Identifikasi Sumber Limbah Cair

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identifikasi Sumber Limbah Cair dan Studi Kecenderungan Perubahan Kualitas Limbah Cair

5.1.1 Identifikasi Sumber Limbah Cair

Identifikasi potensi limbah cair dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar limbah cair yang keluar dari kegiatan proses produksi. Sehingga dapat diketahui jumlah limbah cair yang dapat diminimisasi. Dalam minimisasi limbah terdapat tiga hal yang harus dilakukan, yaitu perubahan bahan baku industri, perubahan proses produksi, dan daur ulang limbah. Perubahan bahan baku dan perubahan proses produksi dimaksudkan untuk menekan jumlah limbah yang dihasilkan, termasuk di dalamnya adalah efisiensi pemakaian bahan-bahan penolong dalam proses produksi. Bila dalam proses produksi ini masih menghasilkan limbah, maka upaya minimisasi dilakukan dengan daur ulang atau pemanfaatan kembali limbah yang dihasilkan. Limbah yang dibuang ke lingkungan hanyalah limbah yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan kembali Masduqi dan Wardhani 2005. Kegiatan minimisasi limbah yang diterapkan meliputi analisis yang mencakup pendataan dari pemakaian fresh water, proses produksi, recycling dari limbah cair yang dapat digunakan kembali dan pengolahan limbah cair sebagai bagian akhir sebelum dibuang ke lingkungan. Hal ini bertujuan agar dampak lingkungan akibat limbah yang ditimbulkan dapat dikurangi sekecil mungkin atau bahkan dihilangkan zero waste. Untuk mengetahui jumlah limbah cair yang dapat diminimisasi pada proses produksi dilakukan penyusunan neraca air. Neraca air atau water balance adalah perhitungan aliran fresh water air baku melalui suatu proses dalam format yang membuat masukan, perubahan dan keluaran limbah cair yang dapat dikenali dan ditelusuri. Penyusunan neraca air ini dimaksudkan untuk mengetahui antara jumlah air masukan input dengan limbah cair keluaranoutput yang dihasilkan dalam proses produksi. Dalam proses produksi PT TIFICO ini terdapat 4 produk utama dimana untuk menghasilkan produk tersebut perlu memanfaatkan cooling tower , boiler dan PLTU dimana kegiatan tersebut semuanya membutuhkan air untuk mengoperasikan. Selain kegiatan tersebut di atas terdapat juga kegiatan yang membutuhkan air yaitu kegiatan pembersihan gudang, kantin dan pencucian truk. Berdasarkan kegiatan- kegiatan tersebut diatas maka dapat dibuatkan neraca air yang dapat menunjukkan sbb : - Jumlah air yang digunakan - Jumlah air yang menguap - Jumlah air yang digunakan kembali atau reuse - Jumlah air yang tidak dapat digunakan kembali atau limbah cair dimana limbah cair dari cooling tower langsung dialirkan ke drainase dan ada yang harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu IPAL dan ELCAT sebelum dialirkan ke drainase atau badan air penerima limbah yaitu Sungai Cisadane.

5.1.1.1 Neraca Air pada Proses Polymerisasi

Pada proses polimerisasi ini terdapat 2 proses yaitu proses polimerisasi secara batch dan polimerisasi secara continu. Pada polimerisasi secara batch ini merupakan proses pembuatan chip polyester yang selanjutnya menjadi bahan baku untuk pembuatan benang. Pada proses polimerisasi secara batch ini terdapat limbah cair sejumlah 270 m 3 hari dari kolom distilasi dan ejector yang perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu di IPAL sebelum dialirkan ke Sungai Cisadane. Sedangkan pada proses polimerisasi secara continu pada prinsipnya sama dengan proses secara batch, dimana perbedaannya adalah dengan adanya reaktor polimerisasi berantai dengan menggunakan reaktor dari reaktor 1, reaktor 1.1, reaktor 1.2 dan selanjutnya reaktor 1.3 sehingga terbentuk polyester dengan rantai panjang. Pada proses ini juga terdapat limbah cair sejumlah 730 m 3 hari dari kolom distilasi dan steam ejector yang perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu di IPAL sebelum dialirkan ke Sungai Cisadane. Selain dari kolom distilasi dan ejector terdapat juga limbah cair dari cooling tower sejumlah 3 641 m 3 hari yang langsung dialirkan ke Sungai Cisadane. Tabel 4 Neraca air proses polimerisasi secara batch dan kontinu No Keterangan Input m 3 hari Output m 3 hari Limbah Cair Menguap Cooling water A Input Sungai 5 156 - - - B Output - - - - Limbah Cair - 935 - - Sludgefiltrat - 65 - - Menguap - - 515 - Cooling water - - - 3 641 C Total Input 5 156 - - - Total output - 5 156 270 5 156 IPAL 730 Ejector ELCAT 935 65 menguap515 4 156 Sungai 3 641 Cisadane Gambar 18 Neraca air pada proses polimerisasi m 3 hari.

