berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. Misi PT X yaitu memberikan layanan One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and
Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation dengan jaminan bahwa pelanggan akan
mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT X akan mengelola
bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang
kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
4.1.3. Struktur Organisasi PT X Bogor
PT X Bogor dipimpin oleh seorang General Manager GM, dan mempunyai bawahan seorang Deputy GM. Di bawahnya
terdapat Asisten Manajer Sekretariat dan Staf Ahli, serta staf administrasi. Struktur organisasi PT X Bogor secara lebih jelas dapat
dilihat pada Lampiran 2. PT X Bogor mempunyai sembilan manajer, yaitu:
1. Manager General Support
a. Asisten Manajer Logistic Management b. Asisten Manajer Asset Management
c. Asisten Manajer Kandatel Secretary
2. Manager Business Performance
a. Asisten Manajer Performance Management b. Asisten Manajer Fraud Management
c. Asisten Manajer Quality Management
3. Manager Fixed Phone Sales
a. Asisten Manajer Wireline Sales Promotion b. Asisten Manajer Customer Data Management
4. Manager Data Vas Sales Promotion
a. Asisten Manajer Data Internet Sales Promotion
b. Asisten Manajer Content Vas Sales Promotion
5.
Manager Customer Care
a. Asisten Manajer Prime Customer Care b.
Asisten Manajer Personal Customer Care c. Asisten Manajer Indirect Channel Management
d. Asisten Manajer Direct Channel Management
6.
Manager Access Network Operation
a. Asisten Manajer Personal Customer Access Network b. Asisten manajer Corporate Customer Access Network
c. Asisten manajer CPE Public Phone d. Asisten manajer Technical Access Support
7.
Manager Access Network Maintenance a. Asisten manajer COPP.A.M
b. Asisten manajer Fiber Radio Acces Maintenance c. Asisten manajer Access Data Management
d. Asisten manajer Access Program Performance e. Asisten manajer Operation Maintenance Access Support
8. JM Kandatel Cibinong a. AJM Service Cibinong
b. AJM Operation Maintenance Access Network Cibinong c. AJM Administration Support
9. JM Kandatel Depok a. AJM Service Depok
b. AJM Operation Maintenance Access Network Depok c. AJM Administration Support
4.1.4. Sistem Penilaian Kompetensi 360 Derajat pada PT X Bogor
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan salah satu manager di PT X Bogor, sistem 360 derajat yang diterapkan di
PT X dikenal dengan nama CBHRM Competence Based Human Resource Management. Sistem penilaian 360 derajat ini mulai
diterapkan pada tahun 2005. Sistem penilaian ini merupakan penilaian kompetensi yang dilakukan oleh orang-orang dilingkungan
sekitar kerja, baik mencakup atasan, bawahan maupun rekan kerja.
Penilaian terhadap kompetensi karyawan dilakukan sekali dalam setahun.
PT X Bogor mengelompokkan kompetensi ke dalam tiga kategori, yaitu skill, knowledge dan personal quality. Dalam
penilaian kompetensi karyawan, ada dua poin yang dinilai dalam menentukan penilaian kompetensi karyawan, yaitu:
1. Core Competencies, adalah kompetensi-kompetensi inti yang merupakan cerminan personal quality nilai dan sikap yang
harus dimiliki oleh setiap karyawan PT X dalam melaksanakan pekerjaannya.
2. Specific Competencies, adalah kompetensi-kompetensi yang mencerminkan kualitas personal quality nilai dan sikap, skill
dan knowledge yang dipersyaratkan bagi posisi tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Penilaian terhadap personal quality, skill dan knowledge tiap karyawan dinilai oleh:
1. Atasan pertama Penilai I, yaitu posisi yang tepat berada di atasnya atau posisi yang memberikan pengawasan secara
langsung. 2. Atasan kedua Penilai II, yaitu atasan yang tidak memberikan
pengawasan secara lagsung lebih jelasnya atasan dari atasan pertama.
3. Rekan kerja Peer, yaitu karyawan yang mempunyai posisi sama atau setara.
4. Bawahan, yaitu karyawan yang mempunyai posisi tepat dibawahnya.
5. Diri sendiri, yaitu penilaian untuk pribadi dia sendiri.
Dalam pelaksanaannya, ada beberapa prosedur terkait dengan penilaian serta pemberian bobot penilaian, diantaranya :
1. Penilaian dilakukan berdasarkan posisi yang dipangkunya secara multilater 360. Penilai terdiri dari:
a. Atasan langsung Penilai I : 40
b. Atasan tidak langsung Penilai II : 30
c. Bawahan langsung : 10
d. Sejawatrekan kerja : 10
e. Diri sendiri
: 10
2. Untuk posisi yang tidak memiliki unsur penilai selengkap butir 1, yaitu:
a. Officer tidak memiliki bawahan langsung, maka penilai dan bobot penilaian sebagai berikut:
1 Atasan langsung Penilai I
: 45 2
Atasan tidak langsung Penilai II : 35
3 Sejawatrekan kerja
: 10 4
Diri sendiri
: 10
b. Eksekutif yang tidak memiliki sejawat ex : posisi GM, maka penilai dan bobot penilaian sebagai berikut:
1 Atasan langsung Penilai I
: 45 2
Atasan tidak langsung Penilai II : 35
3 Bawahan langsung
: 10 4
Diri sendiri
: 10
c. Posisi yang tidak memiliki rekan kerja peer dan bawahan langsung contoh: staf pengembangan, maka penilai dan
bobot penilaian sebagai berikut: 1
Atasan langsung Penilai I : 50
2 Atasan tidak langsung Penilai II
: 40 3
Diri sendiri
: 10
Dalam penilaian terhadap kompetensi karyawan dengan menggunakan CBHRM sistem 360 derajat digunakan sebutan K,
dengan K5 menunjukkan sangat kurang sampai K1 yang menunjukkan sangat istimewa. Model proficiency level dengan
rentang yang digunakan dalam penilaian menggunakan kisaran level 1 sampai 6, dengan angka 1 yang menunjukkan basic sampai dengan
6 yang menunjukkan expert, digunakan untuk tujuan pengembangan atau pelatihan. Penilaian dengan menggunakan model proficiency
level ini digunakan setelah dilakukan penilaian dengan menggunakan CBHRM. Setelah perusahaan mengetahui apakah kompetensi
karyawan tersebut memadai atau tidak pada posisi tersebut, maka baru dilakukan penilaian dengan mengguanakan model proficiency
level untuk tujuan pengembangan atau pelatihan seperti apa yang harus diberikan kepada karyawan.
Tujuan sistem 360 derajat ini diterapkan di PT X Bogor, yaitu:
1. Keadilan Dalam sistem penilaian 360 derajat ini, setiap orang diberi
kesempatan untuk menilai, tidak hanya atasan yang menilai bawahan, tapi bawahan juga bisa menilai atasannya.
2. Kejujuran Dalam sistem ini karyawan dituntut untuk jujur dalam menilai
orang lain maupun diri kita sendiri karena kalau karyawan tidak jujur dalam melakukan penilaian maka karyawan tersebut bisa
merugikan dirinya sendiri. 3. Transparan
Sistem ini transparan karena karyawan bisa mengetahui nilai mereka sendiri dan juga nilai karyawan lain.
4. Efektivitas Sistem ini efektif dari segi waktu karena penilai dan yang dinilai
tidak harus bertatap muka dan tidak perlu persiapan yang banyak karena sistem ini dilakukan secara online.
5. Objektif Sistem ini lebih objektif dari segi penilaian karena penilaian
berasal dari banyak sumber.
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner