Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F

65 4 Pengaruh masing-masing variabel penempatan kerja, disiplin kerja, dan pemanfaatan teknologi informasi yang paling dominan terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan tabel 4.16 di atas terlihat masing-masing variabel memiliki nilai beta yaitu: variabel penempatan kerja memiliki nilai beta sebesar 0,394, disiplin kerja memiliki nilai beta sebesar -0,147, dan variabel pemanfaatan teknologi informasi memiliki nilai beta sebesar 0,493. Hasil yang diperoleh dari perbandingan nilai beta dapat disimpulkan bahwa H 5 diterima dan H 05 ditolak, artinya masing-masing variabel penempatan kerja, disiplin kerja, dan pemanfaatan teknologi informasi diduga memiliki pengaruh kontribusi berbeda dalam tingkatannya terhadap kinerja karyawan. Dari masing-masing nilai beta dapat diketahui bahwa variabel penempatan kerja memiliki nilai beta lebih besar dibandingkan nilai beta variabel disiplin kerja, dan pemanfaatan teknologi informasi. Sehingga variabel pemanfaatan teknologi informasi dapat disimpulkan memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja.

c. Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5. Dengan kata lain kita 66 menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Ghozali,2011:98. Tabel 4.17 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 457.844 3 152.615 20.965 .000 b Residual 262.056 36 7.279 Total 719.900 39 a. Dependent Variable: K b. Predictors: Constant, PTI, DK, PK Sumber: Hasil output SPSS data primer yang diolah, 2015. Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat disimpulkan bahwa variabel penempatan kerja, disiplin kerja dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai F hitung di atas sebesar 20,965 lebih besar daripada 4 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan diperoleh nilai F hitung F tabel yang diperoleh dengan melihat tabel F untuk derajat df 1 =k-14-1 dan df 2 = n-k 40-4 pada alpha 0,05 F 0,05347 . Dengan demikian diperoleh F hitung F tabel 20,965 2,87 maka hipotesis alternatif diterima. 67

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penempatan kerja, disiplin kerja dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penempatan kerja dan pemanfaatan teknologi informasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, sedangkan disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI. Hasil disiplin kerja yang diolah dengan SPSS sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan. Pada hasil SPSS menujukkan bahwa nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -1,437 2,028. Hasil wawancara menunjukan hasil bahwa memang sebagian besar pegawai masih belum mentaati peraturan yang berlaku dalam instansi, hal ini terjadi terutama karena belum berlakunya peraturan yang berkaitan dengan pemberian sanksi atau hukuman oleh instansi kepada mereka yang melakukan tindakan indisipliner. 2. Penempatan kerja, disiplin kerja dan pemanfaatan teknologi informasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI 3. Variabel pemanfaatan teknologi informasi lebih mempengaruhi kinerja dengan nilai sebesar 0,493 dibandingkan dengan variabel lainnya.