Perkembangan Inflasi Daerah
29
Dari grafik diatas terlihat bahwa harga-harga barang kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng selama triwulan I 2009 cukup stabil meskipun
masih terdapat kenaikan. Kenaikan harga beras ini ditengarai dipicu oleh kebijakan pemerintah menaikkan harga pokok pembelian HPP beras oleh Bulog
dari sebelumnya Rp4.300kg menjadi Rp4.600kg. Sementara itu, adanya kenaikan harga minyak goreng dipicu oleh membaiknya harga CPO ditingkat
dunia.
2.4. Inflasi Periode Januari – Maret 2009
Grafik 2.4. Realisasi Inflasi Tahun 2009
7.84 13.81
14.51
10.03
4.09 9.11
13.05 13.44
0.09 8.17
11.03 12.14
7.92
3.41 7.37
10.47 11.06
0.36
-2 2
4 6
8 10
12 14
16
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agt
Sep Okt
Nov Des
Jan Feb
Mar 2008
2009
Bengkulu y-o-y Bengkulu y-t-d
Nasional y-o-y Nasional y-t-d
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu; diolah
Inflasi nasional maupun inflasi Bengkulu mengalami penurunan yang cukup signifikan di triwulan pertama 2009 ini. Inflasi Bengkulu pada triwulan I
2009 merupakan inflasi tahun kalender triwulanan ytd yang paling rendah dalam kurun tiga tahun terakhir.
Perkembangan Inflasi Daerah
30
2.5. Perbandingan Inflasi Antar Kota di Sumatera
Bengkulu merupakan salah satu dari total 13 kota di Pulau Sumatera yang mengalami deflasi. Deflasi terbesar terjadi di Tanjung Pinang sebesar 1,15 dan
deflasi terendah terjadi di kota Palembang sebesar 0.,5. Tiga kota di Pulau Sumatera masih mengalami inflasi namun tidak terlalu besar, yaitu Banda Aceh,
Batam, dan Lampung. Deflasi yang dialami oleh Bengkulu berada diatas rata-rata deflasi kota-kota di Pulau Sumatera yaitu berkisar anatar 0,05 hingga 0,7.
Grafik 2.5. Inflasi Beberapa Kota di Sumatera
-1.55 -1.05
-0.55 -0.05
0.45 0.95
Ba nd
a A ce
h Pa
ng ka
l P ina
ng M
ed an
Pa da
ng Pe
ka n
Ba ru
Pa lem
ba ng
Ba ta
m Ba
nd ar
La m
pu ng
Be ng
ku lu
Ja m
bi Ta
nju ng
Pi na
ng
Inflasi mtm
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu; diolah
Perkembangan Perbankan Daerah
31
BAB
3
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
3.1. Gambaran Umum
Kondisi bank umum di Provinsi Bengkulu pada triwulan I tahun 2009 menunjukkan perkembangan yang lebih baik bila dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. Hal ini terlihat dari perbaikan indikator-indikator
perbankan seperti tumbuhnya total aset, Dana Pihak Ketiga DPK dan kredit yang disalurkan serta meningkatnya LDR. Namun, di triwulan pertama ini NPL
perbankan memburuk dibanding triwulan sebelumnya.
Grafik 3.1. Perkembangan Loan to Deposit Ratio LDR dan Non Performing Loan NPL Perbankan Provinsi Bengkulu
S Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum – Bank Indonesia Bengkulu
Penyaluran kredit mengalami perlambatan dengan hanya tumbuh sebesar 3,00, sementara pada triwulan IV 2008 mencapai 3,48. Hal ini disebabkan
karena masih tingginya suku bunga pinjaman perbankan dan sikap sangat hati- hati perbankan dalam memberikan kredit.
92.67 94.30