3
Seni Budaya sederhana, menyanyikan lagu secara unisono, dan vokal
group melalui penampilan secara lisan maupun tulisan secara sederhana.
3. Seni Tari a. Mampu menggunakan kepekaan indrawi dan intelektual dalam
memahami, mempresentasi tentang keragaman ga gasan, teknik, materi, dan keahlian gerak tari berdasarkan ruang, waktu, dan
tenaga. b. Mampu menggunakan rasa estetika dalam mempersepsi,
memahami, menanggapi, mereleksi, menganalisis, dan mengevaluasi gerak tari berdasarkan pola lantai sesuai dengan
konteks sosial budaya.
c. Mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dalam pergelaran dan menampilkan tari sesuai iringan dan konteks sosial budaya.
d. Mampu mengomunikasikan seni tari sesuai iringan melalui penampilan secara lisan dan tulisan secara sederhana
4. Seni Teater a. Mampu menggunakan kepekaan indrawi dan intelektual dalam
memahami, mempresentasi tentang keragaman gagasan, teknik, materi keahlian berkreasi seni teater.
b. Mampu menggunakan rasa estetika dalam mempersepsi, memahami, menanggapi, mereleksi, menganalisis, dan
mengevaluasi karya seni teater. c. Mampu mengekspresikan diri dan berkreasi naskah drama
bertema alam. d. Mampu mengomunikasikan seni teater melalui penampilan
dalam pertunjukan secara teater lisan dan tulisan sederhana.
C. Penguatan Pendidikan Karakter dan Pendidikan Kewirausahaan dalam Seni Budaya
Mata pelajaran Seni Budaya sebagai mata pelajaran di SMPMTs diberikan atas dasar pertimbangan penguatan pendidikan karakter
dan kewirausahaan. Kedua penguatan ini diajarkan secara integrasi dalam setiap materi pembelajaran. Dasar pertimbangan penguatan
pendidikan karakter dan kewirausahaan, sebagai berikut. 1. Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual,
multidimensional, dan multikultural. Multilingual adalah mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri dengan
berbagai cara dan media, seperti bahasa, bunyi, rupa, gerak, peran, dan berbagai perpaduannya. Multidimensional adalah
mengembangkan potensi meliputi persepsi, pengetahuan,
4
Buku Guru Kelas VII SMPMTs pemahaman, analisis, apresiasi, dan produktivitas dalam
menyeimbangkan fungsi otak sebelah kanan dan kiri. Caranya dengan memadukan secara harmonis unsur-unsur logika,
kinestetik etika dan estetika. Sikap multikultural mengandung makna, seni menumbuhkembangkan kesadaran dan
kemampuan apresiasi terhadap keragaman budaya tradisional dan nontradisional, yang diwujudkan dalam pembentukan sikap
menghargai, bertoleransi, demokratis, beradab, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
2. Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan dan penguatan karakter pribadi peserta didik. Penguatan
karakter yang harmonis dalam logika, rasa estetis, artistik, serta etika, dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan
anak untuk mencapai kecerdasan emosional EQ, kecerdasan intelektual IQ, kecerdasan adversitas AQ, dan kreativitas
CQ, serta kecerdasan spiritual dan moral SQ. Caranya dengan mempelajari elemen-elemen, prinsip-prinsip, proses, dan teknik
berkarya sesuai dengan nilai-nilai budaya dan keindahan. Hal ini sesuai dengan konteks sosial budaya masyarakat sebagai sarana
untuk menumbuhkan sikap saling memahami, menghargai dan menghormati.
3. Pendidikan Seni budaya memiliki peranan dalam pe ng embangan kreativitas, kepekaan, rasa dan indra, serta kemampuan
berkesenian melalui pendekatan belajar dengan seni, belajar melalui seni, dan belajar tentang seni.
4. Aspek-aspek dalam mata pelajaran Seni Budaya meliputi seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater, memiliki kekhasan
tersendiri berdasarkan kaidah ilmu masing-masing. Kekhasan setiap bidang tertuang dalam gagasan keterampilan atau
proses kreasi seni serta mengapresiasi seni. Gagasan tersebut dituangkan dengan cara mengilustrasikan pengalaman pribadi,
mengeskplorasikan menggali rasa, me
lakukan pengamatan dan penelitian berdasarkan elemen, prinsip, proses, dan teknik
berkarya yang dikaitkan dengan nilai-nilai budaya dan keindahan dalam masyarakat, serta mengomunikasikan baik secara lisan
maupun tulisan se derhana.
5. Setiap aspek dalam mata pelajaran Seni Budaya memberikan keterampilan kepada peserta didik melalui kegiatan berkarya
seni. Keahlian dalam keterampilan seni dapat dijadikan sebagai modal dasar bagi peserta didik untuk mengembangkan keahlian
dalam wirausaha berbasis seni. Wirausaha berbasis seni dapat menjadi cikal bakal industri kreatif. Dengan demikian, peserta
didik yang tidak mampu melanjutkan ke perguruan tinggi dengan bekal keterampilan seni dapat menjadi wirausaha dalam
bidang seni.