BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian perilaku karena penekanannya lebih kepada interaksi antara manusia dan ruang, sehingga menggunakan konsep
seting perilaku behavioral setting, yaitu interaksi antara suatu kegiatan dengan tempat yang spesifik untuk menemukan pola perilaku yang terkait dengan unsur-
unsur fisik atau seting yang ada Haryadi Setiawan, 2010. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan
untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Pemilihan metode kualitatif dikarenakan penelitian ini termasuk penelitian
mengenai lingkungan perilaku yang menyajikan data secara deskriptif berupa tulisan dari pengamatan terhadap orang-orang dan perilaku yang dijadikan bahan
penelitian Bogdan Taylor dalam Moleong, 2005. Metode penelitian ini juga digunakan oleh Taguchi Kishimoto 2012 saat meneliti aktifitas anak di
sekolah.
3.2 Variabel dan Metode Pengumpulan Data 3.2.1 Data Primer
Pada penelitian beberapa jenis data primer yang akan dikumpulkan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1 Data Fisik, variabel-variabel yang ingin diperoleh mengenai kualitas
lansekap yang ada di sekolah dasar berupa : − Site plan atau peta sekolah
− Jenis-jenis material perkerasan di halaman sekolah − Jenis-jenis tanaman di halaman sekolah
− Jenis-jenis perabot lansekap yang ada di halaman sekolah − Ukurandimensi sekolah jika tidak tersedia data sekunder.
Metode yang dilakukan untuk mendapat data ini ialah dengan metode observasi di lapangan dengan cara mencatat, merekam, mengambil gambar-
gambar yang diperlukan dalam penelitian. 2
Data Perilaku, data yang ingin diperoleh adalah semua kegiatan yang ada di dalam setting, dalam penelitian ini setting adalah halaman sekolah, yang
dilakukan oleh pelaku pada waktu-waktu tertentu. Data perilaku diperoleh dengan menggunakan metode pemetaan perilaku behavioral mapping.
Metode pemetaan perilaku dilakukan dengan cara mengamati dan menggambarkan dalam bentuk sketsa atau diagram semua kegiatan yang
ada di dalam setting Sommer dalam Haryadi Setiawan, 2010. Data perilaku ini diperoleh saat anak sekolah melakukan aktifitas di luar
ruangan, seperti selasar dan halaman sekolah, yaitu saat istirahat dan saat pulang sekolah. Cara-cara yang dilakukan dengan metode pemetaan
perilaku ialah pemetaan berdasarkan tempat Place-centered dan pemetaan berdasarkan pelaku Person-centered.
Universitas Sumatera Utara
− Pemetaan berdasarkan tempat Place-centered, data yang ingin diperoleh adalah apa saja aktifitas dan siapa saja yang melakukan
aktifitas di tempat tersebut. Pemetaan ini dilakukan dengan cara membuat sketsa dari denah sekolah meliputi seluruh unsur fisik yang
ada pada sekolah tersebut. Setelah itu membuat daftar perilaku yang akan diamati serta menentukan simbol atau tanda dari setiap perilaku.
Kemudian dalam kurun waktu tertentu, mencatat berbagai perilaku yang terjadi di halaman sekolah dengan menggambarkan simbol pada
peta yang telah disiapkan. − Pemetaan berdasarkan pelaku Person-centered, data yang ingin
diperoleh dari pemetaan ini adalah di mana saja pelaku melakukan aktifitasnya. Pertama-tama dilakukan dengan memilih sampel yang
akan diamati dan mengikuti pergerakan dan aktifitas yang dilakukan oleh sampel sambil menggambarkan simbol dari setiap perilaku di
peta dasar. Pemilihan sampel menggunakan metode stratified random sampling yaitu memilih sampel berdasarkan tingkatan kelasnya
Sinulingga, 2011. Dari masing-masing kelas akan di pilih sampel secara random sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan. Jumlah
sampel menurut Gay Diehl 1992 yang hasilnya dapat diterima dalam suatu penelitian deskriptif ialah min.10 dari populasi.
− Latar Belakang Sosial, berupa data-data latar belakang sosial pelaku, seperti jenis kelamin, umur, alamat dan sebagainya. Data ini dapat
Universitas Sumatera Utara
dengan wawancara langsung dengan responden yang menjadi sampe pada saat pemetaan perilaku berdasarkan pelaku.
3.2.2 Data Sekunder
Data sekunder yang ingin diperoleh pada penelitian ini berupa studi literatur yang diperoleh dengan cara membaca literatur yang berkaitan dengan
elemen lansekap, teori perkembangan anak dan karakteristik anak usia sekolah dasar. Data peta yang dibutuhkan untuk menunjukan lokasi kawasan penelitian
seperti peta kota medan, peta sekolah jika tersedia, data populasi sekolah, dan data-data yang diperlukan lainnya.
3.3 Kriteria Kawasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini kriteria sekolah dasar yang dapat dijadikan kawasan penelitian adalah sekolah dasar negeri ataupun swasta favorit
di Kota Medan dan sekolah yang memiliki kelengkapan halamanlansekap sekolah yang baik, seperti adanya lapangan olah ragalapangan upacara dan area terbuka
untuk bermain.
3.4 Kawasan Penelitian
Dari kriteria kawasan penelitian maka sekolah dasar SD yang dipilih adalah SD Al-Fityan di Jl. Keluarga, SD Harapan 1 di Jl. Imam Bonjol, SD
Percobaan Negeri di Jl. Sei Petani dan SDN 060901 di Jl. Mongonsidi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Peta Kota Medan Sumber : Google Map, 2014
Gambar 3.2 Peta Area Kawasan Penelitian Sumber : Google Map, 2014
Universitas Sumatera Utara Area Kawasan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Jumlah siswa di SD Al-Fityan Medan adalah 421 siswa Data Sekunder di olah, 2014, maka jumlah sampel yang akan diambil ialah 42,1 dibulatkan
menjadi 48, agar dapat dibagi rata ke 6 tingkatan kelas. Setiap tingkatan diambil 8 sampel yang terdiri dari 4 sampel laki-laki dan 4 sampel perempuan. Jumlah siswa
di SD Harapan 1 Medan adalah 568 siswa Data Sekunder di olah, 2014, maka jumlah sampel yang akan di ambil ialah 56,8 dibulatkan menjadi 60. Setiap
tingkatan kelas di ambil 10 sampel yang terdiri dari 5 sampel laki-laki dan 5 sampel perempuan.
Jumlah siswa di SD Percobaan Negeri Medan adalah 955 siswa Data Sekunder di olah, 2014, maka jumlah sampel yang akan diambil ialah 95,5
dibulatkan menjadi 96. Setiap tingkatan kelas di ambil 16 sampel yang terdiri dari 8 sampel laki-laki dan 8 sampel perempuan. Dan yang terakhir adalah SDN
060901 Medan yang memiliki jumlah 275 siswa Data Sekunder di olah, 2014, maka jumlah sampel yang akan di ambil ialah 27,5 dibulatkan menjadi 30. Setiap
tingkatan kelas di ambil 5 sampel, namun dikarenakan jumlah sampel laki-laki dan perempuan harus sama, jumlah sampel menjadi 6 di setiap tingkatan dengan 3
sampel laki-laki dan 3 sampel perempuan. Dari perhitungan jumlah sampel diatas didapatkan jumlah seluruh sampel
yang dibutuhkan dari SD Al-Fityan 48 sampel, SD Harapan 1 60 sampel, SD Percobaan Negeri 96 sampel dan SDN 060901 36 sampel adalah sebanyak 240
sampelresponden.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Metoda Analisa Data