5.1.1.2 Neraca Air pada Proses Pembuatan Staple Fiber

Proses ini merupakan lanjutan dari proses polimerisasi atau produk dari polimerisasi merupakan bahan baku dari pembuatan staple fiber. Pada proses ini menggunakan beberapa cooling water yang digunakan untuk proses di rotary drying machine, extruder, delivery TOW dan proses setelah spinning yaitu draw oil batch, PROSES POLIMERISASI Cooling water Distilasi - Polimerisasi. batch penarikan I dan II, steam batch, setting roll, finishing oil dan crimping dimana semua cooling water tersebut membutuhkan air sebanyak 1 369 m 3 hari dan akan masuk ke water recovery reservoar sebanyak 1 113 m 3 hari dan menguap sebanyak 256 m 3 hari.Selain dari cooling water terdapat beberapa proses yang menghasilkan limbah cair yaitu dari draw oil batch, penarikan I dan II serta finishing oil dimana pada proses ini selain untuk menghilangkan minyak juga untuk menghilangkan muatan electrostatic dan untuk menghilangkan minyak tersebut dibutuhkan air sehingga dihasilkan limbah cair yang mengandung minyak ± 89 m 3 hari yang dialirkan ke ELCAT untuk diolah sebelum dialirkan ke Sungai Cisadane. Tabel 5 Neraca air proses pembuatan staple fiber No Keterangan Input m 3 hari Output m 3 hari Limbah Cair Menguap Cooling water A Input Sungai 1 458 - - - B Output - - - - Limbah Cair - 89 - - Menguap - - 256 - Cooling water - - - 1 113 C Total Input 1 458 - - - Total output - 1 458 89 89 1 458 Pembuatan Limbah Minyak ELCAT Staple Fiber menguap 256 1 369 Cooling water Water 1 113 Recovery Reservoir Gambar 19 Neraca air proses staple fiber m 3 hari.

5.1.1.3. Neraca Air pada Proses Pembuatan Filament Yarn

Pada proses ini dari polyester chip akan diolah menjadi bentuk benang dengan melalui proses draw twisting dan draw texture dimana kealat tersebut akan membedakan bentuk benang. Pada proses pembuatan filament yarn ini yang memerlukan air adalah proses cooling water pada rotary drying machine dimana dibutuhkan air sebesar 2 728 m 3 hari dan 2 186 m 3 hari akan dialirkan ke water recovery reservoir untuk ditampung dan bersama-sama dengan limbah dari cooling water dari kegiatan lain untuk dimanfaatkan kembali sebagai air proses. Sedangkan sejumlah 268 m 3 hari menguap dan 274 m 3 hari langsung dimanfaatkan kembali sebagai air proses. Tabel 6 Neraca air proses pembuatan filament yarn No Keterangan Input m 3 hari Output m 3 hari Limbah Cair Menguap Cooling water A Input Sungai 2 728 - - - B Output - - - - Limbah Cair - - - - Menguap - 268 Cooling water - - - 2 460 C Total Input 2 728 - - - Total output - 2 728 Air proses 274 Ke WTP menguap 268 2 728 Pembuatan Cooling Water Water Filament yarn 2 186 Recovery Reservoar Gambar 20 Neraca air proses filament yarn m 3 hari

5.1.1.4. Neraca Air pada Proses Pembuatan SDY dan POY

Pada proses pembuatan SDY dan POY adalah proses dengan bahan baku chip polyester akan dibentuk menjadi benang jenis SDY dan POY. Pada proses pembuatan ini karena adanya drying maka diperlukan adanya cooling water dimana pada cooling water ini membutuhkan air sebesar 366 m 3 hari dan limbah cair dari cooling water sebesar 274 m 3 hari dimanfaatkan kembali ke WTP dan 92 m 3 hari menguap. Air proses 274 ke WTP menguap 92 366 Pembuatan Cooling Water SDY POY 274 Gambar 21 Neraca air Proses SDY dan POY m 3 hari Tabel 7 Neraca air proses pembuatan SDY dan POY PT TIFICO No Keterangan Input m 3 hari Output m 3 hari Limbah Cair Menguap Cooling water A Input Sungai 366 - - - B Output - - - - Limbah Cair - - - - Sludge - - - - Menguap - - 92 - Cooling Water - - - 274 C Total Input 366 - - - Total output - 366

5.1.1.5. Neraca Air pada Kegiatan –Kegiatan Penunjang PT TIFICO

Proses ini merupakan proses pendukung pada produk utamanya dimana dari kegiatan penunjung tersebut juga menghasilkan limbah cair. Proses tersebut adalah sebagai berikut : 1 Erema reclaiming Proses ini adalah proses dari waste draw yarn pada pembuatan SF,SDYdan POY akan dibentuk sesuai dengan permintaan konsumen sehingga perlu masuk dalam erema dan dalam proses ini diperlukannya cooling water yang mebutuhkan air sebesar 45 m 3 hari dan dikeluarkan kembali untuk kegiatan proses sebesar 45 m 3 hari. 2 General cleaning dimana didalamnya termasuk pencucian truk, gudang dan kantin Pada kegiatan ini diperlukan air sebesar 885 m 3 hari dan hilang sebesar 585 m 3 hari dan dimanfaatkan kembali sebagai air proses sebesar 300 m 3 hari dialirkan menuju WTP. 3 Steam Boiler Boiler ini dimanfaatkan untuk kegiatan proses produksi dimana akan dibutuhkan air sebesar 1 352 m 3 hari dan akan dimanfaatkan kembali sebesar 1 352 m 3 hari yang dialirkan menuju WTP . 4 Refrigerator, diesel dan compresor Pada ke 3 kegiatan ini akan membutuhkan air sebagai cooling water yang diperlukan sebesar 1 428 m 3 hari dan dimanfaatkan kembali sebagai air proses sebesar 1 428 m 3 hari dialirkan ke WTP. 5 PLTU Energi listrik PT TIFICO adalah PT PLN, selain itu juga menggunakan PLTD dan PLTU 30 MW dengan menggunakan bahan bakar batu bara. Dalam proses PLTU juga menggunakan boiler yang membutuhkan air sebesar 3 600 m 3 hari dan dimanfaatkan kembali sebagai air proses sebesar 1 046 m 3 hari dialirkan ke WTP dan 360 m 3 hari menguap. Sedangkan 2 194 m 3 hari dialirkan ke Sungai Cisadane. 6 Monosto Kegiatan pretreatment air limbah putih bekas pencucian EF filter di monosto sebesar 1m 3 hari sebelum dialirkan ke ELCAT untuk diolah. 7 Dyeing dan cleaning chemical Kegiatan dyeing adalah kegiatan pengetesan produk sebelum dijual atau diolah lebih lanjut. Pada proses ini menghasilkan limbah cair sebesar 2 m3hari yang diolah di ELCAT. Sedangkan proses cleaning chemical pada kegiatan pack ex proses pada pencucian pack filament yarn menghasilkan limbah cair sebesar 1 m 3 hari yang dialirkan ke ELCAT untuk diolah. Neraca air total proses produksi PT TIFICO ditunjukkan pada Gambar 22. Tabel 8 Neraca air total proses produksi PT TIFICO No Keterangan Input m 3 hari Output m 3 hari Limbah Cair Menguap Reuse A Input Sungai 9 002 - - - Reuse 8 018 - - - B Output - - - - Limbah Cair - 6 923 - - Sludge - 3 - - Menguap - - 2 076 Reuse - - - 8 018 C Total Input 17 020 - - - Total output - 17 022 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari proses produksi PT TIFICO secara keseluruhan terdapat sebesar 8 018 m 3 hari yang akan dimanfaatkan kembali reuse sebagai air proses sedangkan 6 923 m 3 hari yang dialirkan ke Sungai Cisadane sebagai limbah cair sedangkan sebesar 2 076 m 3 hari menguap dan 3 m 3 hari sebagai sludge dikelola dan dibawa ke incenerator untuk dibakar.

5.1.2 Studi Kecenderungan Perubahan Kualitas Limbah Cair