Konsumsi Daerah Produk Domestik Regional Bruto PDRB Sisi Penggunaan

Perkembangan Ekonomi Makro Regional 8

1.1. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Sisi Penggunaan

Perekonomian Provinsi Bengkulu dari sisi penggunaan masih bertumpu pada sektor konsumsi. Proporsi konsumsi terhadap PDRB mencapai 78,73, diikuti ekspor-impor dan investasi. Proporsi konsumsi tersebut menurun dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 81,63.

1.1.1. Konsumsi Daerah

Pertumbuhan secara tahunan y-o-y di sisi konsumsi tertinggi dialami oleh konsumsi lembaga nirlaba dan pemerintah. Pertumbuhan untuk masing- masing konsumsi tersebut sebesar 12,06 dan 7,10. Namun demikian konsumsi rumah tangga masih memiliki proporsi terbesar. Tabel 1.1. PDRB Berdasarkan Jenis Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan juta rupiah kecuali dinyatakan lain Q-I 2008 Q-I 2009 Jenis Penggunaan Nilai Proporsi Nilai Proporsi Pertum- buhan I. Atas Dasar Harga Berlaku 1. Konsumsi Rumah Tangga 2. Konsumsi Lembaga Nirlaba 3. Konsumsi Pemerintah 4. Pembentuk Modal Tetap Domestik Bruto 5. Perubahan stok 6. Ekspor 7. Impor 2.084.795 30.816 510.717 294.348 122.054 1.138.297 445.938 59,72 0,88 14,63 8,43 3,50 32,61 12,77 2.279.232 36.215 585.887 346.517 121.063 1.046.082 427.271 60,85 0,97 15,64 9,25 3,23 27,93 11,41 9,33 17,52 14,72 17,72 0,81 8,10 4,19 PDRB 3.490.982 100 3.745.599 100 7,29 II. Atas Dasar Harga Konstan 1. Konsumsi Rumah Tangga 2. Konsumsi Lembaga Nirlaba 3. Konsumsi Pemerintah 4. Pembentuk Modal Tetap Domestik Bruto 5. Perubahan stok 6. Ekspor 7. Impor 1.132.646 17.599 278.563 167.565 41.865 570.870 313.014 62,50 0,97 15,37 9,25 2,31 31,50 17,28 1.165.920 19.721 298.327 184.193 39.754 552.498 295.940 61,85 1,05 15,83 9,77 2,11 29,31 15,70 2,94 12,06 7,10 9,92 5,04 3,22 5,45 PDRB 1.812.364 100 1.884.966 100 4,01 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, angka perkiraan Pertumbuhan konsumsi rumah tangga di triwulan ini mulai mengalami peningkatan meski terbilang masih cukup rendah. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara tahunan di triwulan ini sebesar 2,94 sementara triwulan sebelumnya hanya sebesar 1,47. Adanya pertumbuhan konsumsi Perkembangan Ekonomi Makro Regional 9 rumah tangga ini didorong oleh mulai membaiknya harga komoditas perkebunan yang menjadi unggulan daerah seperti karet dan kelapa sawit. Selain itu juga terbantu dengan mulai menurunnya tingkat inflasi daerah. Hal ini terlihat dari grafik di bawah. Grafik 1.2. Konsumsi Rumah Tangga Menurut PDRB Harga Konstan dan Perkembangan Inflasi di Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali dinyatakan lain Kons. RT 1.47 2.94 1,120,000 1,145,000 1,170,000 1,195,000 I II III IV I 2008 2009 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 gYOY Inflasi YOY 5.00 7.00 9.00 11.00 13.00 15.00 17.00 19.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 2008 2009 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, angka perkiraan, diolah Adanya peningkatan konsumsi tidak terlihat dari pola konsumsi rumah tangga akan listrik. Hal ini terlihat pada grafik 1.3 dibawah, konsumsi listrik rumah tangga di triwulan ini terlihat mengalami sedikit penurunan di banding triwulan sebelumnya. Konsumsi listrik menurun dari 63,76 juta Kwh menjadi 63,08 juta Kwh atau turun 1,07. Jumlah kendaraan roda 2 menurun signifikan dari 7.530 buah sepeda motor baru di bulan Agustus 2008 menjadi hanya sekitar 2.373 buah pada bulan Desember 2008 atau setelah krisis terjadi. Namun di bulan Januari 2009 mulai terjadi peningkatan jumlah kendaraan roda dua menjadi 2.894 buah atau naik 22 dibanding bulan sebelumnya. Namun trend peningkatan ini belum dialami oleh jenis kendaraan bustruk dan roda 4. Perkembangan Ekonomi Makro Regional 10 Grafik 1.3. Konsumsi Listrik dan Perkembangan Kendaraan di Provinsi Bengkulu Konsumsi Listrik RT juta Kwh 40 45 50 55 60 65 70 75 1 2 3 4 1 2008 2009 Jumlah Kendaraan Baru - 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 6 7 8 9 10 11 12 1 2008 2009 20 70 120 170 Roda 2 kiri BusTruk kanan Roda 4 kanan Sumber : Dispenda Prov. dan PLN Bengkulu, diolah Sementara itu, dana milik perorangan yang berada di bank umum di Provinsi Bengkulu di triwulan ini relatif stagnan meski mulai sedikit tumbuh di bulan Maret 2009. Dana perorangan ini dapat diasumsikan sebagai dana milik masyarakat yang ada di perbankan. Kecenderungan