Perkembangan Perbankan Daerah
35
mengingat tekanan krisis global yang masih terus berlanjut dan kecenderungan resistensi suku bunga kredit terhadap penurunan BI rate.
c. Perkembangan Dana Masyarakat
Dana pihak ketiga DPK yang berada di perbankan Provinsi Bengkulu pada triwulan laporan mengalami peningkatan sebesar 1,17 menjadi
Rp4.191.616 juta. Giro dan tabungan masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 28,75 dan 25,19 dibandingkan triwulan lalu.
Sedangkan penghimpunan DPK dalam bentuk tabungan mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu mencapai 17,77. Pergerakan
historis giro dan tabungan menunjukkan adanya pola peningkatan jumlah Giro dan penurunan jumlah tabungan pada triwulan pertama setiap
tahunnya. Peningkatan jumlah giro ini ditengarai karena adaya sejumlah dana pemerintah yang belum digunakan untuk belanja daerah masih
diparkir di perbankan. DPK perbankan di Provinsi Bengkulu masih terkonsentrasi di bank-
bank pemerintah yaitu mencapai 81,86. Sedangkan bila dilihat dari komposisi DPK, tabungan dan giro masing-masing memiliki porsi sebesar
47,17 dan 32,29, sehingga keduanya memiliki porsi 79,46 dari total DPK. Sisanya, yaitu sebesar 20,54 berupa deposito. Peningkatan porsi
deposito dalam struktur DPK dipengaruhi oleh masih cukup tingginya suku bunga deposito saat ini.
Terkait dengan struktur kepemilikan dana, dana perorangan masih mendominasi DPK perbankan. Porsi kepemilikannya mencapai 63,06 dari
keseluruhan DPK, diikuti dana milik Pemerintah baik Pusat maupun Daerah yang mencapai 26. Sisanya dimiliki oleh BUMN, BUMD, Perusahaan
Swasta, dan pemilik lainnya. Berdasarkan komposisi DPK terlihat bahwa sebagian besar dana yang tersimpan di perbankan merupakan dana-dana
jangka pendek.
Perkembangan Perbankan Daerah
36
Tabel 3.3. Perkembangan Penghimpunan Dana Bank Umum
Provinsi Bengkulu
juta rupiah 2008
Pert. Keterangan
Q-1 Q-2
Q-3 Q-4
Q-1 q-t-q
Bank Umum Total 3.721.883
4.007.111 4.353.340
4.143.308 4.191.616
1,17 Giro
1.422.055 1.417.687
1.671.002 1.051.260
1.353.468 28,75
Tabungan 1.753.320
2.004.808 2.049.485
2.404.310 1.977.153
-17,77 Deposito
546.508 584.616
633.253 687.738
860.995 25,19
Bank Pemerintah 3.031.210
3.309.676 3.597.583
3.361.500 3.431.286
2,08 Giro
1.298.936 1.314.825
1.566.739 969.407
1,277,421 31,77 Tabungan
1.339.380 1.580.491
1.589.430 1.930.745
1,532,345 -20,.63
Deposito 392.894
414.36 441.414
461.348 621,520 34,72
Bank Swasta 690.673
697.435 755.757
781.808 760,330
-2,75 Giro
123.119 102.682
104.263 81.853
76.047 -7,09
Tabungan 413.94
424.317 459.655
473.565 444.808
- 6,07 Deposito
153.614 170.256
191.839 226.390
239.475 5,78
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu
Melihat kedua fakta struktur dan komposisi DPK di atas, maka perbankan cenderung menyalurkan kreditnya dalam kredit berjangka waktu
pendek seperti kredit konsumsi maupun kredit modal kerja dibandingkan kredit investasi yang berjangka waktu panjang.
d. Perkembangan Penyaluran Kredit