bahwa sekitar 84,6 persen ragam dari peubah motivasi dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
Proses ekstraksi faktor menghasilkan satu komponen faktor yang terbentuk berdasarkan nilai akar ciri yang berada di atas nilai satu.
Penjelasan dapat dilihat pada Tabel Total Keragaman. Plot akar ciri memperlihatkan dasar jumlah faktor dengan menggunakan grafik. Pada
komponen proses, grafik menunjukkan satu faktor baru yang terbentuk untuk meringkas empat peubah yang ada. Faktor-faktor ini terlihat pada
titik-titik plot akar ciri yang memiliki nilai akar ciri di atas satu. Gambar plot akar ciri menggambarkan bahwa ada satu faktor yang optimal.
Tabel Matrik Komponen berisikan nilai loading faktor antar suatu peubah dengan satu faktor yang telah terbentuk. Pada komponen output ini,
Tabel Matrik Komponen dirotasi tidak ditampilkan karena hanya satu komponen faktor yang terbentuk, begitu juga dengan Tabel Matrik
Transformasi Komponen dan Plot Komponen dalam Ruang yang dirotasi.
4.6. Faktor-faktor Penentu Efektivitas Sistem Penilaian Kompetensi 360
Derajat Pada PT X Bogor
Berdasarkan loading faktor setiap peubah komponen efektivitas sistem 360 derajat, maka dapat dididentifikasi beberapa faktor utama yang
dapat mempengaruhi efektivitas sistem 360 derajat: 1. Komponen input
Terbentuk dua faktor dalam komponen input. Faktor-faktor yang terbentuk tersebut dinamakan faktor internal dan faktor eksternal.
Penamaan faktor-faktor tersebut dengan cara mencirikan peubah-peubah yang berada dalam satu faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu:
a. Faktor internal Faktor-faktor seperti tujuan penilaian, perlengkapan penilaian,
umpan balik, rekan kerja, dan hasil penilaian dinamakan dengan faktor internal, karena peubah yang dibentuknya adalah hal-hal yang
harus dikendalikan oleh perusahaan. Faktor-faktor internal terdiri dari:
1. Perlengkapan penilaian Perlengkapan penilaian merupakan peubah yang memiliki
loading faktor terbesar dalam faktor internal 0,866. Hal ini berarti peubah perlengkapan penilaian merupakan atibut yang
paling berpengaruh dalam faktor internal. Perlengkapan penilaian seperti waktu dan biaya yang dipersiapkan dengan
baik sangat berpengaruh kepada efektivitas sistem yang dijalankan.
2. Hasil penilaian Karyawan penting untuk mengetahui hasil dari penilaiannya,
karena dengan mengetahui hasil dari penilaian tersebut, karyawan bisa memperbaiki kompetensinya. Hal tersebut sangat
mempengaruhi efektivitas dari sistem 360 derajat. Pengaruh peubah ini terhadap faktor internal adalah sebesar 0,849.
3. Tujuan penilaian Perusahaan harus memperhatikan apakah sistem yang sudah
diterapkan sudah tepat untuk mengembangkan kompetensi karyawannya. Karena kalau tujuannya tidak sesuai maka hasil
yang didapatkan juga tidak seperti yang diharapkan. Pengaruh peubah ini terhadap faktor internal adalah sebesar 0,814.
4. Umpan balik Dalam sistem 360 derajat, umpan balik merupakan syarat yang
perlu, karena kelebihan sistem ini dibandingkan dengan sistem penilaian lain adalah adannya umpan balik yang didapatkan.
Peubah ini sangat berpengaruh terhadap faktor internal yang harus dikendalikan oleh perusahaan. Pengaruh yang diberikan
peubah ini adalah sebesar 0,809. 5. Rekan kerja
Rekan kerja yang tepat sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, pemilihan rekan kerja untuk
masing-masing divisi harus secara tepat dilakukan oleh perusahaan agar karyawan bekerja sesuai dengan kompetensi
yang mereka miliki. Pengaruh yang diberikan oleh peubah ini adalah sebesar 0,669.
b. Faktor eksternal Faktor seperti perasaan karyawan dinamakan dengan faktor
eksternal, karena peubah yang dibentuknya tidak berhubungan dengan manajemen perusahaan tetapi lebih kepada pribadi
karyawannya. Tidak mengkaitkan penilaian dengan perasaan pribadinya sangat tergantung kepada diri masing-masing karyawan.
