Persyaratan Penerapan Sistem Penilaian 360 Derajat dan Upaya untuk Mengantisipasi Kegagalan

2.4.5. Faktor-faktor yang Harus Diperhatikan dalam Menyusun

Rancang Bangun Sistem 360 derajat Menurut King 2002, faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun rancang bangun sistem 360 derajat yaitu: 1. Sistem yang disusun harus valid, mudah untuk diadministrasikan, mudah dipahami dan diinterpretasi. 2. Umpan balik dari evaluasi harus menyamarkan narasumber. 3. Semua komponen penilai harus diberikan pemahaman mengenai sistem yang akan dijalankan, termasuk proses pengolahan data dan pihak berwenang. 4. Sistem hanya digunakan untuk tujuan pengembangan, bukan penilaian manajemen.

2.4.6. Persyaratan Penerapan Sistem Penilaian 360 Derajat dan Upaya untuk Mengantisipasi Kegagalan

Sebelum organisasi memulai untuk menerapkan sistem penilaian 360 derajat, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Menurut Edward dan Ewen 1996 dikutip Nuringsih 2002, persyaratan untuk menerapkan sistem penilaian 360 derajat meliputi: 1. Kejelasan proses komunikasi. 2. Pelatihan untuk mendukung kelancaran informasi. 3. Partisipasi pihak yang berkepentingan terhadap penilaian dari banyak sumber. 4. Kesiapan sarana penilaian yang valid. 5. Dukungan teknologi yang tepat. 6. Kejujuran proses penilaian. 7. Mempersiapkan sarana dan teknologi sebagai pendukung proses penilaian dan umpan balik. 8. Mempertimbangkan kondisi eksternal dan internal yang berhubungan langsung selama proses penilaian seperti: tingkat permintaan pasar, dukungan konsultan perusahaan, kredibilitas dan validitas hasil penilaian, dukungan karyawan, dan pengalaman dalam melakukan penilaian. Organisasi dapat menggunakan konsultan untuk mendesain, mengarahkan, mengkoordinasi dan mengevaluasi keterlibatan seluruh personal dalam sistem penilaian untuk memperoleh hasil maksimal. Semua persyaratan ini penting bagi organisasi untuk mendukung kelancaran penerapan penilaian 360 derajat dan sangat mempengaruhi hasil penilaian. Setelah persyaratan terpenuhi, organisasi baru bisa memulai untuk menerapkan penilaian 360 derajat ini. Meskipun sistem penilaian 360 derajat ini terbukti lebih efektif dan dapat diandalkan keakuratannya, bukan berarti tidak ada masalah yang muncul selama organisasi menerapkannya. Menurut Kanouse 1998 dikutip Setiyaningrum 2004, kegagalan dalam menerapkan sistem penilaian 360 derajat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1. Kesalahan memanfaatkan sistem penilaian 360 derajat. 2. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penilai. 3. Keterbatasan pola komunikasi antara pihak internal dan eksternal atau kesalahan pemilihan waktu dalam menerapkan sistem penilaian 360 derajat. Lepsinger dan Lucia 1998 dikutip Setiyaningrum 2004, menambahkan beberapa faktor penyebab kegagalan yang lain yaitu: 1. Penetapan tujuan yang tidak jelas. 2. Keterbatasan pihak yang berkepentingan dalam perencanaan sistem penilaian. 3. Persepsi negatif terhadap sistem penilaian 360 derajat atau pemusatan perhatian pihak yang berkepentingan pada penggunaan umpan balik. Menurut Setiyaningrum 2004, ada dua alternatif yang dapat digunakan oleh organisasi dalam mengantisipasi kegagalan penerapan sistem penilaian 360 derajat yaitu dengan mendesain sistem penilaian yang efektif melalui model atau panduan yang disarankan oleh Antonioni 1996 dan dengan menerapkan tujuh panduan sukses yang disarankan oleh Wimer dan Nowack 1998. Melalui kedua cara ini, organisasi dapat mengantisipasi kegagalan yang terjadi selama menerapkan sistem penilaian 360 derajat.

2.5. Efektivitas