Upaya PT. Permodalan Nasional Madani Persero Untuk men gurangi Resiko Hukum Atas

tagihan piutang akan berjalan sulit karena mengingat cedent merupakan pihak yang langsung berhubungan dengan cessus walaupun telah dilakukan penyerahan cessie tagihan piutang kepada cessioneris. Resiko hukum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah resiko yang ditanggung PT. Permodalan Nasional Madani Persero apabila debiturnya wanprestasi, perubahan nilai nominal cessie tagihan piutang sebagai jaminan dan apabila terjadi peristiwa forcemajeure.

B. Upaya PT. Permodalan Nasional Madani Persero Untuk men gurangi Resiko Hukum Atas

Cessie Tagihan Piutang Sebagai Jaminan Pembiayaan. Dalam hal cessie tagihan piutang sebagai objek jaminan terdapat resiko hukum yang cukup tinggi yang disebabkan adanya kelemahan dalam aspek yuridis yang disebabkan adanya kebutu han akan sebuah peraturan yang spesifik berlaku untuk cessie tagihan piutang sebagai jaminan. Secara umum sebelum dikabulkannya sebuah permohonan perjanjian pembiayaankredit oleh PT. Permodalan Nasional Madani Persero, perlu dipertimbangkan dan dinila i kelayakan dari calon debitur tersebut. Apakah debitur itu layak atau tidak menerima pembiayaankredit. Adapun upaya yang di lakukan PT. Permodalan Nasional Madani Persero untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan dalam pemberian kreditpembiayaan adalah : Universitas Sumatera Utara 1.Dengan Melihat NPL Non Performing Loan Kredit Bermasalah Dari Calon Debitur. Badriyah Harun berpendapat bahwa ”Resiko yang sering terjadi dalam usaha perbankan pada umumnya adalah resiko kredit macet atau non performing loan NPL. Faktor penyebab resiko kredit macet antara lain karena kesalahan penggunaan kredit, manajemen penggunaan kredit yang buruk, serta kondisi perekonomian yang mempengaruhi iklim usaha dalam negri”. 103 PT. Permodalan Nasional Madani Persero dalam hal pemberian fasilitas Kredit sebelum mangabulkan permohonan pembiayaan kredit dari calon debiturnya PT. BPR dan Koperasi akan melakukan pemeriksaan dan analisa yang mendalam terhadap non perfoming loan NPL dari calon debitur yang bersangkutan. Apakah calon debitur adalah debit ur yang baik atau calon debitur adalah debitur yang mempunyai masalah kredit macet. Hal ini juga mencakup non performing loan debitur cessus terhadap debiturnya cedent yaitu apakah debitur lama cedent yang mempunyai hutang lancar pembayarannya kepada debitur cessus karena hal ini juga sangat berpengaruh terhadap kemampuan membayar debitur cessus nantinya kepada kreditur cessionaries yang dalam hal ini adalah PT. Permodalan Nasional Madani Persero. Jadi dalam hal ini. PT. Permodalan Nasional Mad ani Persero lebih menekankan terhadap track record catatan dan informasi calon debitur dan 103 Badriyah Harun. Op.Cit. hal. 11. Universitas Sumatera Utara karakter dari debitur yang diberi fasilitas kreditpembiayaan. Hal ini dilakukan melalui BI-Cheking terhadap perseroan dan seluruh anggota pengurusnya. Dalam hal debiturnya adalah koperasi maka disyaratkan untuk meminta rekomendasi dari Departemen Koperasi. 104 Dalam memberikan kredit pembiayaan kepada calon debitur bank lembaga pembiayaan perlu mempunyai keyakinan kepada calon debiturnya. Badriyah Harun juga menga takan keyakinan bank tersebut diperoleh berdasarkan analisa yang mendalam atau itikad dan kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi hutangnya. Analisa yang mendalam tersebut disebut sebagai prinsip kehati-hatian prudential principle prinsip tersebut adalah: 105 1. Chararacter atau kepribadian debitur yang dimaksudkan untuk menilai kejujuran itikad baik calon debitur sehingga tidak menyulitkan penagihan dikemudian hari. 2. Capacity atau kemampuan untuk membayar kredit yang diajukan dengan melihat prospek usahanya. 3. Capital atau modal usaha yang telah ada pada bank sebenarnya dalam penyediaan modal hanyalah sebagai pemberi modal tambah saja. 4. Collateral atau jaminan yang mudah dicairkan. 5. Condition of economy atau prospek usaha nasabah debitur . Bila bank tidak melihat adanya prospek dari usaha ini, maka bias jadi kredit yang dikucurkan tidak memberikan manfaat apapun sehingga mengancam keberlangsungan kredit yang diberikan. PT. Permodalan Nasional Madani Persero dalam hal cessie tagihan piutang sebagai jaminan hanya memberikan pembiayaan kepada PT. BPR dan Koperasi yang telah berbadan hukum. Dalam memberikan pembiayaan pada awal permohonan pembiayaan akan melihat sejauh mana dan sebaik apa karakter 104 Hasil wawancara dengan Shanty Dewi, Legal Team PT.Permodalan Nasion al Madani Persero. Pada hari Kamis tanggal 20 oktober 2011. 105 Ibid. hal. 12. Universitas Sumatera Utara dari calon debiturnya yaitu dengan melakukan proses BI-cheking sebelum persetujuan kredit. Berdasarkan informasi dari pihak PT. Permodalan Nasional Madani persero dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa BI -cheking adalah suatu rangkaian kegiatan suatu lembaga keuangan baik itu lembaga keuangan bank atau pun non bank lembaga pembiayaan secara langsung mengambil data secara online system ke bank Indonesia yang mengetahui tingkat kollektibilitas kelancaran, kedisiplinan dalam pembayaran kewajiban nasabah pembiayaan atau calon nasabah pembiayaan, melalui suatu “Sistem Informasi Debitur” SID yang dikelola oleh Bank Indonesia. Data yang dihasilkan berupa nama kreditur, jumlah fasilitas, jumlah plafon, dan out standing, tujuan, bungabagi hasilmargin yang dibebankan, periode kreditpembiayaan dan jaminan yang d iberikan mencakup nomor sertifikat, alamat, nilai jaminan dan tanggal penilaian jaminan. Sistem informasi debitur SID ini merupakan sistem yang menyediakan informasi debitur yang merupakan hasil dari laporan debitur yang diterima oleh Bank Indonesia Sistem Informasi debitur SID merupakan sistem informasi tentang data debitur dari seluruh anggotanya yang terdiri dari Bank Umum, BPR dan beberapa perusahaan Pembiayaan termasuk PT. Permodalan Nasional Madani Persero. Data BI cheking bermanfaat sebagai das ar untuk melihat karakter calon nasabah. Karena adakalanya calon debitur tidak terbuka unutk menjelaskan adanya pembiayaankredit di lembaga keuangan lain, dan juga untuk melihat Universitas Sumatera Utara kemampuan membayar debitur dalam memenuhi kewajiban angsu ran. Maka dari BI cheking PT. Permodalan Nasional Madani Persero mendapatkan data apakah calon debitur memiliki pembiayaan di bank lain, apakah calon debitur termasuk nasabah yang lancer atau nasabah yang bermasalah, juga kreditur juga dapat mengukur kemampuan membayar ca lon debitur sehingga dapat mencegah terjadinya pembiayaan bermasalah. Jika dalam hal ini ditemukan kolektibilitas yang baik maka permohonan pembiayaan kredit dapat diterima oleh PT. Permodalan Nasional Madani Persero. Dari uraian diatas dapat disimpulka n bahwa upaya awal yang dilakukan oleh PT. Permodalan Nasional Madani Persero dalam mengurangi re siko kredit macet adalah dengan melakukan pengecekan pada sistem informasi debitur pada Bank Indonesia dalam adanya non performing loan kredit macet dari debitur sendiri debitur cedent dan juga debitur cessus yaitu debitur yang berhutang kepada debitur cedent. Untuk pencegahan resiko yang tinggi tersebut PT. Permodalan Nasional Madani Persero dalam mengabulkan permohonan jaminan kredit sangat memegang prinsip kehatia-hatian, hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif mencegah adanya kredit bermasalah. Dalam memberikan fasilitas kredit, PT. Permodalan N asional Madani Persero sangat memperh atikan NPL non Performing Loankredit bermasalah dari calon debitur, karena dari NPL tersebut seorang kreditur menentukan apakah Universitas Sumatera Utara bankkoperasi tersebut layak dan bisa menerima bantuan penyaluran dana dari PT. Permodalan Nasionla Madani Persero. Dari NPL Non Performing Loan tersebut Rudy Haposan Siahaan, notaris di Medan mengatakan PT. Permodalan Nasional Madani Persero memberikan acuan fasilitas kredit dengan jaminan cessie tagihan piutang. Dari data Non Performing Loan NPL ini ada 3 kelompok perjanjian pembiayaan dengan jaminan yang bisa diberikan: 1. Perjanjian pembiayaan dengan cessie tagihan piutang sebagai satu -satunya jaminannya. 2. Perjanjian pembiayaan dengan cessie tagihan piutang sebagai jaminan utama ditambah dengan jaminan kebendaan lain juga ditambah dengan jaminan perorangan. Biasanya berupa tanah dan b angunan, reksadana maupun deposito hak milik perseroan ataupun, anggota dan pengurus. 3. Perjanjian pembiayaan dengan cessie sebagai jaminan tambahan dari jaminan utamanya. 106 2. Adanya Ketentuan Dalam SP3 Kredit Dan Klausula Dalam Perjanjian Kredit Pembiayaan Dalam Hal Jaminan Cessie Tagihan Piutang. Didalam SP3 kreditpembiayaan juga terdapat ketentuan bahwa: ”Perjanjian ini hanya dapat dialihkan cessie kepada PT. Permodalan Nasional Madani Persero semata, dalam hal akan dilakukan pengalihan kepada pihak lainnya atas hak-hak dan kewajiban berdasarkan perjanjian, maka pengalihan hanya dapat dilaksanakan apabila pengalihan cessie tersebut telah mendapat persetujuan secara tertulis sebelumnya dari pihak PT. Permodalan Nasional 106 Hasil wawancara dengan Rudy Haposan Siahaan, Notaris di Medan Pada Hari Jumat tanggal 12 Agustus 2011. Universitas Sumatera Utara Madani Persero. Sehubungan dengan pengalihan cessie tersebut kepada pihak lain dalam perjanjian ini sepakat dan setuju tanpa dapat dibatalkan, ditarik kembali, diubah dalam bentuk apapuntanpa kecuali untuk memberikan hak kepada PT. Permodalan Nasional Madani Persero sewaktu -waktu atas pertimbangannya sendiri untuk melaksanakan pengalihan tersebut kepada PT. Permodalan Nasional Madani Persero atas permintaan tersebut. Dan debitur termasuk yang menggantikan haknya, penerus atau tim likuidasi wajib tanpa dapat ditunda dengan alasan apap un untuk melaksanakan pengalihancessie tersebut, atas pelaksanaanya debitur dengan ini telah memberikan persetujuan dan pengakuannya”. Bahwa ketentuan dalam SP3 ini dalam perjanjian pembiayaan antara debitur dengan end usercessus disyaratkan untuk dica ntumkan dalam klausulanya. Sedangkan dalam klausula perjanjian kreditpembiayaan antara PT. Permodalan Nasional Madani Persero dengan BPRKoperasi juga terdapat ketentuan yang ada dalam SP3 ini. Ketentuan yang terdapat dalam SP3 kredit, Perjanjian kredit pembiayaan debitur dengan end usercessus, dan perjanjian pembiayaan antara PT. Permodalan Nasional Madani Persero. Hal ini bertujuan untuk melindungi PT. Permodalan Nasional Madani Persero dari resiko kredit yang akan timbul dikemudian hari. Diatas telah di sebutkan bahwa sebelum dikabulkannya permohonan kredit dari calon debitur ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon Universitas Sumatera Utara debitur PT. Permodalan Nasional Madani Persero yaitu terdapat didalam SP3 Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan dari PT. P ermodalan Nasionl Madani Persero. Dalam hal jaminan kredit pembiayaan dalam SP3 perjanjian kreditpembiayaan menyatakan bahwa: cessie atas piutang yang dijadikan jaminan kreditpembiayaan bukan berasal dari dana PT. Permodalan Nasional Madani Persero, dengan kolektibilitas lancar yang harus direview setiap 3 tiga bulan dan tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain. Ketentuan ini dibuat semata-mata demi mengurangi resiko kreditpembiayaan kepada PT.Permodalan Nasional Madani Persero sebagai kreditur. Dalam hal perubahan nilai nominal jaminan akibat pelunasan beberapa end usercessus Shanty Dewi, Legal Team PT. Permodalan Nasional Madani Persero cabang Medan mengatakan ” Sesuai sumbangan pemikiran dari Notaris yang menjadi rekanan PT. Permodalan Nasi onal Madani Persero cabang Medan Rudy Haposan Siahaan, bahwa sebelum dilaksanakan perjanjian kredit sebaiknya disyaratkan kepada debitur untuk menyiapkan sebuah surat pernyataan yang mana didalamnya memuat pernyataan tentang jumlah cessie tagihan piutang, nama-nama, plafond, jenis agunan dan nilai taksasi terhadap jaminan dari end usercessus. Didalam surat pernyataan ini juga terdapat pernyataan yang menyatakan bahwa semua jenis dan setiap hak wewenang, tagihan -tagihan serta klaim-kalim cessie piutang yang dimiliki debitur terhadap pihak ke 3 tiga, akan direvisi setiap 6 enam bulan untuk memenuhi nilai penjaminan sampai dengan sebesar nilai jaminan awal dan diserahkan kepada PT. Permodalan Universitas Sumatera Utara Nasional Madani Persero, dan lampiran hasil revisi berikut perubahan dan pembaharuannya tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan cessie piutang sebelumnya”. Surat Pernyataan terlampir Surat pernyataan ini disyaratkan untuk memberi jaminan keamanan kepada PT. Permodalan Nasional Madani Persero d alam hal berubahnya jaminan kredit yang senantiasa berubah nominalnya akibat pembayaran dari end usercessus.

3. Jaminan Tambahan.