Pengaruh yang diberikan peubah ini adalah sebesar 0,921. 2. Komponen proses
Pada komponen proses terbentuk tiga faktor. Faktor-faktor yang terbentuk tersebut dinamakan dengan faktor pengendalian diri dan
program kerja perusahaan, faktor pribadi dan tindakan perusahaan, serta faktor individu karyawan dan prosedur penilaian. Penamaan faktor-
faktor tersebut dengan cara mencirikan peubah-peubah yang berada dalam satu faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu:
a. Faktor pengendalian diri dan program kerja perusahaan 1 Penentuan tujuan perbaikan kompetensi karyawan oleh
perusahaan Penentuan tujuan perbaikan yang lebih spesifik sebelum
melakukan proses penilaian sangat penting dilakukan oleh pihak perusahaan supaya perbaikan yang dilakukan tepat sasaran. Nilai
loading faktor sebesar 0,876 menunjukkan bahwa peubah ini memiliki korelasi yang kuat terhadap faktor program kerja
perusahaan. 2
Mini-appraisal Semakin sering penilaian dilakukan maka semakin mudah penilai
untuk mengevaluasi pihak yang dinilainya. Peubah ini merupakan hal yang penting dipertimbangkan oleh pihak
perusahaan. Nilai loading faktor sebesar 0,851 menunjukkan bahwa peubah ini berpengaruh terhadap faktor pengendalian diri
dan program kerja perusahaan.
3 Tujuan spesifik karyawan untuk perbaikan diri Karyawan harus menentukan tujuan spesifik untuk memperbaiki
diri atau kompetensinya agar karyawan bisa mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Tujuan spesifik karyawan
berpengaruh pada faktor pengendalian diri dan program kerja karyawan dengan loading faktor sebesar 0,813.
4 Pengarahan kepada karyawan Pengarahan yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawannya, penting untuk mencapai program-program kerja yang telah disusun oleh perusahaan dan tercapainya tujuan
perusahaan untuk memperbaiki kompetensi karyawannya. Nilai loading faktor sebesar 0,650 menunjukkan bahwa peubah ini
berpengaruh terhadap faktor pengendalian diri dan program kerja perusahaan.
5 Umpan balik yang tidak diharapkan Umpan balik yang tidak diharapkan harus diantisipasi terlebih
dahulu oleh karyawan yang bersangkutan sebelum melaksanakan sistem penilaian, karena apapun penilaian atasan,rekan kerja atau
bawahan harus diterima meskipun kompetensi kita dinilai buruk. Umpan balik yang tidak diharapkan berpengaruh pada faktor
pengendalian diri dan program kerja karyawan dengan loading faktor sebesar 0,594.
b. Faktor pribadi dan tindakan perusahaan 1 Perhatian pada pengembangan kompetensi
Perusahaan harus memperhatikan pada pengembangan kompetensi karyawannya supaya perusahaan bisa mengontrol
kompetensi apa yang harus diperbaiki dari karyawan tersebut dan apakah karyawan tersebut sudah bekerja pada posisi yang tepat.
Peubah ini sangat berpengaruh terhadap faktor pribadi dan tindakan perusahaan dengan loading faktor sebesar 0,836.
2 Pelatihan Pelatihan sangat dibutuhkan oleh karyawan untuk memperbaiki
kompetensi mereka yang masih kurang. Oleh karena itu, perusahaan harus lebih memperhatikan pelatihan-pelatihan yang
dibutuhkan oleh karyawan. Peubah ini memiliki korelasi dengan faktor pribadi dan tindakan perusahaan dengan loading faktor
sebesar 0,817. 3 Rencana tindakan oleh perusahaan
Perusahaan harus menentukan rencana tindakan untuk memperbaiki kompetensi karyawan agar karyawan dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Peubah ini memiliki korelasi dengan faktor pribadi dan tindakan perusahaan dengan
loading faktor sebesar 0,678. 4 Penerimaan hasil penilaian oleh penilai
Penerimaan hasil oleh penilai merupakan hal yang harus ada dalam sistem 360 derajat. Karena penerimaan hasil oleh penilai
berarti pihak penilai menerima umpan balik dari atasan, rekan kerja atau bawahannya. Peubah ini memiliki korelasi dengan
faktor pribadi dan tindakan perusahaan dengan loading faktor sebesar 0,674.
