Perkembangan Keuangan Daerah
45
Grafik 4.3. Perkembangan Dana Milik Pemerintah di Provinsi Bengkulu
Pemerintah Pusat
10,000 20,000
30,000 40,000
50,000 60,000
70,000 80,000
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2007
2008 2009
-100 -50
50 100
150 200
gQTQ
Pemerintah Daerah
400,000 600,000
800,000 1,000,000
1,200,000 1,400,000
1,600,000 1,800,000
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2007
2008 2009
-50 -30
-10 10
30 50
70 90
gQTQ
Sumber : LBU Bank Umum, BI Bengkulu
4.2. Gambaran Sisi Pengeluaran
Belanja daerah seluruh pemerintah provinsikabupatenkota di tahun 2009 direncanakan sebesar Rp4.781 miliar yang sebagian besar merupakan belanja
pegawai. Belanja pegawai mencapai Rp2.305 miliar atau 48 dari total belanja. Kemudian diikuti belanja modal yang mencapai Rp1.334 miliar atau 28.
Sisanya merupakan belanja barang dan jasa serta belanja lainnya seperti belanja bunga, hibah dan lain sebagainya.
Tabel 4.2.
Sisi Pengeluaran APBD Tahun 2009 Pemerintah ProvinsiKabupatenKota di Provinsi Bengkulu
juta rupiah
ProvinsiKabupaten Kota
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Jasa Belanja
Modal Belanja
Lainnya
1. Provinsi Bengkulu 405.183
156.374 134.925
161.111 2. Bengkulu Selatan
227.047 63.161
79.380 24.348
3. Bengkulu Utara 255.525
57.482 107.640
31.418 4. Rejang Lebong
253.230 55.355
145.375 65.325
5. Kota Bengkulu 303.039
93.099 92.588
16.974 6. Kaur
121.997 76.674
104.186 16.680
7. Seluma 225.993
30.885 114.039
20.324 8. Mukomuko
156.099 53.273
185.313 45.465
9. Lebong 135.721
50.035 178.903
5.856 10. Kepahiang
133.010 85.306
182.745 16.943
11. Bengkulu Tengah 87.855
8.847 8.899
6.826
Jumlah 2.304.699
730.491 1.333.993
411.270
Sumber : Departemen Keuangan
Perkembangan Keuangan Daerah
46
Belanja daerah yang sebesar Rp4.781 miliar tersebut sebagian besar merupakan belanja Pemerintah Provinsi Bengkulu. Besarnya belanja daerah
Pemerintah Provinsi mencapai Rp858 miliar atau sebesar 18 dari total belanja daerah. Kemudian diikuti oleh Kab. Rejang Lebong dan Kota Bengkulu masing-
masing Rp519 miliar dan Rp452 miliar. Belanja daerah terkecil adalah Kab. Bengkulu Tengah sebesar Rp112 miliar atau sebesar 2.
Berdasarkan data APBD Tahun 2009 milik Pemerintah Provinsi Bengkulu, alokasi terbesar belanja daerah ditujukan untuk belanja pegawai yaitu sebesar
Rp386,37 miliar atau 37 dari total belanja daerah. Kemudian diikuti dengan belanja modal serta belanja barang dan jasa masing-masing sebesar Rp289,03
miliar dan Rp211,13 miliar dengan porsi masing-masing sebesar 28 dan 20 dari total belanja daerah.
Grafik 4.4. Alokasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Bengkulu
Belanja Modal 28
Belanja Hibah 3
Belanja Pegawai 37
Lain-Lain 1 2
Belanja Barang dan Jasa
20 Belanja Bagi Hasil
10
Sumber : Biro Keuangan, Pemerintah Provinsi Bengkulu
Adapun perkiraan realisasi upah atau gaji pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu pada triwulan I tahun 2009 diperkirakan
berjumlah Rp318.822,31 miliar. Pengeluaran gaji tersebut naik 1,8 dibanding triwulan sebelumnya. Peningkatan realisasi gaji tersebut dikarenakan adanya
kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil PNS serta penambahan jumlah PNS di tahun 2009.
