Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

38 semakin berkurang dan akan mampu menciptakan kemandirian masyarakat. Peran modal sosial secara nyata memberi pengaruh positif signifikan terhadap pengembangan wilayah. Penelitian di atas oleh Tyas Ambar Sari memaparkan tentang peran modal sosial dalam Perdagangan Sapi di Pasar Pedan Kabupaten Klaten, dan penelitian yang sudah dilakukan oleh Rajoki Simarmata tentang Peran Modal Sosial dalam Mendorong Sektor Pendidikan dan Pengembangan Wilayah di Kecamatan Garoga Kabupaten Tapanuli. kesamaan antara kedua penelitian yang sudah dilakukan di atas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti kali ini yaitu, sama-sama membahas tentang peran modal sosial. Namun perbedaanya adalah peneliti lebih memfokuskan pada peran modal sosial dalam membangun kemitraan antara SMK dengan dunia usaha, dan studi penelitian dilakukan di SMK N 2 Depok Yogyakarta.

E. Kerangka Pikir

Kebijakan pendidikan nasional, seperti yang tertera pada pasal 15 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang tujuan pendidikan menengah kejuruan SMK disebutkan bahwa, SMK merupakan pendididikan menengah kejuruan yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri. Namun, pada realitanya terdapat kecenderungan pada lulusan yang dihasilkan oleh SMK, yang dapat menunjukan bahwa SMK belum mampu untuk mencapai tujuan sesuai yang diharapkan. Karena masih terdapat beberapa lulusan 39 yang belum bekerja dan belum memiliki kompetensi sesuai dengan standar pasar dunia kerja. Selain itu, masih banyak juga SMK yang belum mampu untuk membangun hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan industri. Kemitraan merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan kualitas pada lulusan pendidikan kejuruan. Kemitraan adalah hubungan kerjasama antara dua belah pihak atau lebih, dalam hal ini yaitu pihak SMK dengan sebuah perusahaan untuk saling memberikan manfaat atau keuntungan dengan mematuhi nilai-nilai yang telah disepakati bersama. Dengan adanya hubungan kemitraan diharapkan siswa dapat mengikuti praktek pengalaman kerja di perusahan tersebut, sehingga siswa dapat menerima pengetahuan dan pengalaman lebih di dalam dunia usaha, yang kemudian dapat dijadikan sebagai bekal dalam mengahadapi tantangan dunia kerja setelah lulus dari sekolah. Selain itu, bermitra dengan sebuah perusahaan juga memberikan peluang bagi siswa yang telah lulus untuk kemudian diterima bekerja di perusahan tersebut, hal ini tergantung pada nilai-nilai atau perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu kesepakatan antara SMK dengan perusahaan itu sendiri. Namun diperlukan peran modal sosial dalam membangun sebuah kemitraan. Modal sosial mampu meningkatkan kualitas hubungan yang berimplikasi pada semua komponen pada suatu lembaga, sehingga dapat memudahkan untuk bekerjasama atau menjalin kemitraan. Selain itu modal sosial juga dapat meningkatkan kepercayaan antar lembaga yang kemudian dapat memperkuat dalam membangun dan mengembangkan kemitraan. Dengan 40 memanfaatkan modal sosial yang dimiliki, diharapkan SMK mampu membangun sebuah jaringan kemitraan dengan dunia usaha. Sehingga akan terjadi peningkatan pada daya serap tenaga kerja yang dihasilkan oleh SMK. Dengan demikian tujuan pendidikan kejuruan dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 41 Gambar 1. Kerangka berpikir Kebijakan SMK UU No. 20 Th 2003 Pasal 15 p p Kecenderungan Lulusan SMK Tujuan pendidikan SMK: 1. siap bekerja pada bidang pekerjaan tertentu. 2. Berkualitas dan mampu bersaing dalam dunia usaha Kemitraan Sekolah Bekerja Belum bekerja Sekolah Menengah Kejuruan SMK Modal Sosial 1. Kepercayaan trust 2. Jaringan Sosial Social Network 3. Norma Dunia Usaha 42

F. Pertanyaan Penelitian