5 Umpan balik yang diharapkan Umpan balik yang diharapkan merupakan hal yang diinginkan
oleh para karyawan karena para karyawan selalu ingin dinilai baik oleh atasan, rekan kerja maupun bawahannya. Umpan balik
yang diharapkan juga harus diantisipasi oleh para karyawan dengan tetap mempertahankan kompetensinya atau bahkan
meningkatkannya lagi demi kinerja perusahaan. Peubah ini berpengaruh terhadap faktor pribadi dan tindakan perusahaan
dengan loading faktor sebesar 0,673.
c. Faktor individu karyawan dan prosedur penilaian 1 Tanggungjawab karyawan atas perbaikan kompetensi
Karyawan mempunyai tanggungjawab untuk memperbaiki kompetensinya sendiri. Perusahaan hanya memberikan pelatihan
dan pengarahan, sedangkan keinginan untuk memperbaiki kompetensi adalah tanggung jawab atau kesadaran dari masing-
masing karyawan. Faktor tanggung jawab ini memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap faktor individu karyawan dan prosedur
penilaian dengan loading faktor sebesar 0,826. 2 Penilaian diri sendiri
Penilaian diri sendiri dilakukan dengan alasan untuk pengembangan, kemampuan untuk menerima umpan balik
negatif dari orang lain, dan motivasi untuk memperbaiki diri. Pengaruh peubah ini terhadap faktor individu karyawan dan
prosedur penilaian adalah sebesar 0,736. 3 Rencana tindakan dari karyawan untuk perbaikan diri
Karyawan harus mempunyai rencana tindakan untuk memperbaiki kompetensinya sebelum melaksanakan penilaian.
Jika kompetensinya sudah dinilai bagus berarti karyawan harus mempertahankan dan bahkan meningkatkannya, sedangkan
apabila kompetensinya dinilai buruk, para karyawan sudah mempunyai rencana bagaimana harus memperbaiki
kompetensinya tersebut. Pengaruh peubah ini terhadap individu karyawan dan prosedur penilaian adalah sebesar 0,661.
4 Prosedur sistem penilaian Prosedur sistem penilaian harus jelas dan mudah dipahami oleh
karyawan supaya karyawan bisa melakukan penilaian dengan benar. Pengaruh peubah ini terhadap faktor individu karyawan
dan prosedur penilaian adalah sebesar 0,609. 3. Komponen output
Pada komponen output terbentuk satu faktor. Faktor yang terbentuk dinamakan dengan faktor pendorong karena faktor tersebut merupakan
faktor yang dapat mengakibatkan adanya perubahan pada diri karyawan atau dapat mendorong karyawan untuk merubah diri maupun kompetensi
pekerjaannya. Faktor-faktor pendorong terdiri dari:
a. Perbaikan perilaku Perbaikan perilaku dalam bekerja merupakan hal yang sangat
penting dalam faktor pendorong, dengan loading faktor yang dimiliki oleh peubah ini adalah sebesar 0,922. Adanya perbaikan perilaku
dalam bekerja dengan adanya pelatihan dan pengarahan yang diberikan perusahaan terhadap kompetensi yang dibutuhkan maka
dapat mendorong karyawan untuk meningkatkan kinerja pekerjaannya.
b. Motivasi Motivasi dari karyawan untuk meningkatkan kompetensinya dalam
bekerja merupakan hal yang penting dalam faktor pendorong, karena dengan adanya motivasi maka akan mendorong karyawan untuk
meningkatkan kompetensi. Peubah ini memiliki loading faktor sebesar 0,920.
c. Pengurangan perilaku Mengurangi hal-hal yang tidak dapat dibicarakan dengan penilai
merupakan salah peubah yang penting dalam faktor pendorong, karena dengan adanya pengurangan perilaku untuk tidak
membicarakan hal-hal yang tidak seharusnya dibicarakan, akan dapat memberikan hal yang positif dalam bekerja. Peubah ini memiliki
loading faktor sebesar 0,733. d. Peningkatan pelatihan
Peningkatan dalam pelatihan manajemen yang diberikan oleh perusahaan merupakan peubah yang berpengaruh dalam faktor
pendorong, karena dengan adanya peningkatan dalam pelatihan manajemen yang diberikan oleh perusahaan, maka mendorong
karyawan untuk lebih semangat dalam bekerja karena mereka
mendapatkan kompetensi yang mereka butuhkan dalam bekerja. Peubah ini memiliki loading faktor sebesar 0,711.
Berdasarkan faktor-faktor yang terbentuk tersebut dapat dikatakan bahwa sistem penilaian kompetensi 360 derajat yang
diterapkan oleh PT X Bogor sudah efektif. Sistem itu dikatakan efektif karena syarat efektivitas menurut Antonioni dikutip Setiyaningrum
2004 adalah apabila semua komponen dalam input, proses dan output ada setelah disesuaikan dengan internal perusahaan.
4.7. Implikasi Manajerial