Manfaat Teoretis Manfaat Penelitian

14

BAB II KAJIAN TEORI

Beberapa teori yang akan dipaparkan untuk menujang kajian yang akan diteliti antara lain: A. Pengertian Diskriminasi, B. Faktor Penyebab Diskriminasi, C. Etnis Tionghoa di Indonesia, D. Diskriminasi Perempuan Etnis Tionghoa, E. Kritik Sastra Feminis, dan F. Penelitian yang Relevan.

A. Pengertian Diskriminasi

“Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tidak langsung didasarkan perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik, yang berakibat pengangguran, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan, baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan yang lain.” Pasal 1 Ayat 3 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Pengertian tersebut pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan pengertian yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa diskriminasi adalah bentuk pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainyaKBBI, 2008: 377. Eresen 2011 menyatakan bahwa diskriminasi merupakan fenomena sosial yang menimpa masyarakat di belahan dunia manapun, begitu pula di Indonesia. Diskriminasi ini bisa dilakukan oleh negara, kelompok etnis, ras, agama, kelamin, ideologi dan budaya tertentu. Diskriminasi dapat dibedakan menjadi dua, bersifat langsung maupun tidak langsung. Diskriminasi langsung yaitu pembedaan perlakuan yang dilakukan secara terang-terangan, sedangkan diskriminasi tidak langsung adalah dengan membuat suatu pernyataan atau peraturan yang bersifat netral, tetapi dalam praktiknya tetap melakukan diskriminasi.

1. Diskriminasi Gender

Untuk memahami konsep gender, maka terlebih dahulu harus dibedakan kata gender dan jenis kelamin. Jenis kelamin merupakan pensifatan atau pembagian jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis. Manusia berjenis kelamin laki-laki adalah manusia yang memiliki sifat biologis seperti memiliki jakun, memiliki penis, dan memproduksi sperma, sedangkan manusia berjenis kelamin perempuan yaitu manusia yang memiliki alat reproduksi berupa rahim, memproduksi telur, memiliki vagina, dan alat menyusui Fakih, 2012:8. Konsep gender yaitu suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial dan kultural. Misalnya, perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional, atau keibuan, sedangkan laki-laki dianggap kuat, jantan, perkasa, pemberani dan rasional. Sejarah perbedaan gender antara manusia jenis laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu terbentuknya perbedaan-perbedaan gender dikarenakan oleh banyak hal, diantaranya dibentuk, disosialisasikan, diperkuat, bahkan dikonstruksi secara sosial atau kultural melalui ajaran keagamaan maupun negara. Fakih, 2012:9