Perkembangan Penyaluran Kredit ProdukHukum BankIndonesia

Perkembangan Perbankan Daerah 36 Tabel 3.3. Perkembangan Penghimpunan Dana Bank Umum Provinsi Bengkulu juta rupiah 2008 Pert. Keterangan Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 q-t-q Bank Umum Total 3.721.883 4.007.111 4.353.340 4.143.308 4.191.616 1,17 Giro 1.422.055 1.417.687 1.671.002 1.051.260 1.353.468 28,75 Tabungan 1.753.320 2.004.808 2.049.485 2.404.310 1.977.153 -17,77 Deposito 546.508 584.616 633.253 687.738 860.995 25,19 Bank Pemerintah 3.031.210 3.309.676 3.597.583 3.361.500 3.431.286 2,08 Giro 1.298.936 1.314.825 1.566.739 969.407 1,277,421 31,77 Tabungan 1.339.380 1.580.491 1.589.430 1.930.745 1,532,345 -20,.63 Deposito 392.894 414.36 441.414 461.348 621,520 34,72 Bank Swasta 690.673 697.435 755.757 781.808 760,330 -2,75 Giro 123.119 102.682 104.263 81.853 76.047 -7,09 Tabungan 413.94 424.317 459.655 473.565 444.808 - 6,07 Deposito 153.614 170.256 191.839 226.390 239.475 5,78 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu Melihat kedua fakta struktur dan komposisi DPK di atas, maka perbankan cenderung menyalurkan kreditnya dalam kredit berjangka waktu pendek seperti kredit konsumsi maupun kredit modal kerja dibandingkan kredit investasi yang berjangka waktu panjang.