penurunan terutama terjadi untuk jenis simpanan yang berbentuk tabungan. Hal ini dapat menggambarkan adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan konsumsi masyarakat di tengah relatif stabilnya pendapatan. Grafik 1.4. Dana Perorangan dan Kredit Konsumsi Perbankan di Provinsi Bengkulu DPK Perorangan 1,800,000 2,000,000 2,200,000 2,400,000 2,600,000 2,800,000 3,000,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 2008 2009 10 20 30 40 50 60 70 gYOY Kredit Konsumsi 1,500,000 1,600,000 1,700,000 1,800,000 1,900,000 2,000,000 2,100,000 2,200,000 2,300,000 2,400,000 2,500,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 2008 2009 40 50 60 70 80 90 100 gYOY Sumber : Lap Bulanan Bank Umum – KBI Bengkulu Perkembangan Ekonomi Makro Regional 11 Pertumbuhan kredit konsumsi juga terlihat mulai menunjukkan kecenderungan yang sama. Hal ini terlihat dari grafik 1.4 di bawah dimana pertumbuhan kredit secara tahunan mulai mengalami peningkatan di bulan Maret. Secara tahunan kredit konsumsi tumbuh sebesar 43 di triwulan ini. Kredit konsumsi tumbuh dari Rp1.746 miliar di triwulan I tahun 2008 menjadi Rp2.489 miliar di triwulan ini. Hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia Bengkulu juga menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat. Hal ini terlihat dari meningkatnya indeks keyakinan konsumen IKK. Peningkatan ini dipicu oleh naiknya indeks kondisi ekonomi saat ini terutama terhadap kondisi penghasilan saat ini yang mengalami perbaikan dibanding 6 bulan sebelumnya. Hal ini kemungkinan dipicu oleh membaiknya harga komoditas dan turunnya inflasi daerah. Grafik 1.5. Beberapa Hasil Survei di Provinsi Bengkulu 35.00 45.00 55.00 65.00 75.00 85.00 95.00 105.00 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2006 2007 2008 2009 Indeks Keyakinan Konsumen IKK Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini IKE Indeks Ekspektasi Konsumen IEK Sumber : Survei Ekspektasi Konsumen, BI Bengkulu Konsumsi pemerintah secara tahunan di triwulan laporan terlihat mengalami pertumbuhan yang cukup baik meski tidak setinggi triwulan sebelumnya. Pertumbuhan tahunan konsumsi pemerintah di triwulan laporan mencapai 7,10 sementara triwulan sebelumnya 7,62. Sedangkan konsumsi yang dilakukan lembaga nirlaba di triwulan ini mengalami Perkembangan Ekonomi Makro Regional 12 pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar 12,06 sementara triwulan sebelumnya hanya sebesar 5,57. Sebagaimana terlihat pada grafik 1.6. di bawah. Grafik 1.6. Konsumsi Pemerintah dan Lembaga Nirlaba Menurut PDRB Harga Konstan di Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali dinyatakan lain Kons. Pemerintah 7.10 7.62 275,000 280,000 285,000 290,000 295,000 300,000 I II III IV I 2008 2009 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 gYOY Kons. Lemb. Nirlaba 12.06 5.57 16,500 17,000 17,500 18,000 18,500 19,000 19,500 20,000 I II III IV I 2008 2009 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 gYOY Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, angka perkiraan, diolah Dilihat dari pengeluaran pemerintah daerah terkait dengan belanja pegawai, yang memiliki porsi 27 terhadap total belanja daerah Pemerintah Provinsi Bengkulu, juga terlihat meningkat. Peningkatan tersebut mencapai 31 dibanding triwulan sama tahun sebelumnya. Adanya kenaikan tersebut diduga karena kenaikan gaji PNS serta penambahan jumlah PNS di lingkungan pemerintah daerah. Sebaliknya pertumbuhan giro pemerintah yang ada di bank umum terlihat semakin menurun. Giro pemerintah yang ada di bank umum di triwulan I tahun 2008 sebesar Rp1.143 miliar sementara di triwulan ini menurun menjadi Rp984 miliar atau turun 14. Perkembangan Ekonomi Makro Regional 13 Grafik 1.7. Perkembangan Dana Pemerintah di Bank Umum dan Belanja Pegawai Pemerintah Daerah di Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali dinyatakan lain Giro Milik Pemerintah -13.93 12.50 -3.97 450,000 650,000 850,000 1,050,000 1,250,000 1,450,000 1,650,000 1,850,000 1 2 3 4 1 2008 2009 -15.00 -5.00 5.00 15.00 25.00 35.00 45.00 55.00 65.00 75.00 gYOY Belanja Pegawai 200,000 220,000 240,000 260,000 280,000 300,000 320,000 340,000 360,000 380,000 400,000 I II III IV I 2008 2009 -2 18 38 58 78 98 gYOY Sumber : Lap Bulanan Bank Umum – KBI Bengkulu dan Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, angka perkiraan, diolah

1.1.2. Investasi Regional