Pengertian Etnis Tionghoa Etnis Tionghoa di Indonesia
Kedua, kontribusi dalam bentuk sumbangan finansial berupa uang. Di masa revolusi, kondisi finansial republik muda Indonesia sangatlah buruk,
berhubung dengan tingginya angka defisit akibat kependudukan Jepang. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila harapan pemerintah Republik Indonesia
untuk memperbaiki perekonomian tertuju pada para pengusaha etnis Tionghoa. Selaku ibukota RI sejak Januari 1946, di Yogyakarta banyak ditemukan usaha-
usaha mobilisasi dana dan tenaga mereka demi mempertahankan Republik Indonesia. Partisispasi mereka dalam menyediakan konsumsi juga tidak kalah
besar. Sejak November 1945 dapur umum PMI harus menyediakan makanan untuk kurang lebih 1500 orang setiap harinya.
Ketiga, kontribusi dalam bidang kemiliteran. Beberapa kota di Indonesia didirikan tempat pelatihan kemiliteran. Salah satu tokoh yang berperan aktif
dalam bidang ini adalah Tan Djiem Kwan, seorang alumnus Sekolah Tionghoa THHK Tegal. Ia giat memberikan kursus anti kolonialisme pada pemuda etnis
Tionghoa dan mendirikan Laskar Pemuda Indonesia. Laskar inilah yang kemudian berperan penting dalam pelucutan senjata balatentara Jepang. Selain itu,
sumbangsih etnis Tonghoa yang paling spektakuler menurut Kwartanada 2011:55 adalah ketika Mayor Angkatan Laut John Lie menjadi penyelundup
senjata bagi Republik Indonesia. Jasanya tersebut membuatnya dipercaya pemerintah RI untuk menjual komoditas Indonesia untuk ditukar dengan
persenjataan, peralatan komunikasi, dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan dalam melawan Belanda.
Meskipun telah banyak jasa yang dilakukan oleh etnis Tionghoa, tetapi dalam keseharian bermasyarakat di Indonesia ternyata masih banyak ditemukan
adanya diskriminasi terhadap etnis Tionghoa ini.