Perkembangan Sistem Pembayaran
52
terbanyak adalah pecahan Rp50.000,00 dan pecahan Rp100.000,00. Upaya yang dilakukan Bank Indonesia Bengkulu untuk mengurangi peredaran uang palsu
adalah melalui sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah dimana frekuensi sosialisasi di tahun ini akan mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Grafik 5.3. Perkembangan Jumlah Uang Palsu yang Ditemukan di Provinsi Bengkulu
46
25 23
30 21
26 20
11 27
500,000 1,000,000
1,500,000 2,000,000
2,500,000 3,000,000
3,500,000
Q-1 Q-2
Q-3 Q-4
Q-1 Q-2
Q-3 Q-4
Q-1 2007
2008 2009
- 10
20 30
40 50
60 70
Rupiah Lembar
Sumber : Bank Indonesia Bengkulu
5.4. Perkembangan Kliring Lokal
Transaksi pembayaran dengan menggunakan kliring lokal mengalami penurunan secara nominal dibanding triwulan sebelumnya. Sebagaimana terlihat
dalam tabel 5.2, perputaran kliring di triwulan ini sebesar Rp446.844 juta sementara triwulan sebelumnya Rp464.311 juta atau menurun 3,76. Adapun
rata-rata harian warkat yang dikliringkan meningkat dari 440 lembar menjadi 450 lembar atau naik sebesar 3,18.
Jumlah warkat cek dan bilyet giro yang ditolak pada triwulan laporan juga mengalami penurunan. Persentase penolakan cek dan bilyet giro secara warkat
menurun 0,14 dari 1,48 menjadi 1,34, sedangkan secara nominal naik sebesar 0,24, dari 2,00 menjadi 2,24.
Perkembangan Sistem Pembayaran
53
Tabel 5.2. Perkembangan Kliring dan CekBilyet Giro Kosong Provinsi Bengkulu
2008 2009
Keterangan Q-2
Q-3 Q-4
Q-1
Bank Peserta Kliring 14
14 14
14
Pertum- buhan
Perputaran Kliring Warkat lembar
29.539 29.165
25.966 26.777 3,12
Nominal juta Rp. 483.139
499.654 464.311
446.844 3,76
Rata-Rata Perputaran Kliring per Hari Warkat lembar
469 463
440 454
3,18 Nominal juta Rp.
7.669 7.931
7.870 7.574
3,76 Penolakan Cek dan Bilyet Giro
Warkat lembar 0,61
0,96 1,48
1,34 0,14
Nominal juta Rp. 1,92
1,49 2,00
2,24 0,24
Sumber : Bank Indonesia Bengkulu
Sedangkan bila dibandingkan dengan perputaran kliring secara nasional maka terlihat perputaran kliring di Provinsi Bengkulu masih cukup rendah. Jumlah
nominal perputaran kliring di Provinsi Bengkulu hanya sebesar 0,36 dari total perputaran kliring nasional. Sedangkan jumlah warkat yang dikliringkan di
Bengkulu hanya sebesar 0,43 dari total warkat kliring nasional.
5.5. Perkembangan Real Time Gross Settlement RTGS
Tabel 5.3. Perkembangan Transaksi Real Time Gross Settlement RTGS Provinsi Bengkulu
Sumber : Bank Indonesia Bengkulu
2008 2009
Keterangan Q-2
Q-3 Q-4
Q-1 Pertum-
buhan
Transaksi Keluar Daerah Warkat lembar
100.420 8.442
8.340 6.834 18,06
Nominal miliar Rp. 210.331
6.035 6.003
4.579 23,72
Transaksi Masuk Bengkulu Warkat lembar
37.966 6.196
6.266 4.962 20,81
Nominal miliar Rp. 62.350
8.027 9.626
6.680 30,60
Transaksi Antar Nasabah di Dalam Bengkulu Warkat lembar
2.188 2.140
2.457 1.595 35,08
Nominal miliar Rp. 1.376
853 1.196
638 46,66
Perkembangan Sistem Pembayaran
54
Perkembangan transaksi pemindahan dana melalui sistem Real Time Gross Settlement RTGS, yang umumnya digunakan untuk pemindahan dana antar
nasabah dengan jumlah diatas Rp100.000.000, baik jumlah warkat maupun secara nominal terlihat mengalami penurunan. Hal itu terlihat dari transaksi pemindahan
dana keluar, transaksi dana masuk, dan transaksi antar nasabah di dalam Provinsi Bengkulu, masing-masing turun 23,72, 30,60 dan 46,66.
Perkiraan Ekonomi dan Inflasi Daerah