Uji Koefisien Determinasi R Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t

60

4. Uji Regresi Linier Berganda

a. Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011: 97. Tabel. 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi Sumber: Hasil output SPSS data primer yang diolah, 2015. Berdasarkan Tabel.4.15 dapat disimpulkan bahwa koefisien determinasi yang telah disesuaikan Adjusted R Square adalah sebesar 0,606 atau 60,6. Semakin besar angka Adjusted RSquare maka akan semakin kuat hubungan dari kelima variabel dalam model regresi. Dapat disimpulkan bahwa 60,6 variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel penempatan kerja, disiplin kerja, dan pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan selisihnya 39,4 lainnya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .797 a .636 .606 2.698 a. Predictors: Constant, PTI, DK, PK b. Dependent Variable: K 61

b. Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Ghozali, 2011: 98. Tabel 4.16 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 6.911 5.128 1.348 .186 PK .741 .253 .394 2.931 .006 DK -.346 .241 -.147 -1.437 .159 PTI .781 .212 .493 3.686 .001 a. Dependent Variable: K Sumber: Hasil output SPSS data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan Tabel. 4.16 maka diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Y = 6.911 + 0,741 X 1 – 0,346 X 2 + 0,781 X 3 + e Dimana : Y = Kinerja X 1 = Penempatan Kerja X 2 = Disiplin Kerja X 3 = Pemanfaatan Teknologi Informasi e = Standar error 62 Melihat output SPSS hasil coefficients pada uji-t diatas, berikut pembahasan uji parsial antara penempatan kerja, disiplin kerja,dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja pegawai Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapiaan Kementerian Perhubungan RI. 1 Pengaruh Antara Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Dari tabel koefisien diperoleh nilai t hitung sebesar 2,931 dan nilai t tabel diketahui sebesar 2,028. Dengan membandingkan antara t hitung dan t tabel maka ditemukan bahwa t hitung t tabel = 2,931 2,028, karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi variabel penempatan kerja signifikan. Dan hasil yang diperoleh dari perbandingan nilai sig. dengan taraf signifika nsi: sig. α = 0,006 0,05. Karena sig. α, maka dapat disimpulkan bahwa H 1 diterima dan H 01 ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel penempatan kerja secara parsial individu berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Eduard L Pesiwarissa 2008 dengan judul “Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai” bahwa dalam penelitian ini Variabel kesesuaian pengetahuan, keterampilandan sikap secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. 63 Sementara variabel kesesuaian pengetahuan memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. 2 Pengaruh Antara Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Dari tabel koefisien diperoleh nilai t hitung sebesar - 1,437 dan nilai t tabel diketahui sebesar 2,028. Dengan membandingkan antara t hitung dan t tabel maka ditemukan bahwa t hitung t tabel = -1,437 2,028, karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi variabel disiplin kerja tidak signifikan. Dan hasil yang diperoleh dari perbandingan nilai sig. dengan taraf signifikansi: sig. α = 0,159 0,05. Karena sig. α, maka dapat disimpulkan bahwa H 02 diterima dan H 2 ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel disiplin kerja secara parsial individu tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Jadi hasil analisis diatas menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan tehadap kinerja pegawai Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Dirjen Perkertaapian Kementerian Perhubungan RI. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sartono 2007 dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan, Profesional, Motivasi, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Organisasi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta” bahwa dalam penelitian ini disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. 64 3 Pengaruh Antara Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Dari tabel koefisien diperoleh nilai t hitung sebesar 3,686 dan nilai t tabel diketahui sebesar 2,028. Dengan membandingkan antara t hitung dan t tabel maka ditemukan bahwa t hitung t tabel = 3,686 2,028, karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi variabel kompensasi signifikan. Dan hasil yang diperoleh dari perbandingan nilai sig. dengan taraf signifikansi: sig. α = 0,001 0,05. Karena sig. α, maka dapat disimpulkan bahwa H 3 diterima dan H 03 ditolak, artinya koefisien regresi pada variabel pemanfaatan teknologi informasi secara parsial individu berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Jadi hasil analisis diatas menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI. Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Astuti Handaiyani Siregar dan I Ketut Suryanawa 2008dengan judul “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual” bahwa dalam penelitian ini Pemanfaatan teknologi informasi secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja individu. 65 4 Pengaruh masing-masing variabel penempatan kerja, disiplin kerja, dan pemanfaatan teknologi informasi yang paling dominan terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan tabel 4.16 di atas terlihat masing-masing variabel memiliki nilai beta yaitu: variabel penempatan kerja memiliki nilai beta sebesar 0,394, disiplin kerja memiliki nilai beta sebesar -0,147, dan variabel pemanfaatan teknologi informasi memiliki nilai beta sebesar 0,493. Hasil yang diperoleh dari perbandingan nilai beta dapat disimpulkan bahwa H 5 diterima dan H 05 ditolak, artinya masing-masing variabel penempatan kerja, disiplin kerja, dan pemanfaatan teknologi informasi diduga memiliki pengaruh kontribusi berbeda dalam tingkatannya terhadap kinerja karyawan. Dari masing-masing nilai beta dapat diketahui bahwa variabel penempatan kerja memiliki nilai beta lebih besar dibandingkan nilai beta variabel disiplin kerja, dan pemanfaatan teknologi informasi. Sehingga variabel pemanfaatan teknologi informasi dapat disimpulkan memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja.

c. Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F