26 tujuan. Dengan demikian, pengertian belajar bagi seorang siswa
adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh siswa untuk memperoleh pengetahuan dan perubahan tingkah laku melalui
interaksi dengan lingkungan dan melakukan berbagai aktivitas, seperti
mengamati, membaca,
meniru, mencoba
sesuatu, mendengarkan, serta mengikuti tujuan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar matematika merupakan ketaatan dan
kepatuhan siswa terhadap berbagai peraturan maupun norma yang berlaku dalam melakukan aktivitas belajar matematika, baik di
sekolah, di rumah, dan di manapun.
b. Tujuan Kedisiplinan Belajar Matematika
Kedisiplinan belajar merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kesuksesan dalam belajar. Abu Ahmadi 1993: 33
menjelaskan bahwa disiplin belajar merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar. Hal senada diungkapkan
oleh Dolet Unaradjan 2003:17, bahwa kedisiplinan memungkinkan seseorang untuk mencapai keberhasilan usaha. Dengan kedisiplinan
belajar, maka siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik, serta meraih prestasi yang memuaskan.
27 Pendapat lain disampaikan oleh Yulita Rintyastini dan Suzy
Yulia Charlotte 2006: 57, sebagai berikut: disiplin bertujuan agar individu memiliki kualitas mental dan
moral yang baik, mematuhi peraturan, memiliki kebiasaan tertentu, mampu mengontrol, mengarahkan tingkah laku,
minat, pendirian, dan kemampuannya untuk melaksanakan tanggung jawab atau melakukan sesuatu yang positif.
Hal senada disampaikan oleh Y. Singgih D. Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa 1996: 136 yang mengungkapkan, fungsi utama
disiplin adalah untuk mengajar supaya dapat mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mematuhi otoritas. Kedua
pendapat tersebut diperkuat oleh pernyataan Schaefer Yulita Rintyastini dan Suzy Yulia Charlotte, 2006: 57 yang membagi
tujuan disiplin menjadi dua, yaitu tujuan penanaman disiplin jangka pendek, untuk menjadikan seseorang terlatih dan terkontrol, serta
tujuan jangka panjang, untuk membentuk pribadi yang mempunyai pengendalian diri self control dan pengarahan diri self direction.
Jadi, pada intinya kedisiplinan bertujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri.
Pernyataan yang berbeda diungkapkan oleh Elizabeth B. Hurlock 1978: 82, bahwa tujuan disiplin adalah membentuk
perilaku sedemikian rupa sehingga akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan oleh kelompok tempat individu diidentifikasikan.
Lebih lanjut, Elizabeth B. Hurlock 1978: 83 menguraikan beberapa
28 kebutuhan masa kanak-kanak yang dapat diisi oleh disiplin, sebagai
berikut: 1 disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan
apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, 2 dengan membantu anak menghindari perasaan bersalah
dan rasa malu akibat perilaku yang salah – perasaan yang
pasti mengakibatkan rasa tidak bahagia dan penyesuaian yang buruk
– disiplin memungkinkan anak hidup menurut standar yang disetujui kelompok sosial dan dengan
demikian memperoleh persetujuan sosial, 3 dengan disiplin, anak belajar bersikap menurut cara yang
akan mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih sayang dan penerimaan. Hal ini
esensial bagi penyesuaian yang berhasil dan kebahagiaan,
4 disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motivasi pendorong ego yang mendorong anak
mencapai apa yang diharapkan darinya, serta 5 disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani
– “suara dari dalam” pembimbing dalam pengambilan
keputusan dan pengendalian perilaku.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan kedisiplinan belajar matematika adalah agar siswa
dapat mengendalikan diri, serta mampu mengarahkan tingkah laku dan kemampuan yang dimilikinya untuk melaksanakan tugas-tugas
dalam belajar matematika supaya memperoleh hasil yang baik dalam belajar matematika tersebut.
c. Metode dalam Menanamkan Kedisiplinan Belajar Matematika