d. Perkembangan Penyaluran Kredit

Penyaluran kredit pada triwulan I tumbuh sebesar 3,00 atau sebesar Rp 127.289 juta. Pertumbuhan mengalami perlambatan bila dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,48. Kredit konsumsi masih mendominasi penyaluran kredit perbankan dengan porsi mencapai 56,89 dari keseluruhan kredit. Kredit jenis konsumsi tumbuh paling pesat di triwulan ini yaitu mencapai 5,59, sementara kredit modal kerja hanya tumbuh 0,89. Kredit investasi pada triwulan ini cukup mengejutkan yaitu mengalami perbaikan dengan tumbuh sebesar 2,23 padahal secara umum pertumbuhan kredit terus mengalami penurunan terhitung sejak triwulan kedua 2008. Secara sektoral, kredit sektor pertanian tercatat mengalami pertumbuhan paling tinggi di triwulan laporan, yaitu 27,22 diikuti dengan kredit sektor pengangkutan dan sektor jasa dunia usaha, masing- Perkembangan Perbankan Daerah 37 masing sebesar 13,31 dan 5,72. Penurunan yang sangat signifikan terjadi pada kredit sektor jasa sosial dan sektor industri yang masing- masing mencapai 48,45 dan 27,58. Tabel 3.4. Perkembangan Kredit Perbankan Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi dan Kelompok Bank di Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali persentase pertumbuhan 2008 2009 Pertumbuhan Keterangan Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Rp. Jenis Penggunaan 3.176.154 3.713.536 4.104.992 4.248.041 4.375.330 127.289 3,00 Modal Kerja 1.126.643 1.358.269 1.484.838 1.495.381 1.482.121 -13..260 -0,89 Investasi 303.483 348.787 399.329 395.396 404.210 8.814 2.,23 Konsumsi 1.746.028 2.006.480 2.220.825 2.357.264 2.488.999 131.735 5,59 Sektor Ekonomi 3.176.154 3.713.536 4.104.992 4.248.041 4.375.330 127.289 3,00 Pertanian 187.791 212.29 218.511 238.083 302.899 64.816 27,22 Pertambangan 11.114 11.501 36.128 33.077 31.648 -1.429 -4,32 Perindustrian 97.481 141.28 168.708 158.019 114.433 -43.586 -27,58 Listrik, Air, Gas 308 300 324 302 319 17 5,63 Konstruksi 116.491 150.782 175.406 137.868 131.661 -6.207 -4,50 Perdagangan 689.565 809.643 895.887 948.610 998.502 49.892 5,26 Pengangkutan 27.211 29.715 29.175 27.207 30.829 3.622 13,31 Jasa dunia usaha 105.356 145.434 173.048 167.613 177.194 9.581 5,72 Jasa sosial 182.204 182.983 169.740 162.764 83.905 -78.859 -48,45 Lain-lain 1.758.633 2.028.978 2.238.065 2.374.498 2.503.940 129.442 5,45 Kelompok Bank 3.176.154 3.713.536 4.104.992 4.248.041 4.465.137 217.096 5,11 Bank Pemerintah 2.483.464 2.911.709 3.246.951 3.383.124 3.520.745 137.621 4,07 Bank Swasta 692.69 801.827 858.041 864.917 944.392 79.475 9,19 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu Seiring dengan total kredit pada triwulan laporan yang mengalami pertumbuhan, Kredit Usaha Kecil KUK pun mengalami pertumbuhan yaitu sebesar 4,09 atau Rp38.603 juta dibandingkan triwulan sebelumnya. Kondisi ini mendorong peningkatan proporsi KUK terhadap kredit menjadi 22,47. Perkembangan Perbankan Daerah 38 Tabel 3.5. Perkembangan Kredit Usaha Kecil di Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali persentase pertumbuhan 2008 2009 Pertumbuhan Keterangan Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Rp. KUK 780.559 880.29 989.301 944392 982.995 38.603 4,09 Total Kredit 3,176,154 3.713.536 4.104.992 4.248.041 4.375.330 127.289 3,00 Proporsi 24,58 23,71 24,10 22,23 22,47 30,33 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu Kredit UMKM pada triwulan I mengalami pertumbuhan sebesar 3,90. Serupa dengan perkembangan kredit secara umum, sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan kredit UMKM terbesar yaitu 27,04, lalu diikuti oleh sektor angkutan sebesar 13,31 dan sektor jasa dunia usaha sebesar 5,72. Kredit UMKM sektor jasa sosial mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar 52,95. Hal ini merupakan imbas lesunya perekonomian dan permintaan masyarakat saat ini. Bila dilihat dari jenis penggunaan kredit UMKM, kredit konsumsi masih tumbuh paling tinggi sebesar 5,67 diikuti oleh kredit modal investasi yang tumbuh tipis sebesar 1,97 dan kredit modal kerja tumbuh sebesar 1,20. Peningkatan kredit investasi dimasa krisis ini merupakan hal yang menggembirakan karena mengindikasikan adanya optimisme pelaku kegiatan usaha terhadap keadaan perekonomian ke depan. Penyaluran kredit UMKM di tahun 2009 diharapkan tidak terpengaruh oleh krisis ekonomi global dengan adanya stimulus berupa penurunan BI Rate. Selain itu, optimisme perbankan dalam menyalurkan UMKM juga selayaknya dijaga mengingat daya tahan UMKM terhadap krisis telah teruji pada krisis tahun 1998 dan peluang pembiayaan UMKM yang masih sangat terbuka mengingat banyak potensi usaha yang belum tergarap oleh perbankan. Perkembangan Perbankan Daerah 39 Tabel 3.6. Perkembangan Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi di Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali persentase pertumbuhan 2008 2009 Pertumbuhan Keterangan Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Rp. Jenis Penggunaan 2.968.967 3.462.356 3.838.217 3.956.077 4.110.392 154.315 3,90 Modal Kerja 1.011.871 1.202.819 1.302.778 1.320.156 1.335.979 15.823 1,20 Investasi 227.093 268.528 314.614 297.079 302.939 5.860 1,97 Konsumsi 1.730.003 1.991.009 2.220.825 2.338.842 2.471.474 132.632 5,67 Sektor Ekonomi 2.968.967 3.462.356 3.838.217 3.956.077 4.110.392 154.315 3,90 Pertanian 127.576 152.317 158.599 178.620 226.926 48.306 27,04 Pertambangan 11.114 11.501 30.634 33.077 31.648 -1.429 -4,32 Perindustrian 21.416 29.886 33.384 34.059 32.461 -1.598 -4,69 Listrik, Air, Gas 308 300 324 302 319 17 5,63 Konstruksi 82.619 112.566 132.228 90.333 89.820 -513 -0,57 Perdagangan 680.555 797.147 883.320 921.126 965.300 44.174 4,80 Pengangkutan 27.211 29.715 29.175 27.207 30.829 3.622 13,31 Jasa dunia usaha 105.356 145.434 173.048 167.613 177.194 9.581 5,72 Jasa sosial 170.204 169983 159.440 147.664 69.480 -78.184 -52,95 Lain-lain 1.742.608 2.013.507 2.238.065 2.356.076 2.486.415 130.339 5,53 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu Nilai NPL non performing loan untuk kredit UMKM masih cukup rendah dan jauh dibawah ambang batas sebesar 5. Nilai NPL pada triwulan ini berada pada besaran 1,5, naik dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya 1,25. Resiko peningkatan NPL kredit UMKM telah mulai dirasakan semenjak awal tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sektor UMKM mulai terimbas krisis global yang kini tengah terjadi. Meningkatnya NPL kredit UMKM juga mencerminkan bertambah lemahnya daya beli masyarakat mengingat UMKM kebanyakan merupakan pebisnis sektor perdagangan. Perkembangan Perbankan Daerah 40 Tabel 3.7. Perkembangan non performing loan NPL Kredit UMKM di Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali persentase NPL 2008 2009 KOLEK- TIBILITAS KETERANGAN Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 1 Lancar 2.826.992 3.326.667 3.426.591 3.776.705 3.867.734 2 Dalam Perhatian Khusus 82.278 73.69 112.374 148.383 181.075 3 Kurang Lancar 7.635 8.238 11.157 9.236 10.901 4 Diragukan 8.05 8.725 9.892 8.784 13.365 5 Macet 44.012 45.036 42.669 31.391 37.317 NPL 2,01 1,79 1,77 1,25 1,50 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu

3.3. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat