Resiko Hukum Cessie Tagihan Piutang Sebagai Objek Jaminan Pembiayaan.

93

BAB IV RESIKO HUKUM YANG DI TIMBULKAN ATAS CESSIE TAGIHAN

PIUTANG SEBAGAI JAMINAN KREDIT PADA PT . PERMODALAN NASIONAL MADANI PERSERO Cabang Medan.

A. Resiko Hukum Cessie Tagihan Piutang Sebagai Objek Jaminan Pembiayaan.

Sama halnya dengan pemberian kredit oleh perbankan, pemberian kreditpembiayaan oleh lembaga pembiayaan juga tidak terlepas dari resiko. Badriyah Harun berpendapat adapun resiko -resiko yang ditanggung oleh kreditur antara lain: 1. Resiko kredit: Resiko yang timbul sebagai akibat kegaga lan para pihak memenuhi kewajibannya. 2. Resiko pasar : Resiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar advere movement dari potovolio yang dimiliki oleh bank yang dapat merugikan bank. Variabel pasar antara lain suku bunga dan nilai tukar. 3. Resiko likuiditas : Resiko yang antara lain disebabkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. 4. Resiko operasional : Resiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank. 5. Resiko reputasi : Resiko yang anatara lain disebabkan adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau perspektif negatif terhadap bank. 6. Resiko strategi : Resiko yang antara lain disebabkan penetapan dan pelaksanaan strategik bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat, atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal. 7. Resiko kepatuhan : Resiko yang disebabkan bank ti dak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang -undangan dan ketentuan lain yang berlaku. 8. Resiko hukum : Resiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis anatar lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang -undangan yang mendukung, atau Universitas Sumatera Utara kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhi syarat -syarat sahnya kontrak. 85 Resiko-resiko diatas merupakan resiko yang akan ditanggung oleh kreditur dalam pelaksanaan kreditpembiayaan. Semua resiko akan mengakibatkan kerugian bagi k reditur jika tidak dimanajemen dengan baik. Budiarto, Wakil kepala cabang PT. Permodalan Nasional Madani Persero mengatakan bahwa adapun yang menjadi debitur dari PT. Permodalan Nasional Madani dalam hal cessie tagihan piutang sebagai jaminan adalah PT. BPR dan Koperasi yang telah berbadan hukum. 86 Adapun resiko hukum yang di timbulkan atas cessie tagihan piutang sebagai jaminan antara lain :

1. Debitur wanprestasi.

Menurut M.Yahya Harahap ”Pengertian wanprestasi adalah pelaksanaan kewajiban yang tidak tep at pada waktunya atau dilakukan tidak menurut selayaknya”. 87 Dapat diambil kesimpulan dalam hal perjanjian kredit, bahwa wanprestasi itu terjadi apabila debitur sebagai yang mempunyai kewajiban tidak memenuhi prestasinya sebagian, seluruhnya, dan atau melew ati jangka waktu yang telah diperjanjikan, berupa pembayaran hutang kepada kreditur yang dalam hal yang 85 Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan, Boklet Perbankan Indonesia 2009, Jakarta. Bank Indonesia, 2009, hal. 16 -17. 86 Hasil wawancara dengan Budianto, Wakil Kepala Cabang PT. Permodalan Nasioal Madani Persero cabang Medan. Pada tanggal 14 Oktober 2011. 87 M.Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, Alumni, Bandung, 1986, hal. 60. Universitas Sumatera Utara