MateriBahan Ajar Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Agama di Sekolah Inklusif MAN Maguwoharjo

45 tunadaksa itu mampu bertindak sebagai moderator, sedangkan untuk siswa difabel tunanetra dalam kelompok ini hanya menjadi anggota. Di kelompok dua, juga terdapat seorang siswa difabel tunanetra. Dia mampu bertindak sebagai moderator dalam presentasi itu. 3 Tanya Jawab Metode tanya jawab digunakan oleh guru setelah guru menggunakan metode ceramah. Setelah guru menyampaikan materi, guru bertanyajawab dengan siswa. Ketika guru melemparkan pertanyaan, siswa selalu meresponnya. Metode tanya jawab ini dilakukan oleh guru pada KD 13.1 mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan dan KD 13.2 menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan. Pada KD 13.1 mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar, mula-mula guru menyampaikan materi unsur-unsur intrinsik dalam cerpen. Setelah itu guru bertanyajawab mengenai materi tersebut. Hal tersebut juga dilakukan guru pada KD 13.2 menentukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan. Mula-mula guru menjelaskan mengenai nilai-nilai yang biasanya ada dalam cerpen, kemudian guru dan siswa bertanyajawab mengenai materi itu. 4 Penugasan Metode penugasan diterapkan pada KD 13.1 mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan dan KD 13.2 menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan. Pada KD 13.1 mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar, mula-mula guru memberikan materi mengenai cerpen yang meliputi unsur-unsur intrinsik. Kemudian guru membagikan cerpen dan meminta 46 siswa untuk membacanya. Melalui cerpen tersebut, guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mencari unsur-unsur intrinsik yang ada dalam tersebut. Sama halnya dengan KD 13.1, pada KD 13.2 menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang dibacakan mula-mula guru memberikan materi mengenai nilai-nilai dalam cerpen. Kemudian dari cerpen yang telah dibaca siswa, guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mencari nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen itu. Dari penugasan yang telah diberikan oleh guru, kegiatan yang dilakukan adalah membahas tugas tersebut secara bersama-sama. Pada metode penugasan ini, siswa difabel tunanetra bekerjasama dengan temannya untuk mengerjakan tugas dari guru. 5 Diskusi Selama pengamatan berlangsung, diskusi yang dilakukan adalah diskusi dalam kelompok kecil. Diskusi hanya dilakukan dengan teman sebangku. Siswa saling memberikan pendapat sesuai dengan pemahaman mereka. Dalam diskusi tersebut, siswa difabel tunanetra juga berdiskusi dengan teman sebangkunya. Walaupun mereka memiliki keterbatasan penglihatan, tetapi mereka juga mampu memberikan pendapat mereka sesuai dengan apa yang mereka pahami. Diskusi ini dilakukan pada saat guru memberikan tugas kepada siswa mengenai cerpen. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang telah dibagikan oleh guru. Selain itu, diskusi juga dilakukan saat guru meminta siswa untuk mencari nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen tersebut.