Perkembangan Keuangan Daerah
47
Tabel 4.3. Perkiraan Realisasi UpahGaji Pemda Dirinci Menurut
KabupatenKota
juta rupiah
ProvinsiKabupaten Kota
Triwulan II 2008
Triwulan III 2008
Triwulan IV 2008
Triwulan I 2009
1. Provinsi Bengkulu 55.993,94
42.629,55 42.846,08
46.769,12 2. Kota Bengkulu
52.704,77 41.958,87
42.637,01 43.515,27
3. Bengkulu Selatan 44.491,14
32.741,02 36.215,58
36.432,87 4. Kaur
21.410,46 18.262,90
18.632,76 18.744,89
5. Seluma 32.724,37
21.041,38 29.355,81
28.562,68 6. Bengkulu Utara
58.274,16 48.521,32
49.076,64 49.378,67
7. Muko-Muko 22.154,66
18.509,72 18.972,96
19.215,29 8. Rejang Lebong
52.495,66 40.054,94
40.643,18 40.849,32
9. Kepahiang 21.783,20
16.017,67 17.584,36
17.726,89 10.Lebong
19.812,46 15.551,14
17.218,59 17.627,31
Jumlah 381.844,81
295.288,50 313.182,95
318.822,31
Sumber : BPS Provinsi Bengkulu, data perkiraan
Belanja pemerintah pusat yang dialokasikan untuk Provinsi Bengkulu pada tahun 2009 terlihat meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun
ini alokasi belanja pemerintah pusat yang terbagi atas belanja pegawai, belanja barang, belanja modal dan bantuan sosial sebesar Rp2.245,67 miliar. Belanja ini
meningkat 7 dibanding tahun 2008 yang sebesar Rp2.094,18 miliar.
Grafik 4.5. Anggaran Belanja Pemerintah Pusat untuk Provinsi Bengkulu
Tahun 2008
Belanja Pegawai
27
Belanja Barang
14 Belanja M odal
33 Bant uan
Sosial 26
Tahun 2009
Belanja Pegawai
26
Belanja Barang
24 Belanja Modal
23 Bantuan Sosial
27
Sumber : Departemen Keuangan, Dirjen Perimbangan Keuangan
Dari grafik 4.5 di atas terlihat adanya perubahan besaran alokasi belanja. Jika di tahun 2008, sebagian besar belanja dialokasikan untuk belanja modal dan
belanja pegawai, maka di tahun 2009 sebagian besar dialokasikan untuk bantuan sosial dan belanja pegawai. Hal yang patut dicermati adalah adanya
Perkembangan Keuangan Daerah
48
peningkatan yang cukup signifikan untuk belanja barang dimana terjadi kenaikan hingga 78. Pada tahun 2008 belanja barang sebesar Rp299,53 miliar
maka pada tahun ini menjadi Rp533,68 miliar. Sedangkan belanja modal di tahun ini mengalami penurunan yang cukup besar mencapai 24 dari Rp670,51
miliar menjadi Rp512,41 milar di tahun ini. Selain itu, salah satu cara pemerintah mencegah berlarutnya krisis
keuangan global adalah melalui percepatan realisasi anggaran serta menggulirkan stimulus fiskal. Stimulus fiskal dapat berupa program peningkatan
infrastruktur maupun program lainnya. Untuk tahun 2009, Provinsi Bengkulu menerima dana stimulus sebesar Rp174 miliar. lihat Boks 4. Dampak Stimulus
Fiskal Yang Diberikan Pemerintah Pusat Terhadap Provinsi Bengkulu
BOKS 3 RANCANGAN ANGGARAN BELANJA DAERAH 2009
Sebelum mencapai tahap realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang telah disusun
harus melalui tahap penetapan RAPBD, evaluasi Gubernur dan kemudian dilakukan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran sebelum akhirnya sampai
ditahap pelaksanaan anggaran. Terlepas dari berbagai hambatan yang menyertai proses pengesahan RAPBD 2009, pada tahun anggaran 2009 ini, Propinsi
Bengkulu lengkap dengan sembilan kabupatennya telah berhasil menyelesaikan tahap perancangan hingga pengesahan APBD 2009 tepat sebelum triwulan
pertama 2009 berakhir. Tabel 1 menunjukkan data penyampaian PERDA APBD 2009 propinsi Bengkulu dan seluruh kabupatennya kepada Direktorat Jendral
Perimbangan Keuangan.
Tabel 1. Penyerahan PERDA APBD 2009
No. Nama
Penyerahan PERDA
APDB 2009
1. Propinsi
Bengkulu 13
Januari 2009
2. Kabupaten Bengkulu Selatan
13 Maret 2009
3. Kabupaten
Bengkulu Utara 30
Maret 2009
4. Kabupaten Rejang Lebong
31 Maret 2009
5. Kota
Bengkulu 14
Februari 2009
6. Kabupaten Kaur
16 Januari 2009
7. Kabupaten
Seluma 23
Februari 2009
8. Kabupaten
Mukomuko 6
Maret 2009
9. Kabupaten
Lebong 19
Maret 2009
10. Kabupaten Kepahiang
10 Maret 2009
11. Kabupaten Bengkulu Tengah
14 Maret 2009
Dari tabel tersebut terlihat seluruh daerah telah menyampaikan APBD-nya sebelum triwulan I tahun ini berakhir. Pemerintah Provinsi Bengkulu paling cepat
menyampaikan Perda APBD-nya dan diikuti oleh Pemerintah Kabupaten Kaur kemudian daerah yang paling akhir menyampaikan APBD adalah Kab. Rejang
Lebong. Dengan telah disampaikannya APBD tersebut maka diharapkan realisasi anggaran sudah dapat berjalan di triwulan II tahun ini sehingga dapat mendorong
pertumbuhan perekonomian daerah secara lebih optimal.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Dinas Pendapatan Daerah Kota Bengkulu, proses penetapan RAPBD Tahun 2009 telah selesai dilakukan akhir
tahun 2008. Hal ini lebih cepat dari waktu biasanya yang jatuh di bulan Februari tahun berjalan. Kondisi ini dilakukan untuk dapat mempercepat realisasi anggaran
di tahun berjalan. Pada tahun 2009, belanja modal yang antara lain digunakan untuk
peningkatan infrastruktur daerah dikurangi karena meningkatnya belanja tidak langsung yang tidak seimbang dengan peningkatan penerimaan dana
perimbangan DAU DAK. Sementara prioritas anggaran di tahun ini lebih ditujukan untuk pendidikan, kesehatan gratis dan pemberdayaan ekonomi
kerakyatan yang meliputi pembinaan, bantuan bergulir, serta dana pendampingan mirip PNPM untuk proses administrasi pengajuan pinjaman.
BOKS 4 DAMPAK STIMULUS FISKAL YANG DIBERIKAN PEMERINTAH PUSAT
TERHADAP PROVINSI BENGKULU
Untuk mencegah berlarutnya krisis keuangan global, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan stimulus fiskal di tahun 2009. Total stimulus
fiskal dalam rangka antisipasi dan penanganan dampak krisis global adalah sebesar Rp71,3 triliun atau sekitar 1,4 dari PDB. Stimulus fiskal tersebut terdiri
dari penghematan pembayaran pajak tax saving sebesar Rp43 triliun, subsidi pajak dan bea masuk ditanggung pemerintah sebesar Rp13,3 triliun serta sisanya
berupa subsidi dan belanja kepada dunia usaha dan penciptaan lapangan kerja. Adapun stimulus yang mengalir ke Provinsi Bengkulu sebesar Rp174 miliar.
