sumber: Data primer diolah, 2015 Berdasarkan Tabel. 4.3 responden yang sudah lama bekerja antara 1-5 tahun lebih mendominasi sebesar 50. Hal ini karena rata-rata responden adalah pegawai yang berusia antara 20-30 tahun sehingga masa bekerja mereka belum cukup lama antara 1-5 tahun. 47

d. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir