- Harga diri yang meningkat
- Rasa percaya diri yang berkembang
- Teman sebaya menjadi sangat penting
- Pola pertemanan mulai muncul
2.2.1 Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Pada umumnya anak dengan usia antara 6 – 12 tahun menjalani tahapan awal dalam pendidikan yaitu menjadi siswa sekolah dasar. Siswa sekolah dasar
memiliki karakteristik tersendiri. Karakter menurut KBBI adalah watak, tabiat atau sifat-sifat kejiwaan. Poedjawijatna 2003 mengatakan karakter atau watak
adalah seluruh aku yang ternyata dalam tindakannya insani. Karakteristik siswa adalah merupakan semua watak yang nyata dan timbul dalam suatu tindakan
siswa dalah kehidupannya setiap saat. Perbuatan manusia tidak akan lepas dari kondrat, dan sifat, serta bentuknya yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa
dipungkiri bentuk dan karakter siswa juga berbeda-beda Hanurawan, 2007. Karakteristik anak usia sekolah dasar menurut Sumantri dan Sukmadinata
dalam Wardani, 2012, yaitu: 1 senang bermain; 2 senang bergerak; 3 senang bekerja dalam kelompok; dan 4 senang merasakan atau melakukan
sesuatu secara langsung
1. Senang bermain.
Karakteristik ini mengharuskan pihak yang melaksanakan kegiatan pendidikan menggunakan kegiatan pembelajaran yang sarat dengan unsur
permainan didalamnya, terutama untuk siswa kelas rendah 1 – 3. Pembelajaran
Universitas Sumatera Utara
sebaiknya menggunakan metode yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal belajar sebaiknya di susun dengan bergantian antara pelajaran yang serius seperti
matematika, agama, dengan pelajaran yang sarat dengan unsur permainan seperti olah raga, keterampilan dan seni budaya.
2. Senang bergerak.
Berdasarkan perkembangan fisik menurut Weaver 2000 anak hanya dapat duduk diam dan memperhatikan beberapa waktu saja, oleh karena itu
sebaiknya merancang metode belajar yang memungkinkan anak untuk berpindah atau bergerak. Anak–anak yang disuruh untuk duduk diam untuk waktu yang lama
akan merasakannya sebagai siksaan. Rata-rata anak menghabiskan 40 menithari di halaman sekolah untuk melakukan aktifitas fisik Dessing, et.al, 2013.
Sebagian besar permainan anak–anak membutuhkan pergerakan yang signifikan, seperti berkejar-kejaran, menangkap bola, dan sebagainya.
3. Anak senang bekerja dalam kelompok.
Masa pencapaian perkembangan anak 6 – 12 tahun juga ditandai dengan teman sebaya menjadi sangat penting. Dalam pertemanannya dengan teman–
teman sebaya, anak belajar proses sosialisasi. Aktifitas–aktifitas yang berkelompok juga mulai sering muncul dalam kegiatan sehari–harinya seperti
dalam hal belajar dan bermain.
4. Senang merasakan atau melakukanmemperagakan sesuatu secara langsung.
Dilihat dari teori perkembangan kognitif, dari apa yang dipelajari di sekolah, anak dapat menghubungkan logikakonsep baru dengan logikakonsep
lama. Berdasarkan hal ini, anak akan memahami pemeliharaan atau perlimdungan,
Universitas Sumatera Utara
mampu mempertimbangkan dan dapat membentuk konsep – konsep mengenai angka, ruang, waktu, dan sebagainya. Bagi anak penjelasanteori mengenai
sesuatu akan lebih dimengerti jika dilakukan sendiri atau mempraktekannya.
2.3 Kompetensi Pendidikan Sekolah Dasar