Instrumen Teknik Analisis Data

29 2. Triangulasi Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai teknik. Triangulasi teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengecekan kembali data yang diperoleh dari berbagai teknik, seperti pengamatan, wawancara, maupun dokumentasi. Data-data yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan tersebut dibandingkan dan dianalisis sehingga dapat saling melengkapi. 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan mengenai hasil penelitian yang berupa deskripsi proses pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XI Agama di sekolah inklusif MAN Maguwoharjo, Depok, Sleman. Selain itu, peneliti juga menyajikan pembahasan hasil penelitian berkaitan dengan masalah tersebut. Hasil penelitian dan pembahasan merupakan hasil analisis data yang dikumpulkan selama proses penelitian di kelas XI Agama MAN Maguwoharjo, Depok, Sleman. Hasil penelitian yang disajikan berdasarkan hasil pengamatan, catatan hasil wawancara, dan dokumentasi. Selain hasil penelitian dan juga pembahasan mengenai hasil penelitian, maka sebelumnya akan dijelaskan mengenai keadaan yang ada di sekolah dalam bentuk deskripsi situasi MAN Maguwaharjo.

A. Deskripsi Situasi MAN Maguwoharjo

MAN Maguwoharjo terletak di Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Suasana di sekolah cukup ramai karena sekolah ini memang berada tepat di dekat dengan jalan raya. Selain itu, sekolah ini juga berada tidak jauh dengan tempat- tempat umum, seperti Stadion Maguwoharjo, pasar, dan masjid. Walaupun suasana di sekolah cukup ramai, tetapi sekolah ini juga sangat sejuk dan asri karena memang banyak pohon rindang yang ditanam di lingkungan sekolah. MAN Maguwoharjo merupakan salah satu sekolah inklusif di Yogyakarta. Sekolah inklusif sendiri merupakan sekolah yang menyelenggarakan pendidikan formal dengan menyatukan anak berkebutuhan khusus dan anak-anak normal 31 pada umumnya untuk belajar bersama. Pada mulanya, dulu sekolah ini bernama PGALBA Pendidikan Agama Luar Biasa, A untuk tunanetra yang dikepalai oleh seorang tunanetra bernama Bapak Supardi Abdushomad. Setelah beberapa tahun kemudian, sekolah ini mendapatkan SK berstatus sebagai sekolah negeri dan berganti nama menjadi MAN Maguwoharjo. Setiap tahunnya sekolah ini selalu menerima siswa berkebutuhan khusus atau siswa difabel. Sesuai dengan sejarah berdirinya, siswa difabel yang ada di MAN Maguwoharjo dikhususkan bagi penyandang tunanetra. Akan tetapi, sekolah ini juga menerima siswa difabel lainnya, seperti siswa tunadaksa. Jumlah siswa difabel yang ada di MAN Maguwoharjo pada tahun ajaran 20142015 ini berjumlah delapan orang, di antaranya enam siswa difabel tunanetra, satu siswa berpenglihatan rendah low vision , dan satu siswa difabel tunadaksa ringan, sedangkan tenaga pendidikguru yang ada di MAN Maguwoharjo berjumlah 43 orang ditambah dengan dua guru pembimbing khusus dari luar sekolah. Guru pembimbing khusus ditunjuk oleh dinas untuk membantu sekolah dalam membimbing siswa difabel tunanetra. Di sekolah ini, sarana dan prasarana yang diberikan sudah cukup memadai. Sarana dan prasarana yang ada di antaranya ruang TU, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas, ruang UKS, ruang BK, ruang OSIS yang sekaligus digunakan untuk koperasi siswa, mushola, perpustakaan, ruang musik, laboratorium IPA, lab. komputer, lab. agama, ruang tata boga, ruang AVA, lapangan upacara, kantin, kamar mandi, dan tempat parkir. Sarana dan prasarana yang diberikan untuk anak difabel di antaranya buku-buku braille yang disediakan