Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

35 dari luar diri siswa adalah keadaan keluarga, keadaan masyarakat, serta keadaan sekolah seperti tingkat kesukaran pelajaran, alat belajar, dan guru yang menyampaikan pelajaran. Faktor-faktor dari dalam diri siswa adalah keadaan fisik dan keadaan psikis siswa. Selanjutnya, faktor lain yang mempengaruhi kedisiplinan belajar matematika adalah perkembangan siswa, seperti kebutuhan, kecerdasan, daya ingat, dan energi yang dimiliki oleh siswa.

B. Penelitian yang Relevan

Berikut ini akan dipaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini. 1. Penelitian Rochadi 2011 dengan judul “Hubungan Antara Kemampuan Numerik Peserta Didik terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VII MTs Muhammadiyah Batang Tahun Pelajaran 20102011”. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan signifikan antara kemampuan numerik siswa dengan prestasi belajar matematika. 2. Penelitian Huri Suhendri 2012 dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Matematis Logis, Rasa Percaya Diri, dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama kecerdasan matematis-logis, rasa percaya diri, dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika. 36 Berdasarkan dua penelitian di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan numerik dan kecerdasan logika-matematika siswa memiliki hubungan dengan hasil belajar matematika siswa tersebut. Selanjutnya, penelitian ini ingin mengkaji hubungan antara kecerdasan logika- matematika siswa dengan kedisiplinan belajar matematika siswa.

C. Kerangka Pikir

Manusia memiliki bermacam-macam kecerdasan yang biasa disebut dengan kecerdasan majemuk multiple intelligences. Salah satu jenis kecerdasan yang dimiliki oleh manusia adalah kecerdasan logika-matematika. Linda Campbell, dkk 2002: 2 menjelaskan bahwa kecerdasan logika- matematika merupakan kemampuan seseorang dalam menghitung, mengukur, mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi- operasi matematis. Siswa yang memiliki kecerdasan logika-matematika yang tinggi tidak akan menemui banyak kesulitan apabila berhadapan dengan soal-soal matematika. Sebagaimana disampaikan oleh May Lwin, dkk 2008: 43 bahwa anak-anak yang cerdas secara matematis memiliki ketertarikan pada bilangan dan pola sejak usia yang sangat muda, selain itu mereka menikmati kegiatan berhitung dan dapat dengan cepat belajar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Tingkat kecerdasan logika- matematika siswa yang tinggi dapat membantu siswa untuk memperoleh hasil belajar matematika yang tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian 37 Rochadi 2011 bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara kemampuan numerik siswa dengan prestasi belajar matematika, serta hasil penelitian Huri Suhendri 2012 bahwa kecerdasan logika-matematika memberikan dampak positif yang berarti terhadap hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika yang tinggi dapat dijadikan sebagai penguatan positif bagi siswa dalam belajar matematika. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Skinner Sugihartono, dkk, 2007: 98 bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan, yang terdiri dari dua macam yaitu penguatan positif yang berfungsi sebagai stimulus untuk meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku, serta penguatan negatif yang dapat mengakibatkan berkurang atau hilangnya perilaku. Penguatan positif yang diperoleh siswa, membuat siswa tersebut memiliki keinginan untuk meraih kembali hasil belajar matematika yang tinggi. Keinginan ini mendorong siswa untuk belajar dengan rutin, dan pada akhirnya dapat membuat siswa mempunyai kedisiplinan belajar matematika yang tinggi. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kecerdasan logika-matematika dengan kedisiplinan belajar matematika. Penelitian ini merumuskan kecerdasan logika-matematika dan kedisiplinan belajar matematika sebagai dua variabel yang berhubungan, sebagaimana digambarkan di bawah ini. 38 Gambar 2 Hubungan antara Kecerdasan Logika-Matematika dengan Kedisiplinan Belajar Matematika

D. Hipotesis Penelitian