Dimana dari 10 Kabupaten di Provinsi Bengkulu, 4 Kabupaten mendapat mendapat bantuan stimulus fiskal tersebut. Kabupaten tersebut adalah Kab.
Kepahiang, Mukomuko, Rejang Lebong dan Kota Bengkulu yang digunakan untuk peningkatan sektor riil, pengembangan jaringan distribusi air minum,
peningkatan infrastruktur dan pemukiman. Adapun alokasi stimulus tersebut untuk tiap kabupaten adalah :
No. KabupatenKota
Jenis Stimulus Fiskal
1. Kab. Kepahiang
Peningkatan sektor riil, infrastruktur pemukiman. 2.
Kab. Mukomuko Peningkatan sektor riil, jaringan distribusi air
minum, dan infrastruktur. 3.
Kab. Rejang Lebong Peningkatan infrastruktur.
4. Kota Bengkulu
Peningkatan jaringan distribusi air minum dan infrastruktur.
Namun stimulus fiskal ini hingga triwulan I tahun ini masih belum terealisir dan direncanakan baru akan terealisasi pada triwulan II tahun 2009. Stimulus
fiskal yang dilakukan pemerintah pusat diperkirakan akan meningkatkan Belanja Modal Daerah sekitar 13. Dari data APBD KabupatenKota Tahun 2009, total
belanja modal daerah mencapai Rp1.334 miliar. Sehingga dengan adanya tambahan stimulus fiskal sebesar Rp174 miliar dapat meningkatkan kemampuan
belanja modal daerah sebesar 13. Sementara khusus untuk daerah yang secara langsung menerima dana
stimulus tersebut, yaitu Kab. Kepahiang, Mukomuko, Rejang Lebong dan Kota Bengkulu diperkirakan dapat meningkatkan belanja daerah antara 3 hingga
10.
Kemudian dengan adanya tambahan stimulus fiskal tersebut diperkirakan akan dapat memberi dampak positif pada kenaikan PDRB serta dapat mengubah
porsi konsumsi pemerintah dalam PDRB. Konsumsi pemerintah dalam PDRB Harga Berlaku diperkirakan akan dapat meningkat serta mengubah porsinya dari 14
menjadi 17. Hal ini cukup membantu perekonomian daerah terlebih dengan adanya kecenderungan menurunnya konsumsi rumah tangga.
Selain itu, program stimulus fiskal ini diharapkan dapat memperkecil tingkat pengangguran. Penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak diharapkan dapat
terjadi karena program ini lebih ditujukan terhadap proyek infrastruktur yang padat karya.
Grafik. Belanja Modal Daerah No.
ProvKabKota Belanja Modal juta
1. Prov. Bengkulu
Rp 134.925 10
2. Kab. Bkl. Selatan
Rp 79.380
6 3.
Kab. Bkl. Utara Rp
107.640 8
4. Kab. Rejang Lebong
Rp 145.375 11
5. Kota Bengkulu
Rp 92.588
7 6.
Kab. Kaur Rp
104.186 8
7. Kab. Seluma
Rp 114.039
9 8.
Kab. Mukomuko Rp
185.313 14 9.
Kab. Lebong Rp
178.903 13 10. Kab. Kepahiang
Rp 182.745 14
11. Kab. Bkl. Tengah Rp
8.899 1
Kota Bengkulu
Kab. Bengkulu
Tengah Kab.
Kepahiang Kab. Lebong
Kab. Mukomuko
Kab.Seluma Prov.
Bengkulu Kab.
Bengkulu Selatan
Kab. Bengkulu
Utara Kab. Rejang
Lebong Kab. Kaur
Rp 1.333.993
Perkembangan Sistem Pembayaran
49
BAB
5
PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN
5.1. Aliran Uang Kartal Outflow Inflow