158
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
2 Tata Busana
Tata busana juga memiliki peran penting di dalam penampilan seorang tokoh. Tata busana dapat menunjukkan karakter tokoh
yang diperankan. Peran pengemis, tata busana yang dipakai akan berbeda dengan peran raja. Tata busana juga berfungsi
untuk menguatkan karakter tokoh di dalam pe mentasan teater.
Pementasan teater dengan cerita fabel tentu tata busana disesuai dengan perannya. Tokoh harimau memakai tata busana
seperti harimau yang berbeda dengan tokoh kancil. Tata rias dan tata busana merupakan satu kesatuan tak terpisahkan.
3 Tata Suara
Tata suara pada pementasan teater memiliki arti penting karena penyampaian pesan dilakukan dengan cara berdialog.
Tata suara tidak hanya mencakup sound system saja tetapi juga tata suara pemain itu sendiri. Peralatan tata suara dirancang
dengan baik sehingga dialog dapat terdengar jelas.
Tata suara juga mencakup aspek musik peng iring sebagai ilustrasi suasana. Perlu pe nempatan secara matang musik
pengiring de ngan menggunakan kaset atau iringan langsung. Musik pengiring merupakan kesatuan dalam pementasan teater.
4 Tata Panggung
Ada beberapa jenis tata panggung. Ada yang berbentuk lingkaran dan tapal kuda. Tata panggung di luar atau di dalam
gedung juga memiliki kaakteristik tersendiri. Jika tata panggung di luar out door diperlukan tata suara memadai karena adanya
gangguan dari sekeliling. Penataan suara tentu akan berbeda dengan tata panggung di dalam gedung indoor.
Tata panggung juga berhubungan dengan setting atau latar cerita yang dipentaskan. Manajeman panggung perlu
memperhitungkan secara cermat jeda untuk mengganti latar panggung sehingga pementasan akan berjalan mengalir.
5 Tata Lampu
Tata lampu pada pementasan teater mempunyai arti penting. Tata lampu berfungsi untuk membangun suasana. Jika
pementasan teater dilaksanakan siang hari dan di ruang terbuka maka tidak diperlukan tata lampu.
Tata lampu tidak hanya mencakup lampu-lampu panggung saja tetapi juga lampu yang merupakan bagian dari setting
panggung seperti penggunaan lampu teplok atau petromak untuk menunjukkan suasana rumah pedesaan zaman dulu.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 16.5 Pertunjukan Teater Cinta Lakon “Aljabar”
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 16.6 Tata iringan dengan menggunakan musik hidup perlu
menempatkan pemain musik sesuai dengan tata teknik pentas sehingga
tidak mengganggu pementasan
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 16.7 Pertunjukan” Torotot Heong The Song Of Kabayan 2009”
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 16.8 Pertunjukan Teater Piranti “Siapa Yang Salah?”
159
Seni Budaya
b. Evaluasi Pelaksanaan Pementasan
Pada akhir pementasan perlu dilakukan evaluasi. Saat evaluasi kebesaran hati kamu sangat diperlukan untuk menerima kritik
dan masukan semua yang telah kamu kerjakan. Tanggapi semua saran dan masukan untuk sesuatu yang lebih baik lagi. Tujuan
evaluasi antara lain sebagai berikut: 1. mengetahui kekurangan dan kelebihan pelaksanaan
pementasan, 2. umpan balik untuk perbaikan pada tahun berikutnya,
3. saling menghargai kerja tim, 4. hasil akhir merupakan hasil kerja tim bukan perorangan.
Info Warisan Budaya
Indonesia memiliki warisan budaya dalam bidang legenda dan cerita rakyat. Cerita rakyat atau legenda memuat kearifan lokal dari setiap daerah. Melalui cerita atau
legenda orang tua mengajarkan kepada anak-anaknya tentang pendidikan karakter bagaimana hidup bersama dengan orang lain. Cerita atau legenda tumbuh ber sama
dengan media pengantar cerita melalui kesenian tradisional seperti ketoprak, ludruk, mamanda, makyong, wayang golek, wayang kulit, wayang sasak, longer,
tarling, dan seni pertunjukan lain. Cerita atau legenda, ada yang dituturkan secara lisan namun ada juga yang tertulis dalam bentuk sastra atau tembang.
Cerita atau legenda sering menjadi tema pada pertunjukan teater baik tradisional maupun modern dengan adaptasi sesuai dengan kebutuhan zaman. Pelestarian
dan pengembangan warisan budaya dalam bentuk cerita atau legenda tetap harus dilestarikan sebagai salah satu kekayaan budaya. Cerita dan legenda dapat juga
dijadikan sebagai media atau wahana untuk menyampaikan pesan moral kepada generasi muda. Warisan budaya dalam bentuk cerita atau legenda dapat juga
dijadikan salah satu pilar ekonomi kreatif sehingga mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat pendukungnya.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 16.12 Pertunjukan wayang orang merupakan salah satu warisan budaya bidang pertunjukan seni
teater
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 16.13 Pertunjukan randai merupakan salah satu warisan budaya bidang pertunjukan seni teater
Sumber: Dok Teater Tanah Air
Pementasan Peace Karya Putu Wijaya oleh Teater Tanah Air
160
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
C. Metode Pembelajaran
Guru dapat memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Metode yang digunakan sebaiknya membangkitkan
motivasi dan minat peserta didik untuk melakukan aktivitas berkesenian. Metode pembelajaran lebih menekankan pada
aktivitas peserta didik sehingga guru lebih berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan
menekankan pada praktik. Penjelasan teori menyatu dalam praktik.
Guru dapat menggunakan metode lebih dari satu dalam pembelajaran karena sebuah metode bisa saja kurang sesuai
untuk satu materi pembelajaran. Keberagaman metode yang digunakan dapat mengembangkan dan menumbuhkan potensi
peserta didik dalam melakukan aktivitas berkesenian.
D. Evaluasi Pembelajaran
Guru dapat mengembangkan alat evaluasi sesuai dengan kebutuhan. Prinsip evaluasi mencakup tiga ranah yaitu:
kognitif atau pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Evaluasi pembelajaran seni teater hindari evaluasi dengan pilihan ganda.
Guru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran dengan model esay atau uraian, tugas hasil karya, dan lain sebagainya.
Beberapa metode
yang dapat membuat
peserta didik aktif dan dapat
digunakan dalam
pembelajaran Seni Budaya,
antara lain; metode
tanya jawab, unjuk kerja,
penemuan, pemecahan
masalah, dan lain
sebagainya.