Keterkaitan Kebijakan dengan Modal Sosial

24 Selanjutnya Norma-norma sosial juga sangat berperan dalam mengontrol bentuk-bentuk perilaku yang tumbuh dalam masyarakat. Pengertian norma adalah sekumpulan aturan yang diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh anggota masyarakat pada suatu entitas sosial tertentu Jausairi Hasbullah, 2006: 13. Norma-norma ini biasanya lahir di masyarakat, terinstusionalisasi serta mengandung sangsi sosial yang dapat mencegah individu berbuat sesuatu yang menyimpang dan kebiasaan yang berlaku di masyarakatnya. Aturan-aturan kolektif tersebut biasanya tidak tertulis tapi dipahami oleh setiap anggota rnasyarakatnya dan menentukan pola tingkah laku yang diharapkan dalam konteks hubungan sosial. Dengan norma sosial yang berlaku, diharapkan masyarakat dapat bertingkahlaku sesuai adat istiadat dan kesepakatan, agar tidak mengganggu stabilitas kondisi sosial yang ada.

4. Keterkaitan Kebijakan dengan Modal Sosial

Menurut Noeng Muhadjir 1993: 15 kebijakan merupakan upaya memecahkan problem sosial bagi kepentingan masyarakat atas azas keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Pemilihan kebijakan setidaknya harus memenuhi empat butir yakni; 1 tingkat hidup masyarakat meningkat; 2 terjadi keadilan: By the law, social justice, dan peluang prestasi dan kreasi individual; 3 diberikan peluang aktif partisipasi masyarakat dalam membahas masalah, perencanaan, keputusan, dan implementasi; 4 terjaminnya pengembangan berkelanjutan. 25 Hasil penelitian Coleman menyebutkan bahwa modal sosial memberikan kontribusi lebih pada modal manusia, selain itu modal sosial memiliki keterkaitan erat dengan prestasi pendidikan Field, 2010:73. Dalam hal ini Coleman berpendapat bahwa modal sosial bisa menawarkan sumber daya pendidikan signifikan bagi mereka yang relatif tidak beruntung Field, 2010: 76. Dalam konteks yang lebih luas, muncul penelitian yang mengkonfirmasikan dampak modal sosial bagi modal manusia. Secara umum, penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh modal sosial baik adanya, karena modal sosial diasosiasikan dengan tingkat prestasi yang lebih tinggi, dan hal ini tampaknya berlaku bagi anak-anak muda dari latar belakang yang kurang menguntungkan. Seperti kata-kata Lagulo, modal sosial dapat „menghilangkan‟ nasib malang kelas sosial dan lemahnya modal budaya Field, 2010: 80. Lebih jauh seperti yang diungkapkan oleh wolcock Jousairi Hasbullah, 2006: 46 jika suatu organisasi memiliki dua hal sekaligus yaitu kerekatan embeddedness dan kemandirian autonomy tinggi akan berpeluang menciptakan organisasi-organisasi yang berkarakter dan berintegritas. Dalam setiap lembaga pendidikan, modal sosial sangat dibutuhkan karena memiliki peran penting dalam membangun lembaga-lembaga formal, seperti yang diutarakan Cohen dan prusak Jousairi Hasbullah, 2006: 46 mereka menegemukakan bahwa keuntungan yang akan diperoleh organisasi modern antara lain akan meningkatkan pengetahuan bersama terutama berkaitan 26 dengan relasi-relasi yang dibangun atas modal kepercayaan. Para anggota organisasi akan memiliki acuan bertindak yang sama dan secara bersama-sama pula akan mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. Dengan adanya modal sosial yang kuat akan mempermurah berbagai biaya transaksi terutama kaitanya dengan saling percaya yang tinggi dan kuatnya spirit kebersamaan, baik kebersamaan antar organisasi maupun antar anggota organisasi. Berdasarkan beberapa ungkapan di atas dapat diketahui bahwa modal sosial memiliki pengaruh pada sebuah kebijakan. Modal sosial akan memberikan peluang aktif pada masyarakat dalam berpartisipasi terutama dalam membahas masalah, perencanaan, keputusan, dan implementasi kebijakan, sehingga kebijakan akan mudah diterima oleh masyarakat luas. Demikian halnya dengan kebijakan pendidikan, sebuah kebijakan pendidikan akan mudah untuk diterima dan dilaksanakan oleh pihak sekolah maupun institusi pendidikan lainnya, karena modal sosial memberikan penguatan terhadap pemahaman dan pengetahuan bersama yang dibangun atas modal kepercayaan. Setiap sekolah maupun institusi pendidikan akan memiliki acuan sama dalam bertindak, dan secara bersama-sama pula akan tercapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.

C. Kemitraan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata mitra adalah teman, sahabat, kawan kerja, pasangan kerja, rekan. Kemitraan artinya perihal hubungan atau jalinan kerjasama sebagai mitra. Berdasarkan pendapat Hafsah 1999: 43