Meragakan Gerak Tari dengan Hitungan Meragakan Tari dengan Iringan

114 Buku Guru Kelas VII SMPMTs satu dua tiga empat Sumber: Dok. Kemdikbud satu - dua tiga - empat Sumber: Dok. Kemdikbud Sumber: Dok. Kemdikbud Gerak joget berpasangan satu dua 115 Seni Budaya Sumber: Dok. Kemdikbud Gerak pundak berpasangan satu tiga dua empat

2. Meragakan Tari dengan Iringan

a . Sumber: Dok. Kemdikbud Gerak berjalan satu tiga dua empat Lakukan latihan tari berikut dengan iringan lagu Soleram soleram Soleram anak yang manis Anak manis janganlah dicium sayang Kalau dicium merahlah pipinya Anak manis janganlah dicium sayang Kalau dicium merahlah pipinya Lagu Pengiring da pat menggu- nakan lagu ses- uai daerah mas- ing-masing. 116 Buku Guru Kelas VII SMPMTs b. a. Sumber: Dok. Kemdikbud Gerak bertolehan satu tiga dua empat b. Sumber: Dok. Kemdikbud Gerak Loncat satu tiga dua empat Satu dua tiga dan empat Lima enam jalan yang rata Kalau tuan hendak dapat kawan baru Kawan lama dilupakan jangan Soleram soleram Soleram anak yang manis Anak manis janganlah dicium sayang Kalau dicium merah pipinya Anak manis janganlah dicium sayang Kalau dicium merahlah pipinya 117 Seni Budaya c. Sumber: Dok. Kemdikbud Gerak Joget satu tiga dua empat Satu dua tiga dan empat Lima enam jalan yang rata Kalau tuan hendak dapat kawan baru Kawan lama dilupakan jangan 118 Buku Guru Kelas VII SMPMTs

3. Meragakan Tari dengan Tata Pentas

a. Bentuk Pentas

Meragakan tari di panggung tertutup atau sering disebut dengan panggung procenium. Pertunjukan tari pada panggung jenis ini biasa terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang representatif. Taman Budaya di setiap provinsi biasanya memiliki jenis panggung ini. Tari yang diragakan di panggung terbuka seperti di candi Prambanan dan Borobudur, biasanya dilakukan dengan kolosal. Artinya melibatkan hampir ratusan penari. Hal ini dilakukan karena panggung yang digunakan berukuran besar.

b. Tata Rias dan Busana

Tata rias dan busana pada pertunjukan tari berfungsi sebagai unsur pendukung. Setiap jenis tari memiliki karakteritik tata rias dan busana sebagai visualisasi makna dan simbol tari yang dibawakan. sumber: Booklet acara sendratari Ramayana dan Borobudur Gambar 12.4 Candi Borobudur Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 12.3 Tata rias menjadi unsur pendukung sebuah tarian Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 12.5 Tata rias pada pertunjukan tari Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 12.6 Tata rias yang bersumber pada tari tradisional Thailand yang memiliki kemiripan dengan tata rias dan tata busana tari di Indonesia 119 Seni Budaya Info Warisan Budaya Seni Pertunjukan Tari Indonesia memiliki warisan budaya dalam bidang seni tari. Setiap suku di Indonesia memiliki jenis, fungsi, makna, simbol, prosedur, dan nilai estetika berbeda dalam tari. Warisan budaya tari setiap suku di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan hidup. Tari merupakan bagian dari kehidupan baik sosial maupun spiritual. Tari pergaulan merupakan salah satu contoh warisan budaya dalam bentuk sosial. Tari sakral seperti Bedoyo pada keraton di Jawa Tengah, tari Perang pada suku di Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku. Di Bali tari merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan keagamaan. Demikian juga di Sumatera, tari Saman merupakan salah satu contoh tari dengan napas keagamaan. Zapin merupakan tari pergaulan demikian juga Tor-tor sebagai ungkapan rasa suka cita kepada tamu yang datang. Warisan budaya dalam bentuk seni tari perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai kekayaan yang tidak akan pernah habis untuk digali. Pengembangan dan pelestarian seni tari dapat dijadikan salah satu ekonomi kreatif. Pengembangan seni tari tetap memperhatikan unsur fungsi tari sehingga tidak merusak tetapi memberi nilai tambah pada masyarakat pendukungnya. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 12.7 Pertunjukan tari Jawa