101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Kebijakan yang Diterapkan SMKN2 Depok
Kebijakan pendidikan kejuruan bertujuan untuk menyiapkan siswa yang siap bekerja sesuai dengan bidangnya, yakni berusaha
untuk memenuhi akan kebutuhan tenaga kerja di pasar usaha dan industri saat ini. Sebagai sekolah kejuruan SMKN 2 melaksanakan
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah dan mengacu pada visi- misi sekolah. SMKN 2 menerapkan program praktek yang mendukung
pencapaian tujuan pendidikan kejuruan, yakni program PKL dan magang. PKL dilaksanakan selama 4-6 bulan atau dengan durasi
minimal selama 800 jam, sedangkan program magang dilakukan selama 1 tahun. Kedua program tersebut tentu sesuai dengan implikasi
dari kebijakan pendidikan kejuruan agar siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih di lapangan secara langsung.
2. Peran Modal Sosial
Dalam melaksanakan program kebijakan pendidikan kejuruan juga didukung oeleh peran modal sosial yang dimiliki sekolah.
Dalam hal ini SMKN 2 memiliki modal sosial yang kuat meliputi: a. kepercayaan, yakni pandangan positif dari masyarakat luas,
pengakuan dari berbagai perusahaan. Penghargaan dan kebanggaan
102
yang di rasakan oleh pemerintah daerah Sleman maupun propinsi DIY terhadap mutu dan prestasi SMK Negeri 2.
b. Jaringan yang luas, jaringan yang dimiliki SMK Negeri 2 memberikan kemudahaan dalam berbagi informasi dengan dunia
industri maupun dengan para alumni, untuk kemudian mengetahui akan kebutuhan dan keinginan satu sama lain, sehinnga tetap
menjaga hubungan kedekatan satu sama lain. c. Norma, norma dan tata tertib sekolah yang diterapkan bertujuan
untuk menciptakan siswa yang berkarakter, disiplin, bertanggung jawab dan berdaya juang tinggi, dan toleransi terhadap perbedaan.
Modal sosial yang dimiliki SMK Negeri 2 tersebut memberi kemudahan dalam membangun sebuah hubungan kemitraan dengan
dunia usaha atau dunia industri. Sehingga menghasilkan lulusan seperti yang diharapkan.
3. Bentuk Kemitraan dan Manfaatnya
SMK Negeri 2 telah menjalin kemitraan dengan 28 perusahaan di Indonesia. Perusahan-perusahan tersebut adalah
perusahan yang terpercaya dan memiliki prospek yang bagus kedepannya, serta mampu memberikan perhatian kepada siswa yang
mengikuti magang. Secara umum perusahaan bergerak di bidang manufaktur, otomotif, pertambangan, dan elektronik atau informatika.
Dengan adanya kemitraan tersebut tentu SMK akan memiliki kemudahan dalam mencari wadah untuk pelaksanaan program
103
magang, dan tidak menutup kemungkinan akan ada pengangkatan karyawan bagi siswa yang selesai magang.
4. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Membangun
Kemitraan
Sebagai faktor pendukung tentu modal sosial yang dimiliki SMK Negeri 2 sangat berperan dalam hal ini, yaitu:
a. Kepercayaan: mendapat pandangan positif dan pengakuan dari masyarakat dan industri serta pemerintah daerah.
b. Jaringan: mendapatkan kemudahaan dalam mencari perusahaan sebagai wadah untuk melaksanakan program PKL maupun
magang. Mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan peluang pekerjaan untuk para lulusannya.
c. Norma: Memiliki hubungan yang kondusif antar warga sekolah, baik pendidik dengan peserta didik dan dengan tenaga
kependidikan. Memiliki hubungan yang kondusif dengan pihak masyarakat sekitar. Memiliki siswa yang berkarakter, disiplin, dan
berdaya juang tinggi. Sedangkan sebagai faktor penghambat yaitu:
a. Ekonomi yang tidak setabil akan mempengaruhi perkembangan perusahaan dan berdampak pada penurunan kuota tenaga kerja.
b. Peraturan daerah kawasan industri yank mewajibkan perusahaan memberi kesempatan penduduk setempat dalam perekrutan tenaga
kerja. c. Daya juang siswa yang rendah dan lambat dalam beradaptasi .
104
d. Adanya diskriminasi, sebagian perusahaan lebih mengutamakan perekrutan pada siswa laki-laki
5